Filipina Klaim Sabah Sebagai Bagian Dari Negaranya. (Foto: Freepik.com)
Dream - Hubungan Filipina-Malaysia dalam beberapa pekan belakangan ini agak memanas. Naiknya suhu hubungan kedua negeri berjiran itu karena Filipina menuntut Sabah dari Malaysia.
Dilansir Inquirer News, Komite Urusan Luar Negeri di Dewan Perwakilan Rakyat Filipina telah menyetujui pembuatan peta yang tercantum dalam paspor negara tersebut.
Peta terbaru itu mencakup Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) seluas 320 kilometer dan Sabah yang saat ini merupakan negara bagian Malaysia.
Senator dari Cagayan de Oro, Rufus Rodriguez, menjadi orang yang bertanggung jawab dalam membuat RUU baru bernomor 6399 itu.
RUU itu dibuat dalam rangka mengamandemen Undang-Undang Paspor Filipina yang dikeluarkan tahun 1996 berdasarkan Republic Act No. 6239.
Dalam pernyataannya, Rodriguez mengatakan bahwa amandemen tersebut dimaksudkan untuk menekankan dan menegaskan hak dan sejarah Filipina atas Sabah.
" (RUU 6399) bertujuan untuk menekankan dan menuntut kemenangan kami di Laut Filipina Barat (WPS) atas China di Pengadilan Arbitrase Internasional di Den Haag, Belanda; Dan hak hukum dan sejarah kami atas Sabah," kata Rodriguez.
Namun pihak Malaysia tidak akan mengakui peta Filipina yang memasukkan Sabah ke dalam paspor terbaru mereka.
Menteri Urusan Luar Negeri Malaysia, Datuk Seri Hishammuddin Hussein melalui Twitter menegaskan bahwa Sabah adalah bagian dari Malaysia untuk selamanya.
Di dalam sidang parlemen pada 5 Agustus lalu, Hishammuddin mengecam pernyataan Menteri Luar Negeri Filipina, Teodoro Locsin Jr, soal cuitannya yang berbunyi 'Sabah bukan bagian Malaysia'.
" Saya ingin menyatakan di Dewan Rakyat ini, kami tidak mengenal adanya pihak asing di Sabah. Pada saat yang sama, Sabah menjadi milik Malaysia dan akan tetap menjadi bagian dari Malaysia selamanya," kata Hishammuddin.
Sementara itu, politisi asal Sabah Datuk Seri Anifah Aman, menyebut Filipina telah mengabaikan sejarah dan hukum negara.
Mantan menteri luar negeri di era kepemimpinan Perdana Menteri Najib Razak itu mengatakan pemerintah Malaysia tidak akan menerima tuntutan apapun dari pihak manapun terhadap negara bagian Sabah.
" Sabah telah diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan komunitas internasional sebagai bagian dari Malaysia sejak Federasi didirikan pada 16 September 1963," tulisnya.
Menengok kembali sejarah, pada tahun 1963, Sabah melebur di bawah naungan Malaysia. Negara bagian itu sebelumnya merupakan bagian dari Kesultanan Sulu yang meliputi Kalimantan Utara dan Filipina Selatan.
Sumber: OhBulan.com, Inquirer News
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR