(Daily Mail)
Dream - Seorang penumpang Germanwings sempat mengambil foto selfie dirinya sebelum dia naik pesawat yang kemudian mengalami kecelakaan dan menewaskan seluruh penumpangnya.
Wartawan olahraga Iran Hussein Javadi, yang tewas bersama dengan 149 penumpang lainnya, terlihat bersemangat saat mengambil foto selfie di jendela hotel di Barcelona, Spanyol.
Javadi dikirim surat kabar Vatan Emrooz untuk meliput pertandingan sepak bola antara Barcelona dan Real Madrid, Mirror melaporkan.
Javadi, yang tewas bersama rekan kerjanya, adalah pria yang ramah dan peduli pada orang lain.
" Dia ramah, penyayang dan peduli orang lain. Dia sangat mencintai pekerjaannya dan sepak bola," kata Maysam Bizær, teman Javadi dikutip Dream.co.id dari laman News.com.au, Jumat 27 Maret 2015.
Pesawat Germanwings 4U 9525 jatuh pada 24 Maret 2015 di wilayah Perancis dalam perjalanan dari Barcelona, Spanyol menuju Dusseldorf, Jerman.
Dari hasil penyelidikan awal tim investigasi Perancis menyebutkan kopilot dengan sengaja menabrakkan pesawat, menewaskan semua penumpang di dalamnya.
Andreas Lubitz, kopilot Jerman berusia 28 tahun, sengaja mengunci kokpit saat kapten berada di luar dan tampaknya 'sengaja ingin mencelakakan' pesawat, kata Brice Robin, Jaksa di Marseille.
Dalam rekaman black box (kotak hitam), terdengar para penumpang berteriak-teriak saat pesawat menukik ke bawah.
Kejadian kecelakaan pesawat karena kesengajaan pilot akhir-akhir ini sering terjadi.
Salah satu contoh adalah LAM Airlines milik negara Mozambik yang mengalami kecelakaan pada tahun 2013. Saat itu kapten diduga sengaja menyebabkan pesawat turun dengan cepat tak lama setelah dia meninggalkan kokpit. Pesawat tersebut jatuh di Namibia, menewaskan 33 orang di dalamnya.
Dream - Kabar terbaru jatuhnya pesawat dari maskapai murah Jerman, Germanwings, semakin menyesakkan hati keluarga korban. Kopilot yang memegang kendali saat itu diduga sengaja menjatuhkan pesawat buatan Airbus tersebut.
Kopilot sebelumnya dilaporkan sengaja mengunci dirinya di ruang kokpit. Dia pun menerbangkan pesawat dengan kecepatan tinggi ke sebuah areal pegunungan Alpen Perancis.
Meninggalkan sang pilot yang terkunci di luar kokpit, asisten pilot ini seolah mengacuhkan teriakan para penumpang beberapa saat sebelum kecelakaan.
Dugaan ini muncul setelah penyidik penerbangan mengumumkan teror mengerikan pesawat Germanwings seperti dikutip Time.com, Jumat, 27 Maret 2015.
" Niat kopilot Andreas Lubitz adalah untuk menghancurkan pesawat ini," kata penyidik Marseille Brice Robin.
Sontak kesimpulan tim penyidik ini sontak membuat gempar keluarga dan maskapai penerbangan Germanwings.
Robin menjelaskan, sang pilot yang namanya belum teridentifikasi, kemungkinan meninggalkan ruang kokpit untuk menuju toilet. Sayang, upayanya kembali ke ruang kendali tak bisa terwujud karena ruangan terkunci.
Selanjutnya, Lubitz, warga Jerman berusia 28 tahun, diketahui sengaja menerbangkan pesawat secara manual ke ketinggian rendah dengan kecepatan tinggi.
Mengetahui ikhwal tersebut, sang pilot sempat beberapa kali mengetuk pintu kokpit. Namun tak ada respon dari ruangan kokpit. Pintu tersebut memang hanya bisa ditutup secara manual.
" Yang paling masuk akal, yang paling mungkin adalah kopilot sengaja menolak membuka pintu kokpit untuk kapten dan menekan tombol untuk terbang rendah," kata Robin.
Informasi ini diperoleh dari data rekaman percakapan ruang kokpit dari Kotak Hitam (blackbox) pesawat. Setelah sang kapten lepas kendali, tak ada sama sekali percakapan dari asisten pilot tersebut.
" Hanya keheningan di ruangan kokpit itu," ujarnya.
Beberapa detik selama pesawat menukik turun, terdengar alarm berbunyi dalam dalam pesawat. Temuan yang cukup mengejutkan, detak jatung co-pilot yang memegang kendali saat ini sangat normal.
Robin juga mengungkapkan, sebelum pesawat menghantam gunung, teriakan penumpang terdengar keras pada perangkat audio tersebut.
" Saya pikir penumpang baru sadar beberapa saat jelang musibah tragis itu," katanya.
Untuk diketahui pesawat Airbus A320 dirancang untuk memberikan tanda bahaya ketika pesawat dalam kondisi darurat. Namun kode-kode yang diketahui kru kokpit tak berlaku jika diabaikan pilot.
Dream - Temuan mengejutkan muncul dari tragedi jatuhnya pesawat maskapai murah Jerman, Germanwings. Pilot diduga tak bisa masuk ke ruang kokpit karena pintu yang rusak.
Proses investigasi penyebab kecelakaan saat ini masih terus dilakukan. Kotak Hitam (blackbox) berisi rekaman percakapan dari ruang kokpit masih terus dipelajari tim.
Kepala Biro Investigasi Kecelakaan Prancis (BEA), Remi Jouty mengutip laman Time, Kamis, 26 Maret 2015 mengatakan pihaknya memang telah berhasil mendapatkan bunyi dan suara dari rekaman tersebut.
Namun, tambah Jouty, pihaknya belum sedikitpun mendapatkan kejelasan penyebab jatuhnya pesawat yang menewaskan 150 penumpang tersebut.
Kabar mengejutkan justru datang dari seorang penyidik yang meminta tak disebutkan namanya. Laman New York Times melaporkan salah satu pilot terdengar meninggalkan ruang kokpit sesaat sebelum kecelakaan terjadi.
Saat kembali ke ruang kokpit, sang pilot terdengar menggedor pintu kokpit secara keras. Sayang, upayanya itu dikabarkan tak berhasil.
" Orang yang berada di luar terdengar mengetuk pintu, namun tidak ada jawaban," ungkap laporan New York Times. " Lalu dia mengetuk pintu dengan keras, namun tak ada jawaban. Tak pernah ada jawaban lagi."
Mengutip ucapan penyidik, sang pilot terdengar tengah berusaha mendobrak pintu kokpit. " Anda bisa mendengar dia sedang mencoba menghancurkan pintu itu," katanya.
Penyidik yang tak mau disebutkan namanya karena proses investigasi masih berlangsung itu menyebut, tak tahu alasan salah satu pilot meninggalkan ruang kokpit.
Dia juga tak berspekulasi mengapa pilot satu lagi tak berusaha membukakan pintu. Serta berusaha menghubungi menara kontrol ketika kecelakaan terjadi.
Merujuk pada standar penerbangan Amerika Serikat, jika seorang pilot meninggalkan ruang kokpit, tanggung jawab ada di tangan pilot lainnya. Namun belum bisa dipastikan apakan standar yang sama dipakai maskapai penerbangan Eropa.
Sementara itu, pejabat Prancis tetap bungkam dengan hasil penelitian kotak hitam Germanwings. Mereka masih mengatakan penyebab kecelakaan pesawat masih misterius.
" Pada saat ini belum ada penjelasan," kata Jouty. " Satu hal yang tak terbayangkan adalah pilot secara sadar membawa pesawat ke daerah pegunungan." (Ism)
Dream - Pesawat jenis Airbus A320 milik maskapai penerbangan Lufthansa GermanWings diduga jatuh di selatan Perancis. Pesawat itu mengangkut 142 penumpang dan enam awak.
" Ada 148 orang di dalamnya. Kabar korban belum dapat diklarifikasi," ujar Presiden Perancis Francois Hollande, dikutip dari reuters.com, Selasa, 24 Maret 2015.
Pesawat sebelumnya terbang dari Barcelona pada pukul 08.55 waktu setempat. Pesawat akan menuju Duesseldorf. " Lokasi jatuhnya pesawat sulit diakses," kata Hollande.
Juru bicara otoritas penerbangan Perancis DGAC mengatakan, pesawat jatuh di dekat Barcelonnette. Jaraknya sekitar 100 kilometer di utara Kota Riviera Perancis.
Pesawat yang jatuh ini telah berusia 24 tahun. Pesawat ini mulai digunakan oleh maskapai Lufthansa sejak tahun 1991. Hingga kini belum ada kabar apakah ada warga negara Indonesia dalam pesawat nahas dengan nomor penerbangan GWI9525 itu. (Ism)
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik