Indria Kameswari
Dream - Penyelidikan kasus pembunuhan PNS cantik BNN, Indria Kameswari (38) memasuki babak baru. Polres Bogor akhirnya menetapkan Muhammad Akbar alias Abdul Malik Azis (AM) sebagai tersangka pembunuhan Indria.
Kapolres Bogor, AKBP Andi Muhammad Dicky Pastika, mengatakan, saat ini polisi telah menangkap dan memeriksa Akbar. Namun saat diperiksa, Akbar berbelit-belit dalam memberi keterangan.
Akbar, kata Dicky, mengakui telah menembak Indira. Tapi hingga kini dia belum menunjukkan di mana senjata api yang dipakai untuk menembak istrinya itu.
Polisi menjerat Akbar dengan pasal berlapis, karena tidak kooperatif. " Dikenakan pasal pembunuhan berencana dengan ancaman di atas 20 tahun penjara," ucap Dicky.
Polisi menangkap Akbar di Batam, dua hari setelah pembunuhan Indira, Jumat 1 September 2017. Akbar dibekuk saat berada di rumah kenalannya. " Dia tidak melawan, pasrah saja," ujar Dirkrimum Polda Jawa Barat Kombes Umar S Fana.
Hingga saat ini polisi masih mendalami motif Akbar membunuh istrinya. Termasuk mengumpulkan alat bukti tambahan.
Menurut Umar, keterangan Akbar kerap beruah-ubah. Kadang mengaku memunuh istrinya dengan tidak sengaja, kadang mengaku membunuh karena pertengkaran.
Sementara itu, pihak keluarga mengatakan bahwa Akbar tidak memiliki niat membunuh Indira. Keluarga menduga Akbar hanya membela diri sesaat sebelum kejadian.
" Saya mohon maaf, atas nama keluarga mohon maaf kepada BNN, dan ini tolong, dan ini mohon dilakukan seadil-adilnya. Jangan didahulukan masalah korps, karena ini kan masalah pribadi, antara Pak Malik dan Indria," kata kakak kandung Akbar, Siti Nuraini, di Mapolres Bogor, Kecamatan Cibinong.
Menurut Siti, psikologis adiknya itu berubah sejak menikah dengan Indira. Akbar, tambah Siti, merupakan suami ke lima Indria setelah berstatus janda. Kesehariannya, Akbar bekerja sebagai kontraktor perumahan.
" Adik saya itu duda satu kali, kalau Ibu Indria janda empat kali," ungkapnya.
(Foto: Korban Indria Kameswari dan tersangka Abdul Malik Aziz)
Siti menambahkan, selama menikah adiknya kerap mengalami penganiayaan dari sang istri. Dia menyebut pada 23 Februari 2016, muka Akbar bengap akibat dianiaya.
" Saya tidak terima kan, saya bawa visum itu adik saya. Tapi pas saya mau laporkan ini Ibu Indria, adik saya melarang. Ya sudah, waktu itu kami diam, tapi kami punya bukti visum," ujar Siti.
Karena itu, Siti meyakini adiknya tidak punya niat menghabisi nyawa almarhumah.
(Sumber: pojoksatu.id)
Advertisement
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Bikin Ngakak, Solusi Tora Sudiro yang Sering Dipunggungi Oleh Sang Istri Saat Tidur
Layanan Transaksi 7 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Kembali Normal
Perhatian Buat yang Suka Menyangga HP Pakai Kelingking, Ini Bahayanya!
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Bikin Ngakak, Solusi Tora Sudiro yang Sering Dipunggungi Oleh Sang Istri Saat Tidur