Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Jabat Wali Kota London

Reporter : Maulana Kautsar
Sabtu, 7 Mei 2016 13:24
Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Jabat Wali Kota London
Sadiq menyingkirkan stigma negatif Muslim di dataran Eropa.

Dream - Perjuangan Muslim di berbagai wilayah Eropa sedang dalam kondisi yang berat. Sebab, mereka harus berjuang melawan Islamophobia dan gelombang imigran Syiria. Tetapi, baru-baru ini London memilih walikota Muslim pertama dalam sejarah mereka.

Wali kota Muslim pertama itu bernama Sadiq Khan. Pimpinan Partai Buruh keturunan Pakistan itu memenangkan pemilihan suara setelah melalui proses perhitungan yang panjang.

Sadiq mengalahkan lawannya dari Partai Konservatif, Zac Goldsmith. Sadiq berhasil memperoleh 57 persen suara, sedangkan Goldsmith hanya mampu mendapat 45,6 persen suara.

Dalam pidato kemenangannya Sadiq mengatakan terima kasih kepada publik London. Sebab, di tengah isu Islamophobia, masyarakat London justru memenangkan dia.

" Pemilu ini bukannya tanpa kontroversi. Saya bangga masyarakat Inggris memilih harapan atas adanya ketakutan dan kita dapat bersatu di atas ketakutan itu. Saya berharap kita dapat lebih terbuka," ucap Sadiq.

Sadiq akan menggantikan wali kota London sebelumnya, Boris Johnson. Dia akan tercatat sebagai wali kota London beragama Islam pertama.

Di Eropa, Sadiq ialah Muslim kedua yang menjadi wali kota. Wali kota Muslim pertama di Eropa dijabat Wali Kota Rotterdam, Belanda Ahmed Aboutaleb.

Putra Supir Bus

 

1 dari 2 halaman

Putra Supir Bus

Sadiq lahir sebagai seorang putra dari keluarga imigran Pakistan. Pria kelahiran London, 8 Oktober 1970 itu bukan berasal dari keluarga imigran kelas menengah.

Almarhum ayahnya, Amanullah Khan, bekerja sebagai seorang supir bus selama 25 tahun. Adapun ibunya, Sehrun bekerja sebagai penjahit.

Sejak kecil dia telah terbiasa dengan dunia kerja. Bahkan, jika ada waktu dia akan membantu mendapatkan pundi-pundi poundsterling.

" Aku dikelilingi oleh keluarga yang bekerja sepanjang waktu. Jadi aku membiasakan diri mendapatkan pekerjaan. Di musim panas, aku bekerja di sebuah bangunan situs. Kami bekerja untuk mengirimkan uang kepada keluarga di Pakistan," kata dia.

2 dari 2 halaman

Sosok yang Cerdas

Meski tumbuh dalam lingkungan kelas pekerja, Sadiq menjadi sosok yang tak meninggalkan dunia pendidikan. Dia pernah bercita-cita menjadi dokter gigi. Tetapi, niat itu lama-lama pudar setelah seorang guru menyarankannya untuk belajar ilmu hukum.

Atas saran itulah dia kemudian melanjutkan studi ke Universitas North London. Lulus dari program studi hukum di universitas itu, dia kemudian aktif berorganisasi.

Dia tercatat menjadi petinggi di sejumlah organisasi kemasyarakatan. Dia tercatat sebagai wakil ketua Legal Action Grup (LAG), Ketua kelompok kebebasan sipil (NCCL). Selain itu, dia juga masih kerap diminta untuk menjadi dosen tamu di Universitas North London.

(dari berbagai sumber)

Beri Komentar