Sniper Wanita Mematikan Berjuluk `Snow White` Berakhir Tragis

Reporter : Puri Yuanita
Kamis, 26 Oktober 2017 08:02
Sniper Wanita Mematikan Berjuluk `Snow White` Berakhir Tragis
Dia dikagumi rekan-rekan seperjuangannya atas keberaniannya yang luar biasa saat bertempur di medan perang.

Dream - Seorang sniper wanita pro-Rusia yang dikenal dengan nama Snow White dilaporkan telah tewas di wilayah timur Ukraina.

Sniper mematikan itu bernama Anastasia Slobodyanyuk. Gadis 26 tahun itu berjuang untuk para pemberontak pro-Rusia.

Dia dikagumi oleh rekan-rekan seperjuangannya atas keberaniannya yang luar biasa saat bertempur di medan perang.

Anastasia terinspirasi menjadi salah satu anggota pasukan pemberontak, setelah menyaksikan seorang gadis lima tahun tewas. Peristiwa tewasnya bocah itu terjadi saat pengepungan kota Slavyansk, Donetsk Oblast, pada 2014 lalu.

Menurut cerita, ketika melihat foto mayat gadis kecil itu dimasukkan ke dalam peti mati bersama boneka dan busur, Anastasia merasa dia tidak bisa tinggal diam saja di rumah.

Anastasia pernah bilang, " Itu adalah sesuatu yang tidak dapat diterima. Jika Anda tidak menghentikan kejahatan, maka Anda adalah orang yang jahat."

...

1 dari 3 halaman

Terluka Tapi Bertempur

Terluka Tapi Bertempur © Dream

Dream - Pertempuran pertamanya adalah di Bandara Donetsk. Selain mendapat pujian atas keberaniannya, dia juga dikagumi karena kebenciannya terhadap sifat pengecut.

Seorang jurnalis bernama Gennady Dubovoy bercerita bagaimana Anastasia bertempur di Bandara Donetsk.

" Saya lihat gadis itu bertempur dengan gagah berani, dan dia akan menjadi seorang kesatria nantinya," tulis Gennady.

Menurut Gennady, sambil memanggul tas ransel rekannya yang berat, Anastasia terluka ketika sedang menarik rekannya itu dari arena pertempuran.

" Dan sekitar dua jam kemudian, dia terlihat kembali ke arena pertempuran. Banyak prajurit dari berbagai brigade menjadi saksinya. Gadis ini sangat benci dengan sifat pengecut," tambah Gennady.

Mikhail 'Givi' Tolstykh, kekasih Anastasia yang menjadi komandan pemberontak, terbunuh pada Februari lalu akibat terkena roket Shmel.

Givi adalah salah satu pentolan pemberontak yang masuk dalam daftar cegah Uni Eropa.

...

2 dari 3 halaman

Latihan Bertahun-tahun

Latihan Bertahun-tahun © Dream

Dream - Sementara itu, Anastasia menolak berkomentar kenapa dia memilih nama samaran Snow White.

Namun dia sempat berujar, dengan mengatakan, " Saya bukan dari dunia dongeng. Saya dari Crimea."

Menurut Anastasia, dia butuh waktu bertahun-tahun untuk mengasah kemampuannya menjadi seorang sniper.

" Sekarang saya telah menjadi penembak jitu yang bagus. Saya tidak butuh Kalashnikov lagi, tapi senapan sniper," katanya.

Setelah mengalami luka di pertempuran dan mendapat perawatan medis di Rusia, Snow White bersumpah akan kembali ke medan perang secepatnya.

" Perang mengajarkan saya untuk menghargai hidup. Untuk hidup hari ini karena mungkin tidak ada hari esok.

" Tapi jika saya masih hidup besok, saya ingin melahirkan seorang anak laki-laki dan menjadikannya seorang pria sejati - seorang tentara Rusia yang akan melindungi orang-orang yang lemah. Tentara yang tidak bersembunyi di tempat penampungan seperti kebanyakan pria Rusia," kata Anastasia seperti dikutip Mirror UK.

3 dari 3 halaman

Akhirnya Terbunuh

Akhirnya Terbunuh © Dream

Dream - Sayang, petualangan Anastasia harus berakhir ketika muncul kabar bahwa dia terbunuh oleh seorang sniper Ukraina.

Sebuah pesan di Twitter mengabarkan kematian Snow White di Distrik Spartak.

" Hari ini, di Donbass, Spartak, sniper kami telah menghabisi Snow White, gadis pembunuh yang sadis. Givi telah 'bertemu kembali' dengan kekasihnya."

Para pemberontak pro-Rusia mengubah Distrik Spartak menjadi negara bernama Donetsk People's Republic (DPR).

Tentang kabar kematian Snow White ini, para pejabat di DPR tidak mengeluarkan pernyataan.

(ism, Sumber: mirror.co.uk)

Beri Komentar