Menteri Agama Fachrul Razi (Kemenag)
Dream - Menteri Agama, Fachrul Razi, mengecam penusukan Syekh Ali Jaber saat berdakwah di Lampung. Secara tegas dia meminta pelaku harus ditindak.
" Saya sangat prihatin dengan peristiwa yang menimpa Syekh Ali Jaber. Penusukan itu perbuatan kriminal dan pelakunya harus ditindak secara hukum dengan adil," ujar Fachrul dalam keterangan tertulis.
Fachrul mengapresiasi aparat yang bertindak cepat menangkap pelaku. Dia pun meminta masyarakat menyerahkan proses hukum kasus ini kepada kepolisian.
" Percayakan penyelesaian kasus ini pada aparat. Masyarakat agar tetap tenang dan tidak terprovokasi," ucap Fachrul.
Menurut Fachrul, dakwah merupakan kegiatan positif bertujuan memberikan pencerahan kepada masyarakat dalam menjalani kehidupan beragama secara baik.
Aktivitas dakwah dalam menyebarkan ajaran Islam rahmatan lil 'alamin harus dijamin keamanannya oleh negara.
" Ajaran agama tidak membenarkan segala bentuk tindak kekerasan, atas nama apapun dan terhadap siapapun, termasuk atas nama agama, atau terhadap penceramah agama," kata Fachrul.
Dream - Ahli Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel, meminta semua pihak tidak buru-buru menyimpulkan penusuk Syekh Ali Jaber merupakan orang yang mengalami gangguan jiwa atau Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ).
" Hakim dapat memerintahkan agar pelaku semacam itu dirawat di RS jiwa, tapi jika kasus buru-buru disetop di tingkat penyelidikan bagaimana mungkin perintah hakim tersebut bisa ada?" ujar Reza, dikutip dari Liputan6.com.
Menurut Reza, harus didalami secara komprehensif untuk membuktikan tingkat gangguan jiwa yang dialami tersangka. Karena tidak semua gangguan jiwa bisa mendapatkan pemaafan hukum.
" Gangguan jiwa tipe apa? Apakah termasuk tipe yang mendapatkan pemaafan hukum?" kata dia.
Reza menambahkan, jika memang pelaku tergolong ODGJ dan jatuh vonis yang menyatakan hal tersebut, maka orang yang bertanggung jawab menjaga pelaku bisa terkena kasus pidana. Sebab, pihak tersebut bisa dianggap lalai lantaran membiarkan pelaku beraksi membahayakan orang lain.
Reza pun mempertanyakan kasus penusukan yang dialami beberapa ulama sebelumnya. Para pelaku dinyatakan ODGJ, sehingga penyelidikan dihentikan oleh polisi.
" Apa kabar para pelaku penyerangan pemuka agama pada kejadian-kejadian terdahulu, yang disebut juga mengidap gangguan jiwa? Mereka dirawat?" kata dia.
Sumber: Liputan6.com
Dream - Kasus penusukan yang dialami pendakwah kenamaan, Syeikh Ali Saleh Mohammed Ali Jaber atau Syeikh Ali Jaber, memicu kecaman dari berbagai pihak. Termasuk dari Majelis Ulama Indonesia.
Sekjen MUI, Anwar Abbas, mendesak aparat penegak hukum mengusut kasus penusukan tersebut sampai ke akarnya. Ini agar tidak terjadi sikap saling curiga di tengah masyarakat.
" MUI meminta kepada Pemerintah dan para penegak hukum kalau ada jaringan yang mendukung di belakangnya, maka harus dibongkar sampai ke akar-akarnya agar tidak menyisakan kecurigaan sedikit pun juga kepada pemerintah, terutama kepada para penegak hukumnya," ujar Abbas, dikutip dari Liputan6.com.
Ini sejalan dengan instruksi Menkopolhukam, Mahfud MD, agar aparat mengungkap motif pelaku dan jaringan yang ada di balik kasus penusukan tersebut.
" MUI benar-benar mengharapkan semoga instruksi Menkopolhukam tersebut benar-benar dapat dilaksanakan dengan baik oleh pihak terkait agar keadilan dan kebenaran benar-benar tegak di negeri ini. Dan untuk itu rakyat menunggu buktinya," kata Abbas.
Abbas menyatakan perbuatan pelaku tidak dapat diterima. Terlebih, ulama menjadi sasaran atas upaya penyerangan tersebut sehingga dia meminta aparat tidak menggantungkan proses hukum atas kasus ini.
" Tindak penusukan itu adalah musuh kedamaian dan perusak persatuan dan kesatuan. Untuk itu MUI meminta supaya si pelaku diproses secepatnya dan seadil-adilnya, karena kalau tidak, maka dia akan sangat mengganggu ketenangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di negeri ini, di mana ulama yang merupakan sosok yang sangat dihormati oleh umatnya sangat terancam jiwanya," kata Abbas.
Lebih lanjut, Abbas menyatakan kasus ini benar-benar menunjukkan permusuhan kepada ulama. Juga sangat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
" Ini benar-benar mencerminkan tindakan permusuhan terang-terangan terhadap ulama dan tindakan ini jelas-jelas sangat berbahaya karena akan merusak persatuan dan kesatuan serta akan menumbuhsuburkan kecurigaan di antara sesama warga bangsa," ucap Abbas.
Sumber: Liputan6.com/Yopi Makdori
Advertisement
Jangan Anggap Remeh! Psikolog Ungkap Perundungan Verbal Bisa Mengarah pada Hal Lebih Parah


Ujian Tengah Semester Bentrok dengan Syuting, Prilly Latuconsina Numpang Kamar Warga

Respons Rifat Sungkar Saat Putranya Lakukan Kesalahan di Sirkuit Bikin Haru Warganet

Inspiratif Banget, 5 Komunitas Kebangsaan di Indonesia


Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5


Respons Rifat Sungkar Saat Putranya Lakukan Kesalahan di Sirkuit Bikin Haru Warganet

Ujian Tengah Semester Bentrok dengan Syuting, Prilly Latuconsina Numpang Kamar Warga

Salut! Murid dan Guru di SD Nabire Ubah Pekarangan Sekolah Jadi Perkebunan Pangan

Sekalinya Tampil, Peneliti Deepseek Bawa Kabar Mengguncang Soal Perkembangan AI di Masa Depan

Jangan Anggap Remeh! Psikolog Ungkap Perundungan Verbal Bisa Mengarah pada Hal Lebih Parah