Kemenkes: Lonjakan Kasus Covid-19 Sangat Memungkinkan Akibat Varian Delta

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 8 Juli 2021 17:01
Kemenkes: Lonjakan Kasus Covid-19 Sangat Memungkinkan Akibat Varian Delta
Transmisi varian Delta di Indonesia saat ini tercatat sebanyak 17,7 persen dari total kasus nasional.

Dream - Dalam beberapa hari terakhir, Indonesia mengalami lonjakan kasus Covid-19 sangat tinggi. Bahkan jauh lebih tinggi dibandingkan saat pandemi sepanjang tahun lalu.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan terdapat kemungkinan kenaikan kasus tersebut dipengaruhi varian Delta. Varian ini diketahui memiliki kemampuan penyebaran sangat cepat.

Nadia mendasarkan dugaan tersebut dari jumlah kenaikan kasus yang mencapai angka lebih dari 30 ribu dalam sehari. Angka ini tidak pernah tercapai sebelumnya, bahkan ketika terjadi lonjakan di awal tahun ini.

" Kita bandingkan dengan kondisi pada Desember 2020 dan Januari 2021 memang peningkatan kasus Covid-19 cukup tinggi, kemudian pada Juni-Juli peningkatan sangat luar biasa," ujar Nadia, dalam diskusi virtual disiarkan FMB9ID_IKP.

Nadia mengatakan saat ini kenaikan kasus sudah mencapai angka antara 28-30 ribu dalam sehari. Angka yang sangat tinggi dan muncul dalam waktu yang relatif singkat.

" Tentunya, kita ketahui bahwa ini sangat memungkinkan disebabkan adanya varian baru, kemungkinan besar adalah varian Delta yang sangat berpengaruh," kata dia.

 

1 dari 2 halaman

436 Kasus Virus Delta Terdeteksi

Hingga saat ini, Kemenkes telah mendeteksi 553 sekuens virus corona dengan metode Whole Genome Sequencing. Seluruh sekuens tersebut mencakup Variant of Interest dan Variant of Consent.

" Kalau kita melihat, sampai saat ini dari 553 sekuens, 436 di antaranya adalah varian Delta, kita tahu varian Delta ini memang sudah terbukti penularannya sangat cepat," kata dia.

Dia memberikan perbandingan dengan SARS-CoV-2 dari Wuhan yang merupakan bentuk awal dari virus Covid-19. Menurut dia, tingkat penularan virus dari Wuhan hanya sekitar 2,5 sampai 3 kali lipat.

" Namun kalau kita bandingkan dengan varian Delta, bisa 5 sampai 8 kali lipat penularannya," kata dia.

 

2 dari 2 halaman

Transmisi Varian Delta

Ketua Pokja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada, Gunadi, mengatakan dari hasil pelacakan WGS, varian Delta mendominasi kasus di Indonesia. Menurut dia, transmisi Delta sudah sebanyak 17,7 persen dari kasus nasional, sementara varian Alpha dan Beta hanya 2 persen sehingga berdampak pada ekskalasi kasus di Indonesia.

" Pasti berdampak, karena transmisi yang lebih cepat," kata Gunadi.

Dia mencontohkan kondisi yang terjadi di India. Menurut Gunadi, ekskalasi kasus Covid-19 di India terjadi pada Mei 2021.

" Di sana (India) pada Mei 2021 mencapat 300 ribu-400 ribu kasus per hari," ucap Gunadi.

Beri Komentar