Video Detik-detik Tawuran di Arena Polo Air PON 2016

Reporter : Idho Rahaldi
Selasa, 20 September 2016 12:27
Video Detik-detik Tawuran di Arena Polo Air PON 2016
Kejadian memalukan terjadi pada laga semifinal polo air PON XIX/2016 antara Jawa Barat dan Sumatera Selatan

Dream - Sebuah kejadian memalukan terjadi pada laga semifinal polo air PON XIX/2016. Terjadi tawuran antara tim kontingen Jawa Barat dan Sumatera Selatan pada Senin 19 September 2016.

Laga yang digelar di Kompleks Olahraga Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, itu diwarnai kericuhan.

Kejadian itu bermula saat menjelang jeda babak kedua. Para pemain dari kedua kubu cekcok hingga sempat ada insiden pemukulan oleh seorang pemain di dalam air. 

Keributan merembet ke area tribun penonton.  Keributan ini disinyalir terjadi karena adanya provokasi dari oknum.

Hal yang tidak diinginkan pun terjadi. Kedua oknum saling adu jotos. Bahkan aparat yang ada di lokasi kewalahan mengantisipasi kejadian itu. 

Hingga babak kedua berakhir, Jabar masih unggul 6-2 atas Sumsel. Berikut videonya: 

(Ism, Sumber: GALAMEDIANEWS TV)

1 dari 2 halaman

Kata Jupe Soal Video Atlet Renang PON Di-blur

Kata Jupe Soal Video Atlet Renang PON Di-blur © Dream

Dream - Pedangdut Julia Perez merasa geram dengan penyensoran para atlet renang di siaran televisi. Wanita yang akrab disapa Jupe itu menyayangkan adanya penyamaran gambar tubuh atlet renang ajang PON XIX Jabar 2016.

" Yaaa ngak gini jugaaa kali yaaaa. Santai saja, kebangetan ini mah. Enggak usah tayang saja sekalian yang bagian renang apapun lahhh. Enggak semuanya mengandung porno!! Kembali lagi ke otak masing-masing,"  kata Jupe di akun instagram miliknya, Senin 19 September 2016.

Unggahan Julia Perez

Jupe begitu kesal dengan hal itu, ia pun merasa seperti terpasung di negeri sendiri.

" Cabang2 lain gimana. Tarian-tradisi kita lama2 di blurrr jugaa. Ini indonesia bukan arab, kita orang-orang cerdas bisa membedakan mana porno mana olahraga atau tradisional. Patung, kartun, baju kebaya. Terpasung di negara sendiri #kelewatan ini mah,"  ujarnya.

Wanita pemilik nama Yuli Rachmawati ini pun mengatakan seharusnya sensor dilakukan untuk hal-hal yang tidak baik.

" Harus di sensor itu koruptor, pembunuhan, poligam. Blurrr dunia ini kejammm blurrr saja. Blurrr semua tidak baikl blurrt lahhhh kejammmmm blurrrr yg ngeblurrrin otaknya yang porno. Kamu banyak bicara saya blurrrrrr, sebentar lagi olah raga renang haram,"  tuturnya.

Julia Perez Berhijab, Makin Cantik?

Unggahan Jupe itu pun mencuri perhatian lebih dari 13 ribu akun netizen, tidak sedikit yang setuju dengan wanita kelahiran 15 Juli 1980 itu. " Setuju sama Jupe,"  kata akun Ika.

" Kalau diblur gitu gimana mau lihat gaya renangnya, toh itu kan olahraga bukan hal berbau pornografi,"  papar akun Firja.

" Semua tergantung dari otak masing-masing. Kalau yang pikirannya porno ya lihatnya itu porno, tapi kan enggak semua berpikir begitu,"  ujar akun Rena.

2 dari 2 halaman

Serda Rindy, Tentara Cantik Bersinar di Lapangan Voli

Serda Rindy, Tentara Cantik Bersinar di Lapangan Voli © Dream

Dream - Banyak anggota TNI yang merintis karier di dunia olahraga. Salah satunya Sersan Dua (Serda) Rindy Puspaningrum. Anggota Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) ini aktif berkiprah di cabang olahraga bola voli.

Wanita kelahiran Sumedang, 25 Januari 1993, ini telah menggeluti olahraga bola voli sejak usia 9 tahun. Saat masih duduk di bangku kelas tiga di Sekolah Dasar Darangdan, Sumedang.

Saat usia anak-anak itu, Rundy sudah bergabung dengan OSAS, klub bola voli lokal ternama di Sumedang. Dia berlatih dengan tekun. Setiap sore dia selalu bergumul dengan bola voli. Bakat Rindy terlihat oleh pelatih senior.

Saat berusia 14 tahun, Rindy ikut orangtua hijrah ke Kota Bandung. Di kota baru ini, dia melanjutkan sekolah ke tingkat SMPN 170 Bandung. Di sanalah dia bergabung dengan klub bola voli Bandung Tectona.

Tak sembarang orang bisa bergabung di klub ini. Hanya atlet pilihan saja yang bisa diterima. Dan Rindy bisa masuk ke Bandung Tectona dengan mudah.

“ Semenjak SMP, nilaiku agak turun, tapi tetap masuk 10 besar. Waktunya terbagi dengan kegiatan bola voli,” kata Rindy sebagaimana dikutip Dream dari laman tni.mil.ad, Rabu 12 Agustus 2015.

Di klub baru ini, Rindy berlatih bersama para pemain senior dan digembleng oleh pelatih profesional. Kemampuannya pun semakin matang. Pemain yang berperan sebagai Spiker itu merasa senang dan nyaman bisa bermain dengan para senior.

“ Kakak-kakak di sini selalu mendukung saya dan sering memberi masukan, malah aku disayang sama senior,” tambah perempuan bertinggi badan 175 sentimeter itu.

Kemampuan Rindy semakin terasah. Dia kerap tampil di berbagai ajang bergengsi. Antara lain Kejuaraan Nasional sejak 2006 hingga sekarang. Pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII, dia menjadi atlet voli termuda.

Pada tahun 2007, penggemar nasi goreng ini terpilih menjadi salah satu atlet yang dikirim ke Kuba. Di sana, wanita yang menjadi anggota Kowad sejak 23 Maret 2013 ini mengasah kemahiran bermain voli.

Saat duduk di bangku SMA, prestasi Rindy di cabang voli semakin mencorong. Tak hanya di Bandung Tectona, dia juga bermain di klub sohor di ajang nasional Pro Liga. “ Voli itu hidup saya lho, jadwal bertanding bertabrakan dengan waktu sekolah, terpaksa bolos deh,” tutur Rindy.

TNI AD mendukung penuh kiprah Rindy sebagai atlet voli. Bergabungnya Rindy dalam tim voli Mabesad, membuat tim TNI AD sulit dibendung. Dan bintang wanita yang saat ini menjadi staf Markas Besar TNI AD itu kini tengah bersinar terang.

Selama berada dalam pembinaan Persatuan atlet bola voli TNI, Rindy pernah direkrut oleh beberapa klub yang telah memiliki nama besar seperti Bank DKI, Popsivo Polwan, Electric PLN, dan beberapa klub besar lainnya. 

Beri Komentar