Kakek Jad Al-Karim Abdelrahim Jad Al-Karim (Foto: Al Arabiya)
Dream - Warga di sebuah kota di Mesir mengantarkan jenazah seorang kakek yang selama ini hidup sendirian di dalam lubang tanah.
Lebih dari 7.000 orang dari kota Naqada di Gubernuran Qena berpartisipasi dalam pemakaman seorang kakek yang telah tinggal di sebuah lubang selama hampir lebih dari 50 tahun.
Kakek itu meninggal pada Jumat malam waktu setempat dan dimakamkan bersama rahasia pribadinya.
Mohammed Zouz, salah satu warga kota, mengatakan kakek itu tinggal di lubang dalam keadaan telanjang selama 52 tahun.
Kata Mohammed, dia tak pernah melihat upacara pemakaman yang begitu khidmat dan besar. Para wanitanya meratap dengan penuh kesedihan, para prianya tak henti-henti membacakan doa, sementara para pemudanya menaburkan bunga di sepanjang jalan ke tempat pemakaman kakek tersebut.
Al-Arabiya.net kemudian bertanya kepada beberapa warga kota tentang kakek itu dan kehidupannya, termasuk alasan dia tinggal di lubang tanpa mengenakan pakaian apapun.
© Dream
Ternyata namanya adalah Jad al-Karim Abdelrahim Jad al-Karim. Dia berasal dari Naqada dan masa mudanya dihabiskan di ibukota Mesir, Kairo.
Setelah mengalami trauma akibat kejutan psikologis, dia kembali ke Naqada dan tinggal di sebuah lubang dekat sungai kecil.
Dia makan ikan sepanjang waktu dan tidak pernah mengenakan pakaian, hanya selimut untuk tidur. Tak satu pun dari warga kota tahu trauma apa yang menyebabkan Kakek Jad menjalani kehidupan seperti itu.
Uniknya, warga kota yang sering meminta doa dari Kakek Jad. Dia juga selalu menanggapi panggilan warga kota dan memberkati mereka.
© Dream
Yang lebih menarik adalah bahwa Kakek Jad tahu nama semua orang, meskipun dia tidak pernah duduk dengan mereka. Jika seseorang memberi hormat, dia akan membalas, dan menyapa dengan menyebut nama orang itu.
Mengenai lubang kecil tempat dia tinggal, meskipun banjir melanda, dia tidak pernah meninggalkannya. Dia akan tinggal di dalamnya sampai banjir surut dan lubang tersebut kering dengan sendirinya.
Warga kota mengklaim beberapa kerabat kadang mengunjunginya. Namun mereka tidak mau membahas tentang Kakek Jad. Orang itu tidak pernah ingin berbicara dengan orang-orang atau berbaur dengan mereka.
© Dream
Kakek Jad juga tidak mengizinkan siapa pun untuk mengambil foto-foto dirinya. Dia menolak hadiah dan uang yang diberikan orang-orang kepadanya.
Dia memancing ikan sendirian dan memberikannya kepada warga kota. Kadang-kadang ikan itu dimasak dan diberikan lagi ke Kakek Jad.
Beberapa tokoh kota pernah meminta dokter memeriksa kesehatan Kakek Jad. Ternyata kesehatan mental pria itu normal dan dokter mengalami bingung dalam menjelaskan kondisinya.
(Sumber: english.alarabiya.net)
Advertisement
Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa
