Kumandang Azan di Parlemen Israel

Reporter : Puri Yuanita
Sabtu, 19 November 2016 18:03
Kumandang Azan di Parlemen Israel
Azan dikumandangkan seorang anggota parlemen Israel sebagai bentuk protes.

Dream - Seorang anggota parlemen Israel dari etnis Arab pada hari Senin melantunkan azan di gedung parlemen. Aksi dilakukan sebagai protes Rancangan Undang Undang yang membatasi panggilan untuk beribadah bagi umat Islam itu. 

Ahmed al-Tibi mengatakan aksinya itu dimaksudkan untuk memprotes RUU Israel yang bertujuan, untuk melarang masjid menggunakan pengeras suara untuk menyuarakan azan di Yerusalem Timur dan masyarakat Arab di Israel.

" Hukum ini mencerminkan fasisme yang tumbuh di dalam masyarakat Israel," kata Tibi kepada Anadolu Agency dalam sebuah laporan eksklusif.

Ia menuduh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berdiri di belakang RUU yang kontroversial itu.

Pada hari Sabtu, Komite Menteri Israel untuk Legislasi menyetujui RUU anti-Azan sebelum dibawa ke Knesset (parlemen Israel). RUU itu harus melewati tiga putaran pemungutan suara sebelum menjadi hukum tetap.

Tibi menyerukan warga Palestina di Yerusalem Timur dan Israel untuk menggelar protes terhadap undang-undang tersebut.

" Palestina dan umat Islam di seluruh dunia harus bekerja sama menggagalkan keputusan Israel yang membatasi panggilan untuk sholat," katanya. (Ism) 

1 dari 1 halaman

Para Pemimpin Palestina Tak Terima Tindakan Israel

Para Pemimpin Palestina Tak Terima Tindakan Israel © Dream

Dream - Netanyahu pada hari Minggu mengklaim bahwa undang-undang itu mendapat dukungan luas dari rakyat. Sementara Palestina telah mengutuk langkah itu sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap kebebasan warga Palestina di Yerusalem Timur untuk beribadah.

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara kepresidenan Palestina Nabil Abu Rudeineh memperingatkan bahwa RUU Israel akan menyeret wilayah tersebut ke konflik baru.

" Tindakan Israel benar-benar tidak dapat diterima," katanya. " Para pemimpin Palestina akan pergi ke Dewan Keamanan PBB dan semua lembaga internasional untuk menghentikan tindakan Israel yang semakin semena-mena," katanya.

Israel menduduki Yerusalem Timur setelah Perang Timur Tengah 1967. Wilayah ini kemudian dikuasai Israel pada tahun 1980, yang mengklaim Jerusalem sebagai ibukota negara Yahudi. Langkah Israel ini tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.

Dianggap suci oleh tiga agama besar, Islam, Yahudi dan Kristen, Yerusalem merupakan tempat berdirinya Masjid Al Aqsa. Masjid ini merupakan tempat suci ketiga di duni bagi umat Islam.

Sementara orang-orang Yahudi menyebut Al Aqsa sebagai 'Temple Mount', yang merupakan situs dua kuil Yahudi terkemuka di zaman kuno.

(Ism, Sumber: albawaba.com)

Beri Komentar