Video Detik-Detik Menegangkan Pembebasan Korban Penyekapan di Pulomas

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Kamis, 16 Januari 2020 14:30
Video Detik-Detik Menegangkan Pembebasan Korban Penyekapan di Pulomas
Apa alasan penyekapan?

Dream - Aparat Polda Metro Jaya mengugkap kasus penyekapan dan penculikan MS, karyawan perusahaan event organizer (EO) berinisial PT OHP, di sebuah rumah di Jalan Pulo Mas Barat 4, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu 15 Januari 2020.

" Penggerebekan terhadap satu rumah di PT OHP berdasarkan informasi dari istri korban yang melaporkan ke Polda Metro Jaya, bahwa suaminya disekap lebih kurang 8 hari, sejak 8 Januari 2020," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, di Jakarta, Kamis 16 Januari 2020.

Mendapat laporan tersebut, polisi kemudian mendatangi lokasi dan menemukan tiga pelaku yang bertugas untuk menjaga korban agar tidak kabur.

Dari keterangan MS, modus penyekapan terjadi karena pelaku menganggapnya telah menggelapkan uang perusahaan.

" Korban adalah salah satu manager dari PT OHP, selama kurun lebih November sampai dengan Desember ini, hasil audit ada uang perusahaan yang digelapkan sekitar Rp21 juta lebih yang dilakukan si korban," ucap dia.

Pemilik perusahaan, berinisial A, kini masih buron. Diduga dia memerintahkan tiga orang pelaku untuk menjemput korban di rumahnya. Setelah itu, korban dibawa ke Pulomas.

" Ini sementara masih kita dalami semuanya, karena ada tiga tersangka yang kita amankan," kata dia.

2 dari 4 halaman

Inikah Aksi Perampokan Terbodoh di Dunia?

Dream - Aksi perampokan pasti jadi pengalaman paling menakutkan dan tidak pernah diharapkan oleh kita semua. Selain menggasak barang, perampok yang kalap terkadang bisa bertindak berlebihan.

Akan tetapi, bagaimana jadinya jika sekumpulan perampok malah melakukan aksi yang terbilang 'bodoh'.

Hasilnya bisa dilihat dalam aksi perampokan sebuah toko rokok elektronik di Charleroi, Brussels di Belgia ini.

Melansir BBC, sekawanan perampok berjumlah enam orang menyantroni toko perlengkapan rokok elektronik milik Didier pada siang hari bolong.

Usai diancam, Didier yang gugup menyarankan kawanan perampok itu untuk pulang dulu saja, kemudian kembali lagi pada sore hari saat tokonya sudah laris dan ia memiliki banyak uang.

3 dari 4 halaman

Perampok pun Percaya

Didier mengatakan, selama 14 menit ia mencoba bernegosiasi dan bersikap ramah dengan kawanan perampok tersebut.

" Memang ada sedikit kejadian dorong-dorongan, dan pergulatan" kata Didier.

" Saya saat itu tidak memberikan apa pun kepada mereka, tetapi mengatakan jika mereka kembali lagi ke toko saya nanti, uang yang terkumpul di toko saya mungkin akan sekitar 2.000 sampai 3.000 euro (sekitar Rp34 juta hingga 54 juta)" lanjutnya.

Lucunya, kawanan perampok itu percaya. Mereka kemudian hengkang untuk datang lagi pada sore hari.

" Saya lalu menelepon polisi, dan polisi yakin bahwa kawanan itu tidak akan kembali."

4 dari 4 halaman

Mereka Kembali

Namun benar saja, apa yang ditakutkan Didier pun terjadi. Tepat pukul 17.30, satu jam sebelum toko itu tutup, kawan perampok itu datang kembali.

Namun Didier masih saja membuat alasan kepada mereka bahwa uang yang terkumpul masih belum banyak.

Gerombolan itu pun masih percaya, mereka pergi lagi dan kembali satu jam kemudian. Apes, kali ini polisi sudah siap di belakang toko untuk menangkap mereka.

Para perampok amatir itu pun ditangkap, salah satunya adalah seorang anak di bawah umur.

" Ini seperti komedi," kata Didier, sang pemilik toko kepada BBC melalui telepon. " Mereka kini dijuluki maling paling goblok di Belgia."

(Sumber: bbc.com)

Beri Komentar