Pengalaman Tragis Korban Gendam, Sampai Lupa Ayat Kursi

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 16 November 2017 08:01
Pengalaman Tragis Korban Gendam, Sampai Lupa Ayat Kursi
Meski menyadari ada yang salah, tubuhnya tidak bisa dikendalikan

Dream - Meskipun hidup dalam dunia modern, masih ada manusia yang bersekongkol dengan jin dan setan untuk melaksanakan niat jahat mereka. Bahkan saat ini sihir, santet, tulah, terutama gendam masih lestari.

Gendam mungkin dianggap ilmu hitam yang paling tidak berbahaya. Tetapi, gendam ini bisa menimbulkan kerugian luar biasa besar bagi korbannya.

Biasanya, gendam digunakan para pelaku untuk menguras harta korbannya. Tidak jarang pula gendam dimanfaatkan untuk perbuatan asusila.

Kisah yang dibagikan seorang pria Malaysia bernama Harry Lautner di Facebook tentang gendam di tengah keramaian merupakan bukti ilmu setan bisa terjadi di mana-mana.

 ...

1 dari 4 halaman

Lengan Kanan Dipegang Lelaki Setengah Baya

Lengan Kanan Dipegang Lelaki Setengah Baya © Dream

Astagfirullahalazim.. Saya hampir digendam di Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA2) pada jam 6.30 malam di depan KFC dekat pintu masuk keberangkatan.

Hingga detik ini, saya masih menggigil dan saya perlu untuk berbagi pengalaman buruk saya ini.

Ketika sedang berjalan menuju pintu masuk keberangkatan, tepat di depan KFC, tiba-tiba lengan kanan saya dipegang orang dengan agak kuat.

Orang itu lelaki agak berumur sekitar 50 tahun dengan ciri-ciri tinggi 152 cm. Dia membawa tas koper dan memakai baju model T-shirt dan blazer. Ketika berbicara, dia seperti memakai logat Indonesia atau Sarawak.

 

2 dari 4 halaman

Kepala Pening, Pandangan Kabur, Seperti Berjalan di Dalam Air

Kepala Pening, Pandangan Kabur, Seperti Berjalan di Dalam Air © Dream

Saya pandang dia. Pria itu lalu berbicara kepada saya.

" Saya sedang tunggu teman, kami akan ke Sabah," kata pria itu.

Seketika saya merasa pusing, pandangan seperti kabur. Saya merasa seperti berjalan di dalam air, langkah kaki ini seperti semakin lambat.

Saya bisa merasakan ada yang salah. Seperti orang kena bius. Lebih heran lagi, saya seperti tidak bisa mendengar suara orang-oran selain suaranya.

" Mari kita mengobrol di pinggir sana," kata orang itu.

Saya hanya bisa menurut saja sampai betul-betul berada di pintu masuk keberangkatan.

 

3 dari 4 halaman

Lupa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

Lupa Al-Fatihah dan Ayat Kursi © Dream

Saya berusaha menyadarkan diri sendiri bahwa ada yang salah. Saya bahkan lupa bacaan Al Fatihah dan Ayat Kursi.

Saya berusaha mengambil napas dalam sebanyak mungkin. Saya melihat wajah orang tua itu tepat di matanya dan berbicara dalam hati, " Saya tahu apa yang Anda lakukan dan saya cuma mampu mengucap Allahu Akbar."

Setelah itu, saya bisa merasakan seperti terbebas dari sarang laba-laba.

 

4 dari 4 halaman

Menggigil dan Terasa Mau Jatuh

Menggigil dan Terasa Mau Jatuh © Dream

Saya berlari ke toko percetakan di dekat situ. Saya pergi ke sana dan kemudian berhenti karena merasa seperti mau jatuh.

Pegawai di toko percetakan menyuruh saya duduk dan tetap tenang. Saya bercerita tentang apa yang sudah terjadi. Pegawai itu bilang saya mungkin sudah digendam.

Dia meminta saya memeriksa barang-barang. Saya cek dan Alhamdulilah, Allah SWT masih melindungi saya dari malapetaka.

Saya ingin membuat laporan tapi jam sudah menunjukkan 19.10 malam. Waktunya terlalu sempit. Saya hanya menghentikan seorang polisi wanita dan memberitahu kejadian yang saya alami.

Pesan saya, jika bepergian sendiri di bandara, mohon berhati-hati. Saya rasa mereka ini mengincar para single traveller macam saya.

Saya tak henti-hentinya bersyukur karena telah terlepas dari musibah itu. Saya juga bersyukur karena mampu fokus dan kuat.

(ism, Sumber: ohbulan.com)

Beri Komentar