Inilah Kondisi Terakhir Penyidik KPK Novel Baswedan

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Selasa, 11 April 2017 16:57
Inilah Kondisi Terakhir Penyidik KPK Novel Baswedan
Jubir KPK menegaskan aparat penegak hukum bakal mengusut tuntas perkara penyiraman air keras ke wajah Novel Baswedan

Dream - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan yang mengalami penyerangan dengan disiram air keras akan dipindahkan dari RS Mitra Keluarga ke RS Jakarta Eye Center (JEC). Pemindahan dilakukan agar Novel mendapatkan perawatan intensif usai disiram air keras.

" Novel sudah dilakukan tindakan awal sampai tindakan pembersihan, dilakukan tiga jam, kemudian istirahat. Siang ini akan dibawa ke JEC untuk ditangani lebih lanjut," kata Jubir KPK, Febri Diansyah di Jakarta, Selasa, 11 April 2017.

Febri menuturkan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan sempat menjenguk Novel dan berjanji akan mengusut kasus yang dialami Novel sampai tuntas.

" Tadi pagi, Pak Ketua KPK dan Kapolda datang dan Kapolda sampaikan bahwa Kapolda janji akan tangani secara serius dan tuntaskan perkara ini," ucap dia.

Pengusutan kasus penyiraman air keras pada Novel menjadi perhatian serius aparat penegak hukum sebab penyidik KPK sudah terlalu sering mendapatkan teror.

" Saya kira ini serius, yang lebih penting kami sedang melakukan pemberantasan korupsi, Novel adalah penyidik senior di KPK dan beberapa waktu sebelumnya memang juga ada teror sejenis dan ancaman lain di beberapa waktu lalu," ujar dia.

" Meskipun demikian serangan itu tidak bisa dibiarkan begtu saja. Ini jadi konsen bersama," sambungnya.(Sah)

1 dari 4 halaman

Cangkir Air Keras yang Disiramkan ke Novel Baswedan Ditemukan

Cangkir Air Keras yang Disiramkan ke Novel Baswedan Ditemukan © Dream

Dream - Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Dwiyono, mengatakan, polisi menemukan cangkir yang diduga menjadi wadah air keras yang disiramkan ke wajah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.

Cangkir itu ditemukan saat olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). " Ada cangkir yang masih ada air, diduga air keras," kata Dwiyono di Jakarta, Selasa 11 April 2017.

Dwiyono menuturkan, cairan tersebut memiliki aroma yang sangat menyengat. Rencananya, polisi akan mengirim cairan tersebut ke Laboratorium Forensik (Labfor) Polri untuk diteliti.

" Hari ini dibawa ke Labfor. Airnya baunya sangat menyengat," ucap dia.

Selain itu, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti lain. Di antaranya pakaian yang dikenakan Novel saat mengalami menyerangan.

2 dari 4 halaman

Detik-detik Saat Novel Baswedan Disiram Air Keras

Detik-detik Saat Novel Baswedan Disiram Air Keras © Dream

Dream - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, menjadi korban penyerangan menggunakan air keras. Insiden itu terjadi pagi tadi usai menjalankan Sholat Subuh.

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Dwiyono, mengatakan, Novel sempat menghindar saat tersiram air keras. Meski begitu, percikan air tersebut tetap mengenai wajahnya.

Menurut Dwiyono, Novel sempat berlari mencari air. Dia ingin membasuh wajahnya agar air keras yang menempel segera hilang, sebelum dilarikan ke rumah sakit.

" Pada saat itu, menurut keterangan korban sempat menghindar dan melarikan diri mencari air untuk membasuh mukanya. Dia juga sempat terbentur pohon nangka saat mencari air itu, sehingga ada luka di mukanya," kata dia.

Dwiyono menuturkan Novel saat ini dalam kondisi sadar dan tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Timur. " Namun masih memerlukan perawatan dari dokter dampak penyiraman yang diduga air keras ini," ucap dia.

Mantan Kapolres Metro Jakarta Pusat itu, menjelaskan sejumlah saksi memberikan keterangan pelaku melancarkan aksinya menggunakan motor matic. " Tersangka diduga ada dua orang dengan menggunakan motor matic jenis bebek," ungkapnya.

Kasus ini sedang dalam penanganan Polres Metro Jakarta Utara. Terkait identitas pelaku, polisi masih melakukan penyelidikan.

3 dari 4 halaman

Jokowi: Penyiraman Air Keras ke Novel Kriminal, Cari Pelakunya

Jokowi: Penyiraman Air Keras ke Novel Kriminal, Cari Pelakunya © Dream

Dream - Presiden Joko Widodo menyatakan penyiraman terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, merupakan tindakan kriminal. Dia memerintahkan Polri untuk mencari dan menangkap pelaku.

" Karena ini kriminal, urusan Polri untuk cari," kata Jokowi di Istana Negara, dikutip dari merdeka.com, Selasa 11 April 2017.

Novel menjadi korban penyiraman air keras oleh orang tidak dikenal. Insiden itu terjadi pagi tadi, saat Novel selesai menjalankan Sholat Subuh di Masjid Al Ikhsan, Kelapa Gading.

Dua orang yang mengendarai sepeda motor berboncengan mendekati Novel. Salah satu dari dua orang tersebut menyiramkan air keras ke wajah Novel.

Seketika Novel berteriak kesakitan dan minta dibawa ke rumah sakit. Sementara dua orang tak dikenal itu langsung kabur.

Saat ini, Novel tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Keluarga. Dia mengalami luka di kelopak mata akibat air keras dan satu luka di kening akibat terbentur pohon.

4 dari 4 halaman

Ini Kronologi Penyidik KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras

Ini Kronologi Penyidik KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras © Dream

Dream - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan disiram air keras di bagian wajahnya pada hari Selasa sekitar pukul 05.10 WIB. Lokasi kejadian berada di jalan Deposito depan MasjidAl Ikhlas RT 03 RW 10, Kelapa Gading, Jakarta Utara.  

" Kejadian pagi tadi ya, korbannya Novel Baswedan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono dalam keterangannya, Selasa, 11 April 2017.

Argo menuturkan, peristiwa terjadi setelah Novel melaksanakan ibadah sholat Subuh di masjid Al Ikhlas. Tiba-tiba ada dua orang tak dikenal menggunakan sepeda motor menghampiri. Orang itu langsung menyiramkan air keras ke wajah Novel.

" (Novel mengalami) bengkak di kelopak mata bagian bawah kiri dan berwarna kebiruan, serta bengkak di dahi sebelah kiri dikarenakan terbentur pohon," ujar Argo.

Saat ini, Novel tengah berada di Rumah Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta Utara untuk menjalani perawatan.   Argo berujar, polisi masih mengejar kedua pelaku yang kini masih belum diketahui identitasnya.

Beri Komentar