Ilustrasi Bandara Soekarno Hatta
Dream - Pemerintah kembali mengurangi masa karantina bagi pelaku perjalanan internasional menjadi tiga hari. Sebelumnya, masa karantina ditetapkan lima hari, berlaku bagi Warga Negara Asing maupun Warga Negara Indonesia yang baru dari luar negeri.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito, mengungkapkan keputusan ini dilakukan untuk penyesuaian terhadap kondisi pandemi. Dia mengatakan setiap penyesuaian kebijakan masa karantina sudah dipertimbangkan dan mendapat masukan dari berbagai pihak.
" Pada prinsipnya, setiap penyesuaian kebijakan yang dilakukan sudah mempertimbangkan masukan pakar terkait perkembangan riwayat alamiah penyakitnya serta petugas di lapangan terkait teknis skriningnya," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden.
Pemangkasan masa karantina didasarkan pencapaian vaksinasi Covi-19 dan pemulihan ekonomi secara bertahap. Wiku menyebut, rencana pemangkasan masa karantina ini mengikuti instruksi Presiden Joko Widodo.
Menurut dia, Jokowi meminta masa karantina bagi pelaku perjalanan internasional yang sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis lengkap hanya dijalankan tiga hari.
Sementara pelaku perjalanan internasional yang baru menerima vaksinasi dosis pertama, wajib menjalani masa karantina selama lima hari.
Sebelumnya, Pakar Kesehatan sekaligus dokter relawan Covid-19, Muhammad Fajri Adda'i mengatakan masa inkubasi varian Delta hanya sekitar tiga sampai lima hari. Masa inkubasi ialah waktu bagi virus berkembang biak dalam tubuh manusia sampai menimbulkan gejala.
Masa inkubasi varian Delta ini menjadi dasar Pemerintah melakukan pemangkasan yang pertama kali menjadi lima hari dari sebelumnya delapan hari. Kemudian, pertimbangan yang sama juga jadi dasar pengurangan kembali menjadi tiga hari.
" Dasarnya karena sekarang 90 persen yang ada di dunia, termasuk Indonesia varian Delta. Varian sebelumnya itu masa inkubasinya 8 sampai 12 hari. Varian Delta ini memang masa inkubasi lebih cepat 3 hari, 4 hari, 5 hari," katanya dikutip dari Liputan6.com, Rabu 3 November 2021.
Menurut Fajri, seseorang yang terinfeksi varian Delta bisa menghasilkan virus sebanyak 1.200 hingga 1.800. Berbeda dengan varian Covid-19 lain yang hanya menghasilkan virus di bawah 1.200.
Fajri menekankan karantina lima hari bagi pelaku perjalanan internasional yang masuk ke Indonesia sangat penting. Sebab, melalui karantina, pemerintah bisa memantau status kesehatan pelaku perjalanan internasional.
Berkaca pada awal 2021 lalu, terdapat lebih dari 1.000 pelaku perjalanan internasional yang masuk ke Indonesia dengan kondisi positif Covid-19. Padahal mereka sudah membawa hasil tes PCR negatif Covid-19.
" Artinya, tes yang negatif tidak bisa menggambarkan orang itu betul-betul negatif terbebas dari Covid-19. Itu tidak bisa memastikan, makanya butuh karantina," sambung dia.
Fajri menambahkan sejumlah negara di dunia termasuk Amerika Serikat kembali mengalami lonjakan kasus Covid-19. Berdasarkan jurnal yang dipublikasikan Nature, salah satu penyebabnya pelaku perjalanan internasional.
" Ternyata dari sekian ribu data yang masuk, terjadi penularan karena international traveler salah satunya. Intinya berpindah karena virus ini kan tidak bisa berpindah sendiri, virus ini bukan kambing atau anjing yang bisa menyerang sendiri. Dia butuh manusia, butuh kita makhluk hidup yang membawanya. Jadi karantina ini menjadi hal esensial supaya negara kita tidak meledak lagi," tutupnya.
Sumber: liputan6.com
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik