Nina Oktoviana (Foto: Tribratanews.com/Facebook Divisi Humas Polri)
Dream - Usianya masih 23 tahun. Lahir di Aceh Besar, Nanggroe Aceh. Tapi siapa menyangka, di usia yang masih terhitung muda sudah menjadi pasukan elite Satuan Gegana Brimob Kepolisian Daerah Nanggroe Aceh.
Tak tanggung-tanggung, dara asli Serambi Mekkah ini ditunjuk sebagai tim pengamanan Pilkada Gubernur Aceh pada tahun 2014.
Siapa namanya? Nina Oktoviana.
Wanita berhijab ini resmi menjadi anggota Polri sejak tahun 2013. Kini ia berpangkat Brigadir Polisi Dua. Dalam perjalanannnya sebagai Polwan, Bripda Nina langsung diangkat menjadi anggota pasukan elite Satuan Gegana oleh Kepala Satuan Brimob Polda Aceh, Komisaris Besar Polisi Norman Widjajadi SIK.
Ini karena ketangkasan dan kemampuan yang dimilikinya yakni, ahli menembak.
Menjadi pasukan elite merupakan kenyataan yang tak penah dibayangkan. Nina pun mengakui tidak pernah bercita-cita sebagai anggota Brimob.
" Untuk jadi Polisi Wanita memang cita-cita dari kecil, tapi bergabung dengan pasukan elite Satuan Gegana tidak pernah saya bayangkan," ungkapnya saat berbincang bersama Tribratanews.com, Senin 29 Februari 2016 seperti dilansir akun resmi Facebook Divisi Humas Polri.
© Dream
Dream - Sejak menjadi pasukan elite, Nina ditunjuk melakukan pengamanan kegiatan kenegaraan.
Selain pengamanan Pemilihan Gubernur Aceh, perempuan yang mahir menggunakan senjata laras panjang jenis SPR buatan Pindad ini, juga pernah ditugaskan untuk bergabung sebagai tim teror dalam pengamanan Presiden RI.
Penunjukan Bripda Nina Oktoviani mengemban tugas berat itu bukan tanpa alasan. Lulusan Sepolwan 2013 ini bisa membidik dan tepat sasaran pada jarak 300 meter.
" Sebelumnya saya tidak tahu bakal jadi Brimob. Jelas, untuk menjadi anggota Brimob tidak sembarangan karena harus lulus tes demi tes," paparnya.
© Dream
Dream - Meski sudah dinyatakan sebagai penebak jitu atau Sniper, ia tak mau jumawa. Tetap belajar, merupakan motto yang ia pegang sejak dulu sampai sekarang.
" Saya masih ingin tetap belajar, bahkan kalau diizinkan oleh pimpinan ingin mencoba untuk menjadi penerjun payung," katanya.
Mulanya, ia merupakan Polwan Satu-satunya yang mampu bergabung menjadi pasukan elite. Kini, ia ditemani juniornya, Bripda Fransisca. Ia pun berniat ingin menularkan bakat yang dimiliki kepada sang junior.
" Meski bisa menembak tapi bukan untuk membunuh, tapi kalau sudah membahayakan bisa dilumpuhkan," ujarnya. (Ism)
Advertisement
Jakarta Cycling Community, Tempat Kumpul Seru Pecinta Sepeda Ibu Kota

Ada Diskon Hingga 20% Untuk Perjalanan Rombongan Whoosh Selama November

Burung Indonesia, Komunitas yang Setia Lestarikan Burung Liar di Tanah Air

Komnas HAM Soal Gelar Pahlawan Soeharto: Ada 9 Kasus Pelanggaran HAM Berat

Redenominasi Rupiah, DPR: Kalau Belum Siap Jangan Coba-Coba



Andai Digelar Pilpres Tahun 2025, 5 Tokoh Ini Bakal Jadi Pesaing Berat Prabowo Subianto

Tugasnya Bertaruh Nyawa Saat Bencana, Basarnas Punya Anggaran yang Bikin Miris Anggota DPR

Dijamin Takjub! Selama 30 Tahun Bandara Ini Tak Pernah Kehilangan Satupun Bagasi Penumpang


Jakarta Cycling Community, Tempat Kumpul Seru Pecinta Sepeda Ibu Kota

Ada Diskon Hingga 20% Untuk Perjalanan Rombongan Whoosh Selama November