Aksi Demonstrasi Persatuan Alumni 212 (Foto: Dream.co.id/Muhammad Ilman Nafi'an)
Dream - Perwakilan Persaudaraan Alumni (PA) 212 telah bertemu dengan Polri untuk menyampaikan aspirasi terkait kasus puisi Sukmawati Soekarno yang dinilai melecehkan umat Islam.
Mereka meminta Sukmawati tetap diproses hukum meski sudah meminta maaf tentang puisi Ibu Indonesia tersebut. Sehingga mereka mendesak Polri untuk segera memanggil putri Bung Karno itu untuk diperiksa.
" Mereka jawab, akan koordinasi dengan pimpinan, jadwal pemeriksaan belum ada," ucap perwakilan demonstran, Ustad Asep Sarifudin, Jakarta, Jumat 6 April 2018.
Jika tuntutan untuk segera memeriksa Sukmawati tak dipenuhi, Asep mengancam akan menggelar aksi lanjutan yang lebih besar lagi.
" Jangankan ditangkap, diperiksa saja belum ada jadwalnya. Kalau polisi tidak mau memeriksa, kita akan aksi besar besaran," kata dia.
Sementara, Ketua Persaudaraan Alumni 212, Slamet Maarif, mengatakan bahwa permintaan maaf Sukmawati tidak berpengaruh pada hukum perkara puisi tersebut.
" Tidak ada Pengaruhnya minta maaf kepada MUI, ini negara hukum, maka tegakkan keadilan," ujar Slamet.
Menurut Slamet, Mereka tetap meminta polisi segera menindaklanjuti laporan kasus Sukmawati. " Kami dukung kepolisian untuk segera memproses kasus Bu Sukmawati, panggil, sidik, kemudian proses hukum."
Slamet mengatakan, puisi berjudul " Ibu Indonesia" bukanlah kasus biasa. Mereka menganggap puisi itu sebagai penghinaan terhadap umat Islam, sehingga butuh perhatian dan ketegasan polisi.
" Kami ingatkan kalau sampai pihak kepolisian memperlakukan hal yang sama kepada Bu Sukma seperti kasus Ahok, maka kemungkinan apa yang terjadi di negara yang kita cintai, di Jakarta akan terjadi kembali," kata dia.
Sukmawat telah meminta secara terbuka terkait puisi Ibu Indonesia yang dia baca dalam pagelaran Indonesia Fasion Week 2018 beberapa waktu lalu. Dia bahkan mendatangi Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mengklarifikasi dan meminta maaf.
Ketua MUI, Ma'ruf Amin bahkan mengimbau umat Muslim untuk memaafkan Sukmawati. " Kami bisa memaklumi permohonan maaf dan kami juga mengajak umat Islam untuk bisa menerima permintaan maaf," ujar Ma'ruf.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR