Menristekdikti Akan Sanksi Rektor dan Dosen yang Izinkan Demo

Reporter : Maulana Kautsar
Kamis, 26 September 2019 14:30
Menristekdikti Akan Sanksi Rektor dan Dosen yang Izinkan Demo
Mahasiswa tak seharusnya turun ke jalan, kata Nasir.

Dream - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir, mengancam akan memberikan sanksi kepada rektor dan dosen yang mengizinkan mahasiswa berdemonstrasi pada Selasa 24 September 2019.

" Saya akan lacak, bekerja sama dengan pihak keamanan, Polri dan TNI, siapa yang melakukan ini (memberi izin)" ujar Nasir di Jakarta, Kamis 26 September 2019.

Nasir berencana memanggil rektor yang mahasiswanya melakukan tindakan inkonstitusional. " Rektor yang harus bertanggung jawab," kata dia.

Tak hanya rektor, Nasir memastikan dosen yang mengizinkan mahasiswanya berdemo juga akan dijatuhi sanksi. " Ya sanksinya pasti ada, kita lihat dulu," ucap Nasir.

1 dari 5 halaman

Salurannya DPR

Aksi Demo

Nasir meminta dosen yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) tak bermain dalam isu penolakan rancangan undang-undang. Bagi dia, isu undang-undang yang bermasalah ini sudah ada saluran demokrasinya.

" Saluran politiknya ada di DPR, salurkan (lewat) DPR," kata dia.

Nasir juga mengingatkan para mahasiswa yang turun berdemonstrasi tak terpengaruh penumpang gelap. Dia mendesak mahasiwa kembali ke kampus dan berdialog.

" Jangan sampai mahasiswa turun ke jalan karena dia insan akademik. Insan yang dianggap intelektual. Kalau dia turun ke jalan, yang lain kayak apa?" ujar dia.

2 dari 5 halaman

74 Pendemo di DPR yang Dirawat di RSPP Dipulangkan

Dream - Pengelola Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) telah memulangkan 74 orang pendemo usai menjalani perawatan. Keputusan itu dibuat karena kondisi para pendemo umumnya sudah stabil dan kesadaran penuh.

Sebagian besar pendemo yang diizinkan pulang masuk pasien kategori hijau, atau luka ringan. Sementara 14 pasien lainnya yang berkategori kuning, atau luka sedang masih menjalani perawatan karena membutuhkan observasi mendalam akibat paparan gas air mata dan trauma luka tumpul.

" Saat ini mereka kita rawat di ICU. Kita observasi dengan cermat. Apabila ada kondisi-kondisi tertentu, kita mungkin akan dilanjutkan dengan tindakan," kata Direktur Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Kurniawan Iskandar, dilaporkan Liputan6.com, Rabu, 25 September 2019.

Daftar nama korban yang dirawat di RSPP

Adapun dua orang masuk kategori luka berat. Meski demikian, nama dan identitas tidak dipublikasikan secara rinci.

" Dua orang benar-benar harus diobservasi ketat, karena trauma tumpul, karena kompresi tulang kepala di daerah varietal kanan," ucap dia.

(Sah, Sumber: Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

3 dari 5 halaman

Biaya Pengobatan Korban Aksi Demonstrasi Ditanggung Dinkes DKI

Dream - Kabid Humas Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Agus W Susetyo mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menanggung semua biaya pengobatan mahasiswa yang menjadi korban saat unjuk rasa di depan gedung DPR/MPR RI.

" Biaya perawatan itu dijamin oleh dinas kesehatan sepenuhnya," ujar Agus di RSPP, Jakarta, Rabu, 25 September 2019.

Agus berujar, pengelola RSPP berfokus pada proses penyembuhan pasien. Total, RSPP menerima 90 mahasiswa dari berbagai daerah, tiga diantaranya saat ini masih dirawat secara intensif dan salah satunya harus mendapat perawatan di ruang ICU.

" Kami dari RSPP hanya berkomitmen untuk memberikan penanganan terbaik kepada ketiga pasien ini," kata dia.

Ketiga pasien itu mengalami luka trauma benturan benda tumpul. Meski demikian, RSPP tidak dapat menjelaskan penyebab luka tersebut secara pasti.

Selain itu, RSPP juga tak bisa mengungkapkan identitas ketiga mahasiswa yang menjadi korban dalam aksi demonstrasi kemarin. RSPP menegaskan pengungkapkan identitas harus melalui persetujuan dari keluarga.

" Sementara 3 orang ini laki-laki dengan usia 1 orang 19 tahun dan yang 2 orang 20 tahun," kata Direktur RSPP, dr. Kurniawan Iskandarsyah.

4 dari 5 halaman

Aksi Awkarin Bagi-bagikan Makanan untuk Massa Demonstran

Dream - Awkarin mencuri perhatian di tengah-tengah demo mahasiswa di depan Gedung DPR, Jakarta. Dara bernama asli Karin Novalinda ini terlihat membagi-bagikan nasi kotak kepada para mahasiswa.

Dalam aksi demo Selasa 24 September 2019 itu, Awkarin terlihat memakai baju hitam lengan panjang. Dia dan timnya menenteng plastik merah. Isinya kotak berisi makanan.

Fotonya tertangkap layar seorang demonstran. " Aku salut sama kamu kak!" tulis seorang warganet.

Melalui Twitter, Awkarin menulis sedang mengantarkan 3.000 nasi kotak buat pendemo. Dia butuh perjuangan untuk menembus mahasiswa yang menyemut di depan gedung dewan.

" Hari ini sepertinya semua kerjaanku harus di-postpone demi mengantarkan untuk mereka yang sudah hebat dan lelah seharian di jalan. Doakan kami!" tulis Awkarin.

5 dari 5 halaman

Pesan untuk Kaum Muda

Awkarin tak hanya berbagi kotak nasi. Di hadapan 4,7 juta pengikutnya di Instagram, Awkarin menyuarakan aksi dan pergerakan kaum muda.

" Agenda hari ini di depan gedung DPR. Jangan sekadar tunda RKUHP, TOLAK DAN BATALKAN RKUHP. JANGAN BATASI RUANG GERAK WANITA," tulis Awkarin di Instagramnya.

Awkarin meminta anggota parlemen menyuarakan aspirasi rakyat. " Mau jadi apa negara ini kalau yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin?" tanya dia.

" Buat yang cuma koar koar aksi demonstrasi tidak merubah keadaan, lalu kita harus bagaimana? Duduk manis dan diam ketika hak hak kita DIPERKOSA NEGARA?" ucap dia.

Tak berhenti di satu unggahan, Awkarin juga menyindir perlakuan anggota DPR di Twitter miliknya.

Beri Komentar