Dream - Asisten rumah tangga Jessica Kumala, SR, kini menjadi saksi kunci dalam kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin. SR yang diminta membuang celana robek milik Jessica kini diamankan keberadaannya.
" Salah satu saksi, kami sudah jadikan saksi kunci. Semalam kami tempatkan di tempat yang aman," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Polisi, Krishna Murti, Jumat, 22 Januari 2016.
Meski begitu Krishna enggan membeberkan secara rinci informasi apa saja yang didapatkan polisi terkait pengamanan SR.
" Itu bahan penyelidikan Polisi," ujar dia.
Berdasarkan informasi yang berkembang, polisi terus mencari tahu keberadaan celana robek milik Jessica tersebut.
Diduga, celana tersebut menjadi tempat untuk menyimpan sianida sebelum akhirnya dicampurkan ke kopi yang diminum Mirna. Tetapi, Krishna lagi-lagi membantah informasi itu.
" Siapa yang bilang celana tempat naruh sianida? Ini anda bertanya dari opininya pengamat," ucap dia.
Seperti diketahui sebelumnya, Kamis, 21 Januari 2016 lalu, polisi sempat menggali keterangan SR. Dari keterangannya terungkap jika SR diperintah Jessica untuk membuang celana robek milik majikannya itu.
" Dia (SR) diperintah untuk membuang celana. Terus kata pengacaranya (Yudi) itu penyebabnya sobek," kata dia.
" Tapi kami kan belum tau, belum ketemu celananya. Tetapi fakta, dia buang celana setelah kejadian," ujar Krishna menambahkan. (Ism)
Dream - Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Polda Metro Jaya membantah bekerja lamban dalam pengungkapan kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin.
Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi, Krishna Murti, lamanya pengungkapan kasus tewasnya Mirna karena ada penyebab eksternal.
" Kami terkendala faktor eksternal. Beberapa diantaranya ialah hasil dokumen laboratorium forensik dan hasil psikologi forensik yang belum keluar," kata Krishna, di pelataran masjid Al Kautsar, Polda Metro Jaya, Jumat, 22 Januari 2016.
Mengenai dokumen forensik yang dianggap penting dalam pengungkapan kasus kematian Mirna. Krishna berjanji jika dokumen dari Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri telah disampaikan, mereka akan segera mempercepat pengungkapan.
" Barang yang masuk ke tubuh Mirna ini benda diluar benda normal yang diduga mematikan. Tapi, keterangan itu secara resmi belum keluar. Bagaimana saya mau maju, kalau itu dokumen resminya belum keluar? Kalau sudah keluar kami bisa move forward faster," ujar dia.
Meski begitu, Krishna terus melakukan komunikasi dengan tim forensik. Dia menyebut, jika dokumen forensik dan psikologi forensik keluar pada minggu-minggu ini, polisi akan segera melakukan ekspos pasa Selasa depan.
" Kalau itu dokumen foreksik dan keterangan ahli keluar, hari selasa kami akan ekspose dengan kejaksaan," kata dia.
Ekspose dilakukan untuk berkoordinasi dengan kejaksaan agar penetapan tersangka tepat. Dalam ekspose tersebut, polisi akan meminta penjelasan dan pendapat dari jaksa penuntut umum terkait hasil penyidikan.
" Ini biasa. Soalnya, berkas kami nanti yg menyajikan adalah jaksa penuntut umum. Biar terlihat kekurangannya apa. Nggak bisa penyidik berdiri sendiri," kata dia. (Ism)
Dream - Kepergian Wayan Mirna Salihin meninggalkan duka mendalam bagi keluarga. Tak terkecuali saudara kembar Mirna, Wayan Sandy Salihin.
Dalam akun Facebooknya, Sandy sempat menuliskan rasa terima kasihnya pada para kerabat dan handai-taulan, karena ucapan belasungkawa yang diterimanya dan keluarga.
" Thanks for all the prayers and wishes for my sister Mirna Salihin, i know shes at a better place now, rest in peace my other half i love you forever and always. See you there someday," tulis Sandy dalam akun Facebook-nya.
Sandy yang memiliki tampilan fisik sama menariknya dengan almarhumah Mirna, telah dimintai keterangan polisi untuk mengungkap misteri kematian saudaranya itu.
Usai diperiksa, Sandy yang datang bersama suami Mirna dan orangtuanya di Polda Metro Jaya, kemarin, enggan berkomentar saat ditanya apakah mengenal dua sahabat Mirna, Jessica dan Hani.
Keluarga Mirna menyerahkan semua proses penyidikan ke polisi untuk mengungkap siapa pelaku pembunuhan Mirna.
Sandy dan Mirna memang bak pinang dibelah dua. Keduanya sudah menikah. Namun, Sandy yang memiliki usaha toko kue dan roti buatan rumah itu sudah memiliki seorang anak laki-laki. (Ism)
Dream - Ayah Wayan Mirna Salihin, Darmawan Salihin mengaku tak mengenal sosok Jessica Kumala dan Hani. Dua teman yang berada di lokasi kejadian saat Mirna meregang nyawa di kafe Grand Indonesia.
" Saya memang tidak begitu bergaul dengan teman-temannya. Kan dia cewek," kata Darmawan, usai diperiksa di Direktorat Reserse Kriminal Polda Metro Jaya, Kamis, 21 Januari 2016.
Saat ditanyai mengenai Jessica dan Hani, Darmawan tidak begitu mengenal mereka. Dia hanya tahu Jessica saat berada di rumah sakit.
" Saya tahu dia (Jessica) di rumah sakit. Baru lihat di sana. Kalau dengan Hani saya tak begitu kenal," ujar dia.
Lebih lanjut, kedatangan Darmawan ke Polda Metro Jaya untuk melengkapi data kepolisian soal kasus kematian Mirna. Dia mengaku polisi bersikap netral.
" Polisi di sini sangat netral. Saya saya hadir saya karena patuh pada hukum. Apapun yang dibutuhkan polisi akan kami berikan," ucap Darmawan.
Dalam pemeriksaan hari ini, Darmawan didampingi suami Mirna, Arief Sumarko dan saudara kembar Mirna, Sendy Salihin. Mereka keluar dari ruang penyidik setelah pemeriksaan selama 5 jam pemeriksaan. (Ism)
Dream - Polisi sudah meminta keterangan suami, orangtua dan keluarga Wayan Mirna Salihin. Usai diperiksa, sang suami, Arief Sumarko dan kembaran Mirna, Sendy memilih untuk tidak komentar.
Arif dan Sendy enggan berkomentar soal pemeriksaan polisi. Keduanya kompak menjawab dengan senyuman saat ditanya apakah mengenal dua sahabat Mirna, Jessica dan Mirna.
" Saya tidak mau komentar. Itu biar polisi saja," kata Arief bergegas pergi meninggalkan Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kamis kemarin.
Ayah Mirna, Darmawan Salihin yang juga diminta keterangan mengaku tak memiliki firasat mengenai meninggalnya Mirna. Dia pun enggan menduga-duga siapa pelaku dibalik meninggalnya perempuan lulusan Billy Blue College, Sidney, Australia itu.
" Kalau feeling-feeling nanti salah lagi," kata dia.
Harapan dia sekeluarga kini hanya satu, yaitu polisi dapat menuntaskan kasus ini dengan sebaik-baiknya.
" Intinya kasus ini harus dibongkar karena kalau tidak dibongkar bisa dibayangkan kalau Anda semua kena sianida gimana?" ujar dia.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN