2 Perusuh di Bawaslu Terafiliasi ISIS

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Kamis, 23 Mei 2019 16:24
2 Perusuh di Bawaslu Terafiliasi ISIS
Garis pernah mengirim kadernya ke Suriah.

Dream - Polisi telah menetapkan 257 tersangka kerusuhan yang terjadi pada 21 dan 22 Mei 2019 di sejumlah wilayah Jakarta, termasuk di depan gedung Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).

Menurut Kepala Divisi Humas Polri, Irjen M. Iqbal, dua di antara para tersangka tersebut terafiliasi ke jaringan ISIS Indonesia.

" Kelompok Garis (Gerakan Reformis Islam) ini pernah melakukan membuat statement sebagai pendukung ISIS Indonesia," ujar Iqbal di kantor Menkopolhukam, Jakarta, Kamis 23 Mei 2019.

Mantan Wakapolda Jawa Timur itu menyebut kelompok Garis pernah mengirimkan kadernya ke Suriah.

Iqbal menegaskan, aksi 21 dan 22 Mei telah dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab.

" Ini penting saya sampaikan kepada publik, fix ada kelompok penunggang kegiatan unjuk rasa ini," kata dia.

1 dari 5 halaman

Tenangkan Massa di Bawaslu, Polisi Dibantu Ustaz

Dream - Demonstrasi yang terjadi di depan kantor Bawaslu, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, malam ini sempat diwarnai kericuhan. Massa mulai melakukan kerusuhan sekitar pukul 18.30 WIB usai buka puasa dan sholat Magrib.

Polisi terus berupaya agar massa dapat ditenangkan. Sejumlah ustaz turun tangan membantu polisi mengimbau massa agar berhenti melakukan kerusuhan.

" Terima kasih banyak ustaz dan korlap, terima kasih sudah membantu, Pak Jumhur Hidayat (Koordinator Aksi GNKR), Ustaz Bernard Jabar (pimpinan alumni aksi 212)," ujar Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Harry Kurniawan di depan demonstran, Bawaslu, Rabu 22 Mei 2019.

Sebelumnya, massa melempari aparat keamanan dengan botol air mineral, batu dan petasan. Massa juga membakar tenda.

Massa lalu bisa ditenangkan. Mereka kemudian menyanyikan yel-yel sembari membentangkan Bendera Merah Putih raksasa.

" Turun, turun, turun Jokowi, turun Jokowi sekarang juga," kata massa sambil bernyanyi.

Hingga pukul 19.00 WIB jumlah massa sama sekali tidak berkurang. Mereka terus bertahan di lokasi.

2 dari 5 halaman

Jokowi: Saya Ingin Ketemu Prabowo Sejak Coblosan

Dream - Jokowi mengaku sudah berusaha menjalin komunikasi dengan Prabowo Subianto. Namun, hingga saat ini komunikasi tersebut belum juga bisa terwujud.

" Sudah saya sampaikan, saya sudah berinisiatif sejak awal setelah coblosan," ujar Jokowi di Istana Mereka, Jakarta, Rabu 22 Mei 2019.

Presiden bernama lengkap Joko Widodo tersebut mengaku telah mengirimkan utusan untuk membuka komunikasi antar kedua capres.

" Tapi memang kelihatannya belum ketemu," tambah mantan Gubernur DKI tersebut.

Jokowi dan Prabowo bersaing dalam Pilpres 2019. Komisi Pemilihan Umum telah mengumumkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai pemenang Pilpres.

Menanggapi pengumuman itu, Prabowo yang berpasangan dengan Sandiaga Uno menyatakan menolak. Mereka berencana mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi.

Namun, saat ini para pendukung Prabowo menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Bawaslu Jakarta. Mereka berunjuk rasa sejak kemarin.

3 dari 5 halaman

Prabowo: Hindari Kekerasan, Ini Berat tapi Harus Kita Lakukan

Dream - Prabowo meminta pendukungnya untuk tidak melakukan kekerasan fisik selama berunjuk rasa. Dia berharap pendukungnya bersikap santun.

" Kepada yang masih mau mendengar saya, para pendukung saya, saya tegaskan hindari kekerasan fisik," kata Prabowo di Jakarta, Rabu 22 Mei 2019.

Prabowo mengimbau para pendukungnya untuk berlaku sopan dan santun. Dia juga meminta mereka menghormati para pejabat penegak hukum.

" Dan jangan sekali-sekali menggunakan kkerasan," tambah dia.

Menurut calon presiden nomor urut 02 ini, perjuangan untuk menyampaikan aspirasi memang berat. Dia mengaku bisa memahami perasaan para pendukungnya.

" Tapi saya tegaskan kembali, seandainya ada salah paham dan kau dipukul, jangan melawan," kata dia.

" Ini berat, tapi ini harus kita lakukan, apapun yang terjadi, demi bangsa, demi semua agama, hindari. saya kira itu."

4 dari 5 halaman

Perusuh 22 Mei Dibayar Rp6 Juta

Dream - Polisi menyita amplop dari sejumlah orang yang ditangkap saat terjadi kerusuhan di beberapa wilayah Jakarta, Rabu dinihari, 22 Mei 2019. Amplop-amplop itu berisi uang.

" Yang diamankan ini kita lihat termasuk di depan Bawaslu juga ditemukan di mereka amplop uang yang berisi uang total kurang lebih Rp6 juta terpisah amplop-amplopnya," kata Kapolri, Jenderal Polisi Toto Karnavian, di Jakarta.

Menurut Tito, orang-orang yang ditangkap dalam kerusuhan itu mengaku dibayar. Namun, Tito tidak menyebut pihak yang membayar para perusuh tersebut.

" Mereka mengaku ada yang membayar dan kemudian kita lihat sebagian dari pelaku yang melakukan aksi anarkis ini memiliki tato. Nanti bisa dilihat sendiri," tambah dia.

5 dari 5 halaman

Wiranto: Kami Tahu Dalang Kerusuhan 22 Mei

Dream - Wiranto mengaku telah mengetahui dalang kerusuhan Jakarta pada 22 Mei 2019. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, itu memastikan intelijen sudah mengetahui perkembangan situasi sebelum dan sesudah Pemilu 2019.

" Kalau saudara-saudara jeli, mengamati berbagai kasus yangg terjadi, ada keterkaitan kasus satu dengan yang lain," kata Wiranto di kantornya, Jakarta.

Berdasarkan pengamatan tersebut, Wiranto mengklaim telah mengetaui dalang kerusuhan tersebut. Namun hingga saat ini pemerintah masih melakukan kajian yang lebih mendalam.

" Jangan dikira kita belum tahu, tapi ada hal-hal menyangkut hukum, ada prosedur-prosedur yang harus kita taati," tambah dia.

Beri Komentar