Dream – Korban selamat perampokan rumah Dodi Triono di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Pulogadung, Jakarta Timur, yang dirawat di Rumah Sakit Kartika, kondisinya sudah membaik.
“ Semestinya tinggal dikit lagi recovery, menurut dokter semuanya dalam keadaan positif,” kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol. Boy Rafli Amar, di RS Kartika, Sabtu 31 Desember 2016.
Boy menambahkan, putri Dodi Triono yang dievakuasi dalam kondisi selamat, Zanette Kalila Azaria, juga sudah membaik. “ Hanya masih batuk berdahak saja,” tutur dia.
Mantan Kapolda Banten itu mengaku, memberikan motivasi kepada Zanette. Menurut dia, Zanette sudah tidak sabar untuk segera masuk sekolah.
“ Kami berikan motivasi kepada ZKA, ZKA sangat luar biasa sangat berkeinginan untuk segera bersekolah,” ujar Boy.
Dalam perampokan ini dari 11 orang yang disekap, lima di antaranya bisa diselamatkan dalam kondisi hidup. Enam lainnya meninggal dunia, termasuk Dodi Triono dan kedua anaknya.
Sementara, tambah Boy, untuk korban lainnya yang selamat juga sudah dalam kondisi membaik. Dia berharap dapat segera dimintai keterangan.
“ Yang lain saya ajak bercakap-cakap normal bagus,” ucap dia.
Meski semua korban sudah dalam kondisi baik, polisi belum akan memintai keterangan korban dalam waktu dekat. Polisi menunggu para korban sehat 100 persen.
“ Kalau prioritas sekarang adalah memulihkan kesehatan itu adalah nomor satu, yang lain menyusul,” ungkap Boy.
Laporan: Nanda Febriani
Dream - Perampokan dan pembunuhan sadis di Pulomas, Jakarta Timur mendapat sorotan dari media luar. Salah satunya dari media Singapura, Stomp.
Laman media tersebut memuat pemberitaan mengenai telepon terakhir DAAP, 16 tahun, kepada ibunya, Almyanda Saphira. Almyanda sendiri merupakan mantan istri kedua dari korban Dodi Triyono, 59 tahun, yang meninggal bersama DAAP.
DAAP menelepon Almyanda beberapa hari sebelum insiden perampokan itu terjadi. Ada kisah haru dalam pembicaraan ibu dan anak di telepon itu.
" Kata-kata terakhirnya, 'Mama, aku sayang Mama, kangen Mama'," kata Almyanda.
Seperti diberitakan sebelumnya, perampokan sadis terjadi di sebuah rumah mewah di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur. Insiden itu terjadi pada Senin sore, 26 Desember 2016.
Enam dari 11 orang korban tewas karena kehabisan oksigen. Para perampok menyekap mereka di kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter.
Tidak perlu waktu lama bagi polisi untuk meringkus kawanan perampok sadis tersebut. Pada Rabu kemarin, polisi berhasil melumpuhkan dua pelaku. Satu pelaku tewas tertembak lantaran melawan, sementara pelaku lainnya terluka di bagian kaki.
" Dua orang telah ditahan. Salah satu dari mereka melawan dan tewas saat dilumpuhkan," kata Kapolri, Jenderal Tito Karnavian, dalam sebuah siaran pers.
Menurut Tito, kedua pentolan perampokan itu adalah Ramlan Butarbutar and Erwin Situmorang. Saat akan ditangkap Ramlan melawan hingga terpaksa ditembak dan tewas di lokasi penangkapan.
Saat ini polisi masih terus mengembangkan penyelidikan atas kasus ini dan berhasil menangkap satu pelaku lagi, Alfins Bernius Sinaga. Polisi juga melacak keberadaan satu pelaku lainnya, Ius Pane.
" Penyidik berhasil mendapatkan rekaman kamera pengamanan dari rumah korban dan sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut. Polisi juga menginterogasi pelaku yang sudah tertangkap," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan.
Saksi mata mengatakan para perampok datang di rumah Dodi pada Senin sore. Para korban baru berhasil diselamatkan pada Selasa sekitar pukul 08.00 WIB, setelah seorang teman keluarga yang berkunjung melihat pintu utama terbuka dan mendengar erangan dan teriakan minta tolong.
(Sumber: stomp.com.sg)
Dream – Fakta baru terungkap dalam kasus perampokan rumah Dodi Triono di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Pulogadung, Jakarta Timur. Dua pembantu yang selamat dalam penyekapan sadis itu ternyata adalah ibu dan anak.
Dua pembantu yang selamat itu adalah E dan S. E bekerja sebagai asisten rumah tangga, sementara S –anaknya E– sebagai baby sitter. Keduanya ditemukan dalam kondisi masih hidup.
“ Mereka (S dan E) baru kerja tiga minggu,” ujar Bibih, yang merupakan suami E, di Rumah Sakit Kartika Pulomas, Jakarta Timur, Sabtu 31 Desember 2016.
Dalam perampokan itu, 11 orang disekap di dalam kamar mandi. Enam orang meninggal dunia –termasuk sang majikan, Dodi Triono dan kedua putrinya. Lima lainnya dievakuasi dalam kondisi selamat –mereka adalah E, ZKA, S, F, dan W.
Menurut Bibih, anaknya bekerja di rumah itu setelah diajak oleh Y –meninggal dalam penyekapan itu, yang merupakan sopir Dodi. Y dan S sebelumnya memang pernah bekerja bareng di kawasan Rawamangun.
“ Pas Y pindah kerja di rumah Pak DT, ngajak S,” tambah Bibih.
Setelah S bekerja di rumah Dodi, ternyata sang majikan masih membutuhkan tenaga kerja. Sehingga S mengajak sang ibun alias E.
Bibih bersyukur istri dan anaknya menjadi korban yang selamat. Kini, S dan E masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Kartika Pulomas untuk menjalani pemulihan.
Advertisement
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Bikin Ngakak, Solusi Tora Sudiro yang Sering Dipunggungi Oleh Sang Istri Saat Tidur
Layanan Transaksi 7 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Kembali Normal
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Sosok Ferry Irwandi, CEO Malaka Project yang Mau Dilaporkan Jenderal TNI ke Polisi
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama