Tenda-tenda Pengungsi Dari Afrika Dan Asia Di Depan Rumah Detensi Imigrasi Jakarta (Foto: Liputan6.com/Muhammad Husni Mubarok)
Dream - Ratusan pengungsi mendirikan tenda di depan Rumah Detensi Imigrasi Kalideres, Jakarta Barat. Mereka berasal dari beberapa negara, antara lain Afghanistan, Somalia, Ethiopia, Pakistan, dan Myanmar.
Menurut laman Liputan6.com, sejak Agustus 2017 terdapat empat gelombang imigran asal Somalia, Pakistan, dan Sudan, yang mendiami trotoar di depan Rumah Detensi Imigrasi Kalideres.
Kini jumlah itu berlipat-lipat. Menurut relawan LSM Selasih, Ilham, terdapat sekitar 300 imigran pengungsi yang mencari suaka. Tetapi, mengenai jumlah dia tak dapat memastikan angka tersebut.
" Karena mereka setiap saat berdatangan, bergantian," kata Ilham kepada Dream, Senin 9 April 2018.
Ilham menyebut para imigran pencari suaka itu tak dapat menggunakan rumah detensi karena kondisi ruangan yang tersedia. " Imigrasi ini dari dalam sudah penuh. Jadi imigrasi tidak bisa memasukkan, kecuali di dalamnya ada yang kosong," ucap Ilham.
LSM Selasih rutin memantau kondisi hidup para pengungsi yang telantar di depan Rumah Detensi Imigrasi Jakarta. Relawan LSM Selasih lainnya, Tiara Febri, menyebut gelombang pengungsi pada awal tahun ini berlipat pada tahun-tahun sebelumnya.
Menurut perkiraan kasar Selasih, sudah terjadi lima gelombang atau kloter pengungsi yang berdatangan ke Kalideres sejak awal 2018.
" Kloter 1 dan 2 jumlahnya hanya belasan sampai puluhan. Kloter 3 sekitar 70 orang, kloter 4 sekitar 10 - 15 orang. Puncaknya itu kloter 5 yang jumlahnya sekitar 400 orang," kata Tiara kepada Liputan6.com, awal April 2018.
Kedatangan kloter 5 itu terjadi sepanjang periode Februari - Maret 2018. Mereka berasal dari Afghanistan (sekitar 250 orang), Somalia sekitar 100 orang), dan beberapa puluh lainnya dari Sudan Selatan, Ethiopia, Pakistan, dan negara-negara Afrika serta Asia Selatan lainnya.
Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, sempat mengeluhkan berdatangannya imigran pencari suaka. Sebab dalam satu wilayah, jumlah imigran ini terbilang tak sedikit.
" Jadi satu kantor imigrasi ada yang melayani empat kabupaten. Lebih bagus uang kita digunakan untuk membuat kantor imigrasi gitu," ucap Yasonna.
Sementara itu, Dirjen Imigrasi, Ronny F. Sompie, mengatakan, kemampuan pemerintah saat ini masih terbilang minim dalam mengurusi para imigran.
" (Jumlah mereka) di Indonesia 13.000 lebih. Rumah detensi cuma 13 jumlahnya. Yang terbesar di Riau, Tanjung Pinang, hanya bisa menampung 400 orang (imigran)," ungkap Ronny.
Sedangkan Rumah Detensi Imigrasi baru bisa menampung 2.000-3.000 orang saja. Dengan rata-rata kapasitas setiap rumah mampu menampung 150-200 imigran.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN