(Foto: Facebook)
Dream - Atraksi sulap yang menyerempet bahaya akhirnya berujung maut. Atraksi yang mulanya memberikan hiburan justru berbuntut petaka.
Adalah Lim Ba, 68 tahun, pesulap yang sedang melakukan aksinya di Alor Setar, Kedah, Malaysia itu tewas mengenaskan.
Dia melakukan atraksi sulap berbahaya dengan dikukus. Atraksi berlangsung untuk memeriahkan perayaan Sembilan Dewa Kaisar di sebuah kuil Tao di Kuala Sanglang.
Dalam atraksi itu, Lim duduk di atas wajan yang ditutup oleh pengukus nasi raksasa. Lidah api menjilat-jilat, merebus bagian bawah wajan beserta Lim di dalamnya.
Kekhawatiran penonton memuncak saat atraksi yang sudah berjalan sekitar 30 menit. Tiba-tiba, penonton mendengar ketukan dari dalam.
Suara ketukan dari dalam pengukus nasi itu semakin keras dan tak beraturan. Hal itu sebenarnya merupakan pertanda, ada sesuatu yang tidak beres yang terjadi pada Lim.
...
Dream - Orang-orang segera membuka pengukus nasi dan mengeluarkan Lim dari wajan yang sudah mendidih. Namun sayang, Lim sudah tidak bernapas lagi.
Kepala Polisi Distrik Kubang Pasu, Superintendent Mohd Ismail Ibrahim mengatakan, dugaan awal penyebab kematian korban adalah serangan jantung ditambah luka bakar di sekujur tubuh stadium 2.
Putra bungsu Lim, Kang Huai, 32 tahun, mengatakan ayahnya memulai atraksi itu sekitar jam 10 malam.
Setelah 30 menit kemudian, dia dan orang-orang mulai mendengar suara ketukan dari dalam pengukus nasi.
" Ketika ambulans datang, ayah sudah tidak bernapas lagi," kata Kang.
Sang ayah, kata dia, pernah menjalani operasi bypass jantung pada tahun lalu karena kesulitan bernapas. Juga pengobatan hipertensi.
Menurut Kang, ayahnya melakukan atraksi sulap berbahaya itu selama lebih dari 10 tahun. Meskipun keluarga sering melarang, namun Lim tetap tampil di perayaan Sembilan Dewa Kaisar yang berujung maut itu.
" Ibu saya Ch'ng Siew Hong, saudara perempuan saya dan saya sangat sedih. Ayah kami yang periang itu telah meninggalkan kami selamanya," katanya.
Dream - Lim dan keluarganya tinggal di Kerpan, dan dia dikenal sebagai 'Black Dog'. Sementara kuil tempat dia melakukan aksinya pada hari Senin lalu hanya berjarak 10 menit berjalan kaki dari rumah mereka.
Menurut putrinya, Wei Ling, 37 tahun, ayahnya pernah memecahkan rekor dikukus selama 75 menit.
Sementara itu, Ketua Federasi Asosiasi Tao Malaysia (FTAM) Tan Hoe Chioew mengatakan, aksi semacam itu sebenarnya bukan bagian dari ritual utama Tao utama. Itu lebih merupakan pertunjukan fa shu (liturgi atau sihir).
" Ritual 'manusia dikukus' ini jarang dilakukan, dan saya tidak berani berkomentar mengenai persiapan apa yang diperlukan sebelum melakukan ini," kata Tan.
Dia menambahkan, aksi seperti itu dilakukan untuk menarik para pengikut dan menunjukkan ketahanan fisik pelakunya.
" Tapi secara umum, melakukan aksi ketahanan fisik seperti itu tidak dianjurkan," pungkas Tan.
(Sumber: thestar.com.my)
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas