Saudi Pernah Keluarkan Fatwa Larangan Pokemon

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 19 Juli 2016 13:23
Saudi Pernah Keluarkan Fatwa Larangan Pokemon
Fatwa tersebut menyatakan segala hal berbau Pokemon, baik permainan dan kartunya, dapat 'menguasai pikiran' anak-anak serta mempromosikan Zionisme dan perjudian.

Dream - Demam permainan digital Pokemon Go tengah merebak di sebagian negara, termasuk Indonesia. Tetapi, permainan ini ternyata memunculkan polemik.

Terkait dengan fenomena Pokemon, Arab Saudi pernah mengeluarkan fatwa larangan pada 2001. Fatwa ini dikeluarkan oleh otoritas keagamaan tertinggi Saudi, Dewan Tinggi Penelitian Ilmiah dan Hukum Islam.

Fatwa tersebut menyatakan segala hal berbau Pokemon, baik permainan dan kartunya, dapat 'menguasai pikiran' anak-anak serta mempromosikan Zionisme dan perjudian.

Dalam pernyataan yang disiarkan oleh stasiun televisi Aljazeera, Mufti Agung Saudi Syeikh Abdul Aziz bin Abdullah Al Syeikh memperingatkan para orangtua Muslim untuk berhati-hati pada permainan ini. Dia menekankan para orangtua mencegah anak-anak mereka bermain dengan tujuan melindungi agama dan sopan santun mereka.

Sejak pertama kali muncul di publik, serial Pokemon dan beragam permainannya memang cukup menarik perhatian banyak anak. Ini menjadi fenomena aneh bagi orang dewasa lantaran anak-anak menjadi begitu obsesif untuk mendapatkan Pokemon.

Kecenderungan tersebut membuat sejumlah pihak mengeluarkan larangan pada segala hal yang berbau Pokemon. Larangan tersebut dapat ditemukan di beberapa sekolah di Amerika Serikat, Inggris, dan Meksiko.

Beberapa tahun kemudian, Turki juga meminta sejumlah lembaga penyiaran untuk menghentikan penanyangan film kartun Pokemon. Penyebabnya, terdapat kasus dua anak yang melompat dari balkon lantaran percaya mereka memiliki kekuatan super. Beruntung keduanya selamat.

Tetapi, pelarangan atas nama agama baru sekali terjadi. Ini karena pada permainan kartu Pokemon terdapat simbol-simbol yang dianggap berbahaya.

Kebanyakan karakter Pokemon akan bercahaya dan mengeluarkan simbol tertentu sesuai dengan kekuatan fantastis yang dimiliki masing-masing karakter.

Bagi otoritas Saudi, simbol-simbol tersebut mungkin tidak cukup masuk akal dapat memberikan kekuatan khusus. Tetapi, mereka percaya simbol-simbol itu mengandung unsur bahaya.

" Kebanyakan kartu mengandung bintang berujung enam, simbol Zionisme internasional dan negara Israel," kata Al Syeikh.

" Simbol lainnya seperti salib, suci bagi Nasrani, segitiga bagi Freemason, dan simbol-simbol Sintoisme Jepang, semuanya didasarkan pada keyakinan ada lebih dari satu tuhan," ucap dia.

Terkait fatwa ini, juru bicara perusahaan perangkat permainan Nintendo membantah Pokemon membuat simbol-simbol agama. Fenomena Pokemon muncul pertama kali sebagai salah satu produk permainan video buatan Nintendo.

Permainan ini dikembangkan dari cerita di Manga, tradisi komik di Jepang dengan 151 karakter yang masing-masing memiliki kekuatan kebaikan dan kejahatan.

Sumber: abcnews.go.com

Beri Komentar