Robi Anjal Dan Sayati Istrinya Saat Meminta Maaf Kepada Pengasuh Pondok Pesantren Attaroqi Karongan KH Faurok Alawi. (liputan.com/Musthofa Aldo)
Dream - Robi Anjal membuat kehebohan beberapa hari yang lalu. Dia menjadi pemeran `orang mati hidup lagi`.
Videonya tersebar dan menghebohkan warga Kabupaten Sampang, Jawa Timur. Istri Sayati mengklaim, Robi telah meninggal empat hari lalu. Dia berwasiat ingin dikubur di dekat makam Kiai Alawi.
Ketika diturunkan dari ambulans, tubuh Robi tak dikafani. Badannya hanya bertutup selimut setengah badan.
Lubang hidung dan telinga juga tak disumbat kapas. Ketika hendak disholatkan, Robi yang terbaring tiba-tiba terperanjat ke lantai.
Para santri yang menyaksikan itu kaget dan menjauh. Robi dianggap `bangkit dari kematian`.
" Bagaimana bisa orang yang sudah mati hidup lagi?" kata para santri.
Robi kemudian didudukkan ke tanah, diberi minum dan dia pun tersenyum. Si istri menyiram kepala dan membasuh wajahnya dengan air. Video itu pun berakhir.
Dari video tersebut anggota Babinsa dan Babinkamtibmas yang menyaksikan peristiwa itu justru menjadi curiga. Mereka lantas mengecek identitas keluarga Robi termasuk mengecek telepon genggam istri Robi.
Dari gawai itulah, jejak digital mengungkap fakta lain. Polisi menemukan beberapa foto swafoto Robi dan istri di Malang sehari sebelum meninggal. Fakta itu tak sesuai cerita istrinya bahwa Robi telah meninggal empat hari yang lalu.
Kisah ini berakhir dengan tangis. Robi meminta maaf di hadapan KH Faurok Alawi dan KH Mawardi, serta KH Juwini Alawi pengasuh pondok pesantren Attaroqi Karongan.
" Sehubungan dengan peristiwa pada Jumat 26 Juli 2019 kemarin saya yang berpura-pura meninggal dunia lalu hidup kembali sehingga membuat masyarakat resah dan mencemarkan nama baik pondok, maka saya beribu-ribu maaf dan sedalam-dalamnya memohon maaf kepada pihak pondok dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan dimaksud serta apabila mengulangi maka sanggup dituntut hukum yang berlaku," kata Robi membacakan surat pernyataan dihadapkan KH Fauroq Alawi.
Kiai Faurok menerima permintaan maaf itu dengan dua syarat yaitu tidak mengulangi lagi dan
" Saya minta juga dipotong rambutnya, semoga tidak terulang kembali dan semoga ada hikmah di balik ini," ujar dia, Senin, 29 Juli 2019.
Dengan maaf itu, Kasubag Humas Polres Sampang Ipda Eko Puji Waluyo mengatakan peristiwa yang menghebohkan masyarakat itu sudah berakhir. Pasutri itu pun dipulangkan ke Kalimantan Timur.
" Sudah meminta maaf atas kekhilafan yang dilakukan Robi kepada pihak pondok dan pengaduan sudah dicabut sehingga dipulangkan," kata Eko.
(Sah, Sumber: Liputan6.com/Musthofa Aldo)
Dream - Hal paling sulit yang dialami orang tua adalah kehilangan anak-anaknya, terutama yang masih kecil.
Itulah yang terjadi di Putrajaya, Malaysia, ketika seorang pria harus berpisah dari putrinya yang meninggal karena kecelakaan.
Sebuah video, dibagikan oleh akun Twitter Kuala Lumpur Reporter (@KL_Reporter), memperlihatkan adegan kecelakaan yang memilukan.
Four kids plunged out of a car after it collided with another car at a traffic junction at the 4th Precint in Putrajaya. The kids have been rushed to the Putrajaya Hospital pic.twitter.com/nLYPsknJHR
— Kuala Lumpur Reporter (@KL_Reporter)29 Juli 2019
Dalam video, pria tersebut menggendong anaknya yang sudah tak bernyawa. Sebelum meletakkannya di atas tandu untuk dibawa pergi oleh petugas medis.
Adegan tersebut semakin menyedihkan karena dia dikelilingi oleh anak-anaknya yang lain yang selamat dari kecelakaan tersebut.
Kuala Lumpur Reporter mengunggah video dengan judul yang cukup membuat siapa pun merinding.
" Empat anak terlempar dari mobil setelah bertabrakan dengan mobil lain di persimpangan lalu lintas 4th Precinct di Putrajaya. Anak-anak itu telah dilarikan ke Rumah Sakit Putrajaya."
Seorang saksi di tempat kejadian mengatakan saat dia membantu para korban, ayah anak-anak itu terlihat duduk di pinggir jalan.
Dia begitu sedih saat menggendong putrinya yang berusia 5 tahun sudah tidak bernyawa akibat kecelakaan mengerikan itu.
" Aku melihat betapa kuatnya dia. Dia tidak menangis atau menjerit. Dia hanya memeluk anaknya sambil berbicara. Jika saya berada di posisinya, saya tidak akan bisa sekuat itu," kata saksi mata itu.
Namun, setelah diperhatikan, pria itu bukan berbicara. Tetapi sedang membacakan doa untuk putrinya yang telah meninggal dunia.
Ketika petugas medis datang, dengan sisa-sisa tenaga, pria itu mencoba untuk meletakkan jasad putrinya dengan lembut di atas tandu.
Beruntung anggota keluarganya yang lain selamat, meski pun mengalami luka yang cukup parah.
Kecelakaan itu terjadi di Jembatan Seri Ehsan ketika Perodua Alza keluarga itu bertabrakan dengan Audi. Penumpang Audi tidak mengalami cedera yang berarti.
Sumber: World of Buzz
Advertisement