Prabowo Subianto (Foto: Liputan6.com)
Dream - Aksi penolakan Omnibus Law atau UU Cipta Kerja yang berakhir kericuhan terjadi di beberapa kota besar di Indonesia. Aksi yang dipicu pengesahan UU pada sidang paripurna DPR RI Senin, 5 Oktober 2020 sore memicu pro dan kontra di masyarakat dan dunia maya.
Menanggapi aksi-aksi demonstrasi yang berakhir kericuhan tersebut, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyebut ada pihak yang sengaja menunggangi berbagai aksi tersebut.
Tak tanggung-tanggung, Prabowo menyebut pihak asing menjadi dalang dari aksi demonstrasi UU Cipta Kerja yang berujung rusuh tersebut.
" Banyak hoaks di mana-mana. Hoaks ini ingin menciptakan kekacauan. Saya berkeyakinan ini dari luar negeri. Ada kekuatan asing, negara-negara tertentu yang tidak pernah suka Indonesia aman dan maju," ujar Prabowo dalam wawancara Courtessy DPP Gerindra, dikutip dari Liputan6.com, Selasa 13 Oktober 2020.
Prabowo sendiri menilai rakyat yang melakukan aksi demonstrasi di sejumlah daerah itu justru belum membaca keseluruhan isi aturan yang baru disahkan itu.
Ia menuding para pedemo itu termakan hoaks atau kabar bohong yang sengaja disebarkan berkaitan dengan Undang-undang Cipta Kerja ini.
" Jadi banyak sekarang ini yang kemarin demo belum baca hasil omnibus law itu. Dan banyak hoaks. Banyak hoaks dimana-mana," kata pria yang telah tiga kali bertarung sebagai kandidat dalam Pilpres tersebut.
Prabowo menegaskan, partai Gerindra termasuk yang paling keras menyuarakan aspirasi buruh, tani, nelayan saat Omnibus Law dibahas di parlemen.
" Ada buktinya, rekamannya, Fraksi Gerindra yang paling banyak bertemu tokoh-tokoh buruh," jelasnya.
Prabowo memastikan, dari sejumlah permintaan yang diajukan, 80 persen sudah diakomodasi di Omnibus Law.
Lebih lanjut, Prabowo meminta para buruh tidak emosional dan terpicu membuat aksi massa. Apalagi sampai muncul aksi vandalisme.
Ia mengecam pembakaran sarana umum yang digunakan untuk kepentingan rakyat dari uang rakyat.
Dia tidak yakin pembakaran tersebut dilakukan oleh para mahasiswa yang berdemo. Prabowo yakin ada kelompok bayaran yang dibiayai asing untuk memicu aksi kekerasan tersebut.
" Coba anak-anak itu pikirkan. Saya tidak yakin ya itu dari anak-anak mahasiswa atau pemuda, ini pasti ada dalangnya. Ini pasti anasir-anasir ini. Ini pasti anasir yang dibiayai asing. Tidak mungkin seorang patriot mau bakar milik rakyat. Kalau mau demo silakan, demokrasi itu boleh demo. masa bakar milik rakyat," kata Prabowo.
Sumber: Liputan6.com
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media