Dream - Anak adalah permata orangtua. Kasih sayang, jelas akan diberikan kepada mereka. Tetapi itu sepertinya tak berlaku bagi Brigadir Petrus Bakus. Anggota Sat Intelkam Polres Melawi, Kalimantan Barat itu tega memutilasi dua anaknya yang masih balita.
Menurut kesaksian istri pelaku, Windri, sebelum peristiwa itu terjadi, Brigadir Petrus sempat memandikan Fabian dan Amora kedua anak mereka.
Tetapi, jelang tengah malam, Windri yang tidur terpisah dengan pelaku, terbangun dan melihat pelaku berdiri di depannya sambil memegang parang.
" Mereka baik. Mereka mengerti. Mereka pasrah. Maafkan papa ya, Dik," kata Windri menirukan ucapan pelaku.
Merasa aneh, Windri kemudian melihat ke dalam kamar yang digunakan pelaku dan dua anaknya. Di sana dia menyaksikan kedua anaknya sudah dalam keadaan tewas.
Windri pun segera meminta bantuan anggota satuan Intelkam Polres Melawi, Brigadir Sukadi. Windri diamankan ke dalam rumahnya.
Tak berselang lama, Brigadir Sukadi melihat pelaku keluar rumah dan duduk di teras rumahnya. Pelaku yang duduk kemudian mengucapkan kata-kata yang aneh.
" Sudah saya bersihkan, Bang. Saya menyerahkan diri," kata pelaku.
Tim Identifikasi Polres Melawi dan SPKT Polres Melawi tiba di TKP pada pukul 00.45 segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Hasil olah TKP cukup mengejutkan.
" Posisi kedua korban berada di atas kasur. Kondisi beberapa bagian tubuh terpisah, ada luka bekas benda tajam di leher," tulis Kapolres Melawi, Ajun Komisaris Besar Polisi Cornelis MS Jumat, 27 Februari 2016.
Dalam olah TKP, polisi juga menemukan sejumlah pisau dalam keadaan bersih, satu buah batu asah, dan selembar kertas di atas meja makan dengan tulisan, " Terjadilah Padaku Seperti Perkataanmu."
Kasus yang kini ditangani Polres Melawi ini terus mencari motif pembunuhan.
Sementara ini, polisi menduga kejadian mengerikan ini diduga disebabkan oleh perselisihan suami istri. Sebab, menurut pengakuan Windri, dia dan pelaku sempat cekcok pada tiga hari yang lalu. (Ism)
Dream - Sebuah peristiwa " ajaib" terjadi dalam sebuah kecelakaan di Kota Linhai, Provinsi Zhejiang, China. Dalam insiden Senin pagi yang lalu itu, seorang bocah perempuan berusia 5 tahun selamat, padahal sudah berada di kolong truk dan terseret.
Kejadian itu terekam oleh kamera CCTV yang terpasang di seberang jalan. Dalam rekaman video itu terlihat truk pengangkut mobil menabrak lelaki pengendara motor yang membonceng anak perempuan itu.
Sang ayah selamat, bisa menghindar ke samping truk yang masih melaju pelan. Dia memberi tahu sopir untuk menghentikan truk itu untuk menyelamatkan sang putri yang terseret di kolong truk.
Beruntung, setelah truk berhenti dari kolong muncul gadis mungil dengan merangkak. Tanpa cidera. Beruntung, kolong truk itu cukup tinggi, sehingga gadis mungil itu bisa selamat. (Sumber: CCTV News)
Dream - Bayi di China yang meninggal beberapa saat setelah dilahirkan secara mengejutkan hidup lagi. Bayi yang diberi nama An An itu menangis saat berada di kamar jenazah Rumah Sakit Umum Pan'an.
Dikutip Dream dari Metro.co.uk, Rabu 9 Februari 2016, An An dilahirkan pada 8 Januari silam, dalam kondisi prematur. Kala dilahirkan, beratnya hanya 1,3 kilogram.
Karena prematur, An An harus dirawat di dalam inkubator. Tapi sayang, setelah 23 hari, kondisi An An terus memburuk. Dan keluarganya memutuskan membawanya pulang pada tahun baru China.
Dibawa pulang, kondisi An An malah semakin memburuk. Sehingga kembali dibawa ke rumah sakit. An An dinyatakan mengalami serangan jantung yang fatal. Dan akhirnya dinyatakan meninggal dan dikirim ke rumah duka Pan'an pada 4 Februari yang lalu.
Jasad An An hendak dikremasi. Namun, saat jasad itu dimasukkan ke dalam krematorium, petugas rumah sakit mendengarkan tangisan. Padahal jasad bayi itu telah semalaman diletakkan di ruangan dengan suhu -12 derajat Celcius.
" Saat saya mengeluarkannya dari kamar jenazah, aku berpikir mendengar suara berisik. Saat aku memasukkannya ke krematorium, suaranya menjadi lebih kencang," tutur pegawai rumah sakit itu.
" Aku membuka kontainer dan melihatnya bergerak, sehingga aku memberi tahu ayahnya bahwa bayinya masih hidup," tambah dia.
Dokter di Rumah Sakit Umum Pan'an mengatakan apa yang terjadi pada bayi itu merupakan sebuah keajaiban. " Aku sudah menjadi dokter anak lebih dari 20 tahun. Aku tidak pernah melihat yang seperti ini," kata dokter Chen. (Ism)
Dream - Sungguh malang nasib wanita asal India ini. Dia dilaporkan telah diperkosa di ranjang unit perawatan intensif (ICU) di sebuah rumah sakit dekat New Delhi, beberapa jam setelah melahirkan.
Wanita 23 tahun ini mengalami kelahiran traumatis sehingga harus melahirkan anaknya melalui operasi caesar. Namun sayang, ketika dalam proses pemulihan satu malam setelahnya dia diperkosa.
Terduga pemerkosa wanita itu tertangkap kamera CCTV saat memasuki rumah sakit swasta di Bahadurgarh, sebuah kota yang terletak di pinggiran New Delhi, India.
Dalam rekaman CCTV terlihat pelaku keluar dari mobilnya dan berjalan ke ruang ICU Rumah Sakit Brahm Shakti Sanjivan di Bahadurgarh. Saat itu kamera CCTV menunjukkan jam 3.30 pagi.
Menurut laporan, pelaku mengaku seorang dokter kepada petugas keamanan rumah sakit. Dengan santainya, dia kemudian mondar-mandir di dalam rumah sakit, pura-pura memeriksa para pasien.
Saat berjalan masuk ke ruang ICU, tak seorang pun petugas rumah sakit yang menanyainya.
Bahkan ketika pelaku masuk ke salah satu tirai di ICU, tidak ada yang seorang pun yang menegurnya.
Menurut korban, pria dalam kamera CCTV itu memperkosanya di ranjang tempat dia berbaring di ruang ICU. Meskipun dia menjerit, tapi tidak ada yang datang untuk menolongnya. Seorang kerabat korban mengatakan tidak ada yang menanggapi jeritannya.
" Dia adalah istri keponakan saya dan ia melahirkan bayi perempuan kemarin dan dirawat ke rumah sakit. Saya menungguinya sampai pukul 9:45 malam dan kemudian pergi karena pegawai rumah sakit mengatakan tidak boleh ada yang menginap di ruang ICU," kata kerabat korban kepada NDTV.
Kerabat korban menambahkan, semua pasien sedang tidur dan istri keponakannya berteriak tapi tak ada yang datang, bahkan meski perawat atau dokter.
(Ism, Sumber: Daily Mail)
Dream - Keajaiban terjadi di Tiongkok. Bayi perempuan yang sudah dikubur dua jam itu ditemukan masih hidup setelah makamnya digali kembali. Keluarga pun terkejut dan larut dalam kebahagiaan.
Dikutip Dream dari laman Daily Mail, kemarin, kisah itu terjadi di Dongdong, Provinsi Liaoning, Tiongkok bagian utara. Kejadian itu bermula saat Lu Xiaoyun --yang meyakini kandungannya masih berusia empat bulan-- merasakan sakit perut. Meski yakin kandungan itu baru berusia empat bulan, Lu tak tahu pasti berapa sebenarnya usia janin di dalamnya.
Karena merasa sakit perut yang melilit, Lu memanggil suaminya, He Yong, yang tengah bekerja di ladang. He pun datang dan mendapati istrinya sudah berdarah-darah. He juga mendapati anak perempuan yang baru dilahirkan istrinya. Namun tak bergerak, sehingga disangka meninggal saat dilahirkan.
He kemudian memanggil ambulans dan Lu dibawa ke rumah sakit. Karena Lu yakin usia kandungannya baru berusia empat bulan, maka keluarga itu mengasumsikan bahwa bayi yang dilahirkan itu telah meninggal saat dilahirkan. Dan pasangan ini tak meminta dokter mengecek bayi mereka itu.
Saat Lu dibawa ke rumah sakit, ibunya mengubur bayi di bawah sebuah pohon. Dan saat di rumah sakit, dokter yang memeriksa Lu menanyakan bagaimana kondisi anak yang dilahirkan.
He terperangah dengan pertanyaan itu. Mereka memang mengasumsikan anak itu meninggal. Namun belum mengecek apakah anggapan itu benar atau tidak. Karena itu. He kemudian dengan cepat kembali ke rumah. Namun setiba di rumah, dia diberi tahu bahwa anak itu telah dikuburkan.
Mendengar jawaban itu, He bingung bukan kepalang. Dengan membabi-buta, He menggali kuburan anak yang belum sempat dia beri nama itu. Saat itulah keajaiban terjadi. He menemukan anaknya itu masih bernapas. Dengan segera anak itu dia angkat dengan penuh suka cita dan membawanya ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.
Bayi itu kemudian mendapat perawatan selama tiga hari di rumah sakit. Namun kemudian mereka tak bisa membayar biaya perawatan. Sehingga anak malang itu dibawa pulang, tak lagi dirawat di inkubator. " Mertua saya mengalami sakit yang kronis, saya juga punya anak perempuan berusia 7 tahun. Istri saya tidak bekerja. Hanya saya satu-satunya yang bekerja," tutur He.
He dan Lu akhirnya membawa pulang anak itu. Kisah itu kemudian menyebar luas ke masyarakat lokal. Dari kabar itulah banyak orang yang datang dan memberikan sumbangan. Sehingga bayi He dan Lu itu kembali dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan di inkubator. (Ism)
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati