Jemaah Haji Indonesia (MCH)
Dream - Antusiasme Muslim Indonesia untuk berhaji perlu disertai kesabaran. Berdasarkan data Kementerian Agama, rata-rata masa tunggu haji per provinsi pada 2018 mencapai 18 tahun.
" Untuk pendaftaran hari ini ketika mendaftar, masa tunggu rata-rata nasional saat ini 18.6 tahun," kata Kepala Sub Direktorat Pendaftaran dan Pembatalan Haji Reguler, M Noer Alya Fitra (Nafit), kepada Dream, Senin, 22 Oktober 2018.
Nafit mengatakan, daftar tunggu di masing-masing provinsi tersebut memiliki spesifikasi tersendiri. Satu provinsi dapat menunggu lebih lama ketimbang provinsi yang lain.
Dia mencontohkan provinsi terlama dalam daftar tunggu yaitu Sulawesi Selatan. Provinsi ini rata-rata daftar tunggunya sudah mencapai 31 tahun. " Kalau paling cepat itu Maluku 11 tahun," ucap dia.

Nafit menyebut, tiap tahun angka pendaftar haji semakin meningkat. Sejak 2004 hingga 2018 ini tercatat sebanyak 3,9 juta pendaftar haji reguler.
" Ya gini, kalau perhari itu ada saja yang mendaftar, pasti akan naik terus. Karena kan sekarang (kuota jemaah haji reguler) 204 ribu. Pendaftar 3,9 juta, bulan depan bisa 4 juta," ujar dia.
Nafit meminta, masyarakat berusia remaja dapat mendaftar haji di saat ini. Sebab, waktu tunggu berhaji semakin tahun akan semakin meningkat.

" Karena waktu tunggu sudah sedemikian panjang, maka bagi Muslim yang memang sudah mampu dan memiliki rizki yang cukup untuk mendaftar BPIH, maka disarankan untuk segera mendaftar haji agar pada saat keberangkatan nanti usianya masih muda dan sehat untuk melakukan perjalanan ibadah haji," ucap dia.
Sementara itu, Nafit mengatakan, masyarakat yang telah mendaftar pada 2009, 2010, 2011 akan kemungkinan akan melaksanakan haji pada 2019.
" Yang seharusnya berangkat tahun ini, 2019, yang umum mendaftar di 2009, 2010, dan 2011," kata dia.
Advertisement
Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini

Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19
