Peresmian Situs Observatorium Di Amfoang, NTT (Foto: Setkab)
Dream - Kepala Badan Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, mencanangkan situs observatorium nasional di Amfoang, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Lokasi itu dipilih karena masih rendahnya polusi cahaya yang dihasilkan.
" Cahaya lampu di perkotaan mengganggu kegelapan langit sehingga masyarakat kota telah kehilangan keindahan langit di malam hari. Namun, masyarakat di Amfoang, terbiasa melihat ratusan miliaran bintang pembentuk galaksi Bimasakti," kata Thomas, dikutip dari laman setkab.go.id, Selasa, 10 Juli 2018.
Thomas mengatakan, posisi Amfoang yang berada di belahan bumi bagian selatan menjadi keunggulan diantara negara lain di dunia. Saat ini tak banyak observatorium yang mengamati langit selatan.
Beberapa observastorium untuk pengamatan langit selatan terdapat di Afrika Selatan, Amerika Selatan, dan Australia. Thomas berharap, Amfoang akan membuka pengamatan astronomi di Indonesia.
Sementara itu, menurut Staf Ahli Menristekdikti bidang Relevansi dan Produktivitas, Agus Pudji Prasetyono, observatorium itu diharapkan akan mendorong pemanfaatan ilmu pengetahuan, aspek ekonomi, dan aspek sosial.
Agus juga berharap, Pemerintah Provinsi NTT dapat menyiapkan program studi yang relevan dengna pengelolaan observatorium.
" Kemenristekdikti akan terus mendorong sekuat tenaga agar pembangunan observatorium ini berjalan sesuai rencana," ujar Agus.
Bupati Kupang, Ayub Titu Eki, mengatakan, kondisi Amfoang saat ini masih tertinggal. Akses transportasi dan komunikasi tak berjalan lancar di kota ini.
Dengan observatorium ini, dia berharap dapat merangsang aktivitas ekonomi masyarakat Amfoang.
" Walaupun Indonesia sudah merdeka lebih dari 70 tahun, namun banyak orang yang bilang selama ini Amfoang belum menikmati kemerdekaan karena kurang tersentuh pembangunan. Namun hari ini kita menyaksikan Pemerintah memberikan hadiah berupa pembangunan observatorium yang merupakan jawaban dari doa dan perjuangan masyarakat Amfoang selama ini,” ujar Ayub.
Observatorium di Amfoang ini kelak bukan hanya terbesar di Indonesia, namun juga di Asia Tenggara. Observatorium ini akan mengoperasikan lebih dari sepuluh teleskop dengan berbagai fungsi, dengan ukuran diameter teleskop terbesar yaitu 3,8 meter.
Observatorium yang menelan biaya sekitar Rp300 miliar rupiah ini diharapkan dapat beroperasi pada awal 2020.
Kawasan di sekitar observatorium akan ditetapkan sebagai Taman Nasional Langit Gelap, yang akan menjadi situs pariwisata khas Kabupaten Kupang bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan langit di malam hari. (ism)
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Clara Shinta Ungkap Rumah Tangganya di Ujung Tanduk, Akui Sulit Bertahan karena Komunikasi Buruk
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu