Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Di tengah serangan Israel yang semakin mengganas, utusan Palestina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Riyad Mansour meminta bantuan dunia untuk mengumpulkan lebih banyak bantuan kemanusian bagi warga Palestina di Jalur Gaza.
Dilansir AFP, Rabu 19 Mei 2021, permintaan tersebut disampaikan pada selasa 18 Mei 2021, ketika Dewan Keamanan mengadakan pertemuan keempat terkait konflik Palestina-Israel.
" Saya meminta PBB segera mengeluarkan seruan darurat untuk bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina di Jalur Gaza," kata Mansour pada konferensi pers di markas besar PBB di New York.
" Kami tidak dapat terus hidup di bawah rezim apartheid yang agresif ini. Pendudukan ini harus diakhiri. Kami perlu memiliki kemerdekaan negara kami dengan Yerusalem timur sebagai ibukotanya di mana kami dapat hidup dengan bermartabat dan kebebasan," ujar Mansour.
Pertemuan darurat keempat PBB terkait konflik Israel-Palestina hanya dilakukan dalam waktu sepekan, tanpa adanya deklarasi dan pembicaraan hanya berlangsung kurang dari satu jam.
" Kami tidak menilai bahwa pernyataan publik saat ini akan membantu menurunkan ketegangan," kata utusan AS Linda Thomas-Greenfield dalam pertemuan tertutup.
" Berkenaan dengan tindakan Dewan Keamanan lebih lanjut, kami harus menilai apakah tindakan atau pernyataan yang diberikan akan memajukan prospek untuk mengakhiri kekerasan," tutur Greenfield.
Sementara itu, beberapa diplomat mengatakan kepada AFP bahwa China, Tunisia dan Norwegia - tiga negara yang mendorong tindakan di Dewan PBB - tidak mengirimkan pernyataan baru yang diusulkan kepada anggota lain saat perundingan.
Amerika Serikat telah menolak tiga pembahasan dengan PBB yang menyerukan diakhirinya pertempuran, yang telah menewaskan 213 warga Palestina, termasuk 61 anak-anak, dan melukai lebih dari 1.400 orang di Gaza, menurut kementerian kesehatan di Gaza.
Korban tewas di Israel juga meningkat menjadi 12 orang ketika tembakan roket yang ditembakkan Hamas ke wilayah selatan Eshkol menewaskan dua warga negara Thailand yang bekerja di sebuah pabrik dan melukai beberapa lainnya, menurut polisi setempat.
Sofiane Mimouni, ketua Arab Group di PBB, menuturkan kepada wartawan, " Kami kecewa melihat Dewan Keamanan tidak dapat menyatakan dirinya sendiri dalam situasi yang gawat dan serius" .
Sementara itu, Thomas-Greenfield menolak kritik terhadap keputusan AS, " fokus kami adalah dan akan terus berada pada keterlibatan diplomatik yang intensif untuk mengakhiri kekerasan ini" .
Kemudian dari utusan Irlandia, Geraldine Byrne Nason, mengeluarkan pernyataan pedas setelah pertemuan Dewan PBB.
" Konflik berkecamuk, mengakibatkan dampak kemanusiaan yang sangat menghancurkan. Dewan Keamanan belum mengucapkan sepatah kata pun di depan umum," ujar Nason.
" Anggota Dewan memiliki tanggung jawab kolektif untuk perdamaian dan Keamanan internasional. Ini adalah waktu yang tepat bagi Dewan untuk bertindak, memecah kebisuan dan berbicara," pungkasnya.
Sumber: liputan6.com
Advertisement
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Bikin Ngakak, Solusi Tora Sudiro yang Sering Dipunggungi Oleh Sang Istri Saat Tidur
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Sosok Ferry Irwandi, CEO Malaka Project yang Mau Dilaporkan Jenderal TNI ke Polisi
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama