Dayan Ahmadi (Merdeka.com)
Dream - Aksi bullying yang berujung kekesaran di sekolah kembali terjadi. Kali ini korbannya adalah Dayan Ahmadi (7 tahun) siswa SD Padang Makmur 02, Desa Padang Utama, Kecamatan Katingan Kuala, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah.
Bocah kelas 1 SD itu tak berdaya ketika dihajar habis-habisan oleh dua kakak kelasnya, masing-masing kelas 4 dan 5.
Akibatnya, mata kanan Dayan kini mengalami kebutaan. Bahkan, mata kanan Dayan bengkak hingga mau copot.
Menurut keterangan paman korban, Yasir Sudarmanto, pemukulan terjadi dua bulan yang lalu di sekolah korban. Berikut ceritanya lengkapnya, simak halaman berikut!
(Ism, Sumber: Merdeka)
© Dream
Dream - Awalnya korban hanya mengalami pendarahan di bagian hidung dan bengkak-bengkak. Lalu sempat dilarikan ke puskesmas terdekat untuk diperiksa.
" Kira-kira dua bulan yang lalu. Dayan Ahmadi diantar wali kelasnya ke ibunya. Karena Dayan keluar darah dari hidung oleh keluarga kemudian dibawa ke puskesmas dan minum obat. Setelah dua hari kemudian barulah tampak bengkak-bengkak di muka Dayan," kata paman korban Sudarmanto, Yasir kepada Merdeka.com.
Dari situ tampak mata Dayan sebelah kanan terlihat semakin membengkak, bahkan hampir keluar bola matanya. Pihak puskesmas menyarankan dirujuk ke rumah sakit ke kota.
Kemudian dibawa ke Sampit tapi bukan di rumah sakit, hanya di dokter saja dengan menginap dan diminta 3 hari menunggu perkembangan.
Namun perkembangannya tidak tampak, Dayan pun dibawa pulang. Semakin lama matanya ternyata makin bengkak. (Ism)
© Dream
Dream - Dari situlah, Dayan mengaku kalau sakitnya itu karena dipukul oleh dua kakak kelasnya.
Kesaksian dari kawannya yang melihat, katanya yang satu memegang tangannya yang satu memukuli wajahnya.
Keluarga korban mengaku kecewa dengan pihak sekolah karena belum bertindak apa-apa soal kasus kekerasan di lingkungan sekolah. (Ism)
© Dream
Dream - Paman korban, Yasir Sudarmanto menegaskan akan membawa kasus yang menimpa keponakannya itu ke ranah hukum. Ia sudah melaporkan kasus penganiayaan Dayan kepada kepolisian.
" Biar ada efek jera kepada sekolahan, ini kan terjadi di sekolahan. Bahkan hingga saat ini pihak sekolahan belum melakukan tindakan apa-apa," kata dia. (Ism)
© Dream
Dream - Keluarga awalnya melaporkan ke Polsek Kasongan, Kalteng, ketika keluarga membawa Dayan berobat ke dokter lantaran puskesmas di kampung Dayan mengaku tidak mampu mengatasi.
Menurut Yasir Polsek Kasongan menolak karena bukan wilayah otoritasnya. Keluarga Dayan kemudian melaporkan kembali ke Polsek Pagatan, Kalteng, namun kembali ditolak lantaran waktu kejadiannya sudah lama.
" Kemudian melapor ke Kepolisian Pagatan, Kepolisan terdekat dengan TKP hanya tetap belum bisa diterima, karena kejadiannya sudah terlalu lama. Kedua belum adanya visum, ya sudah akhirnya berangkat ke Jakarta," kata paman korban, Yasir Sudarmanto.
Korban saat ini sedang dirawat di ruang ICU RS Tarakan. Dayan hanya dirawat untuk pemulihan awal, kemudian akan dirujuk ke RSCM Cipto Mangunkusumo untuk dilakukan operasi mata.
Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari sekolah korban dan kepolisian terkait. (Ism)
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini


Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu