Saipul Jamil (Kapanlagi.com)
Dream - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) meminta lembaga penyiarah tidak mengglorifikasi atau membesar-besarkan selesainya masa hukuman Saipul Jamil atas kasus pedofilia.
" Kami berharap seluruh lembaga penyiaran memahami sensitivitas dan etika kepatutan publik terhadap kasus yang telah menimpa yang bersangkutan dan sekaligus tidak membuat kembali trauma yang dialami korban," ujar Wakil Ketua KPI Pusat, Mulyo Hadi Purnomo.
Mulyo mengingatkan lembaga penyiaran agar berhati-hati dalam menayangkan konten mengandung unsur melawan hukum. Juga konten yang melanggar norma kesusilaan dengan pelaku seorang publik figur.
" Kami berharap lembaga penyiaran lebih mengedepankan atau mengorientasikan unsur edukasi dari informasi yang disampaikan agar hal serupa tidak terulang," tambah Mulyo.
Dia menegaskan, glorifikasi terhadap pelaku pelecehan seksual anak berpotensi mengubah pandangan masyarakat. Karena dengan pemberitaan yang dibesar-besarkan, hukuman yang sudah dijalani pelaku dapat dipersepsikan masyarakat menjadi hal biasa.
Mulyo mengakui hak individu memang tidak boleh dibatasi. Namun demikian, hak masyarakat untuk mendapatkan perlindungan dan rasa nyaman harus diperhatikan.
Apalagi, penyiaran terhadap pelaku kejahatan seksual menggunakan frekuensi publik. Sehingga, pemanfaatan frekuensi publik harus dilakukan dengan sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat.
" Mengedepankan hak individu tapi melukai hak masyarakat tentu tidak patut dilakukan," ucap dia, dikutip dari laman resmi KPI.
Dream - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai munculnya petisi boikot Saipul Jamil di televisi pascabebas dari penjara akibat kasus kekerasan seksual anak sebagai sinyal baik. Ini menandakan adanya keberpihakan terhadap perlindungan anak.
" Ini alarm positif untuk perlindungan anak di masa depan. Pesan kita adalah bagaimana setiap informasi publik yang disaksikan oleh anak-anak tidak mengandung konten-konten negatif," ujar Komisioner KPAI, Jasra Putra.
Menurut Jasra, anak yang menjadi korban kekerasan, termasuk pelecehan seksual, mengalami trauma akibat peristiwa yang dialami. Untuk dapat pulih kembali, mereka membutuhkan waktu yang lama meskipun usianya sudah dewasa.
" Kendatipun usia korban saat ini sudah melewati usia anak (di atas 18 tahun), namun penyembuhan dari trauma korban pencabulan membutuhkan waktu yang cukup lama," kata dia.
Dia pun menyatakan sambutan meriah atas bebasnya Saipul Jamil dapat menambah beban para korbannya. Pemberitaan tersebut berpotensi membuka kembali ingatan masa lalu korban yang tidak mudah dijalani.
" Sensitivitas dan penghormatan kepada korban perlu dilakukan dalam menjaga penyembuhan trauma yang mendalam agar bisa dilalui secara baik," ucap Jasra.
Komisioner KPAI, Retno Listyarti, menyayangkan peliputan besar-besaran bebasnya Saipul Jamil. Dia menyatakan kemunculan Saipul di televisi menambah beban psikologis korban sehingga semakin takut bersuara.
" Psikologis korban menjadi terpukul kembali dan bisa jadi sulit pulih ketika pelaku malah disambut seperti pahlawan," kata dia.
Retno menegaskan semua pihak harus berada di pihak korban kekerasan seksual. Dia khawatir pemberitaan Saipul Jamil membuat pelaku merasa tidak bersalah.
" Saipul Jamil adalah pelaku kekerasan seksual pada anak, itu perbuatan tercela," kata dia.
Lebih lanjut, Retno juga mengkhawatirkan liputan tentang Saipul Jamil dapat mengubah perspektif masyarakat tentang kekerasan seksual. Masyarakat dapat menganggap kekerasan seksual anak menjadi hal wajar.
" Pelaku bisa merasa tidak bersalah atas perbuatannya. Berikutnya bisa menganggap kekerasan seksual sebagai sesuatu yang normal. Ini sangat berbahaya," kata dia, dikutip dari Liputan6.com.
Dream - Sutradara kenamaan, Angga Dwimas Sasongko, memutuskan menghentikan semua pembicaraan kerja sama penayangan animasi Nussa dengan stasiun televisi. Keputusan ini dia ambil lantaran stasiun TV tersebut menayangkan bebasnya Saipul Jamil yang dinilai tidak menghormati korban kekerasan seksual.
" Menyikapi hadirnya Saipul Jamil di televisi dengan cara yang tidak menghormati korban, maka kami memberhentikan semua pembicaraan kesepakatan distribusi film Nussa dan Keluarga Cemara dengan stasiun TV terkati karena tidak berbagi nilai yang sama dengan karya kami yang ramah anak," cuit Anggar, di akun Twitternya, @anggasasongko.
Angga mengatakan keputusan ini tidak hanya berlaku untuk televisi yang sudah mengikat kontrak kerja sama. Melainkan juga televisi yang sedang menjajaki kerja sama penayangan film produksi Visinema, yang juga menyiarkan tayangan serupa.
" Ini menjadi kesadaran bersama pentingnya media-media yang menghargai anak-anak kita," tegas Angga.
Lebih lanjut, Angga menyatakan keputusan ini untuk memberikan dukungan terhadap gerakan yang melawan glorifikasi pelaku kekerasan seksual terhadap anak di media.
Menyikapi hadirnya Saiful Jamil di televisi dengan cara yang tidak menghormati korban, maka kami memberhentikan semua pembicaraan kesepakatan distribusi film Nussa & Keluarga Cemara dg stasiun TV terkait karena tidak berbagi nilai yang sama dengan karya kami yang ramah anak.
— Nonton BioskopOnline.Com (@anggasasongko)September 5, 2021
Seperti diketahui, Saipul telah menyelesaikan masa hukumannya. Dia divonis penjara selama 8 tahun namun mendapatkan remisi sehingga bisa bebas pada 2 September 2021, lebih cepat dari vonis yang dia terima.
Beberapa media bahkan menyiarkan secara langsung proses bebasnya Saipul dari dalam penjara. Malah, Saipul disambut bak raja oleh para pendukungnya.
Lebih parah lagi, terdapat stasiun televisi yang sampai membuat wawancara khusus dengan Saipul Jamil. Ditambah lagi, judul tayangan dibuat seolah-olah Saipul adalah korban dan terpaksa mengalami kesusahan.
Advertisement
Waspada, Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Kamu Marah
Respons Tuntutan, DPR RI Siap Bahas RUU Perampasan Aset
5 Komunitas Parenting di Indonesia, Ada Mendongeng hingga MPASI
Banyak Pedagang Hengkang, Gubernur Pramono Gratiskan Sewa Kios 2 Bulan di Blok M Hub
Mahasiswa Makan Nasi Lele Sebungkus Berdua Saat Demo, Netizen: Makan Aja Telat, Masa Bakar Halte
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Didanai Rp83 Miliar dari Google, ASEAN Foundation Cetak 550 Ribu Pasukan Pembasmi Penipuan Online