Pantai Panjang Di Kota Bengkulu (Foto: Shutterstock)
Dream - Wakil Walikota Bengkulu, Dedi Wahyudi mengatakan, Pemerintah Kota Bengkulu berencana menarik Zakat dari gaji aparatur sipil negara (ASN) atau PNS di wilayahnya. Saat ini rencana tersebut sedang dalam penggodokan bersama DPRD Bengkulu.
" Rencana ini jauh sebelum pemerintah pusat memiliki rencana tersebut," kata Dedi di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis, 15 November 2018.
Usai aturan yang sedang digodok bersama DPRD Bengkulu selesai, Deddy berharap, penarikan zakat dari ASN itu mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
" Kalau berhasil, ini (zakat) Rp15 miliar setiap bulan," ucap dia.
Jika tak ada halangan, kebijakan baru tersebut akan mulai berlaku pada 2019 mendatang. Gaji PNS yang beragama Islam akan ditarik zakatnya.
" Sekarang (prosesnya) masih di bagian hukum. PNS di Bengkulu 85 persen Muslim," ucap dia.
Dream - Wakil Walikota Bengkulu, Dedi Wahyudi mengatakan, pemerintah Kota Bengkulu berencana mengubah salah satu wilayah bernama Pulau Tikus menjadi Pulau Hidayah.
Dia menjelaskan, Pulau Tikus itu sekarang keadaannya kosong dan ukurannya terus mengalami penyusutan akibat abrasi.
" Pulau ini awalnya tiga hektar luasnya, terus menyusut menjadi dua hektar, hingga sekarang menjadi setengah hektar," kata Dedi di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis, 15 November 2018.
Untuk menyelematkan pulau tersebut, pemerintah daerah rencananya mereklamasi di kawasan tersebut. Pada 2019 nanti, proses reklamasi rencananya mulai dijalankan.
" (Rencananya) kita akan reklamasi besar-besaran," ucap dia.
Setelah Pulau Tikus selesai direklamasi, namanya akan diubah menjadi Pulau Hidayah. Pemberian nama itu tentu memiliki makna. Pemerintah Kota Bengkulu berharap orang yang datang ke pulau tersebut dapat mendapat hidayah atau peningkatan keimanan.
" Nanti akan ada pesantren mini, kita akan datangkan ustaz, para penghafal Alquran ke Pulau Hidayah," ucap dia.
Tak hanya itu, pemerintah Kota Bengkulu juga akan menerapkan wisata syariah di Pulau Hidayah. Para pengunjung yang datang harus dengan pasangan sahnya.
" Di mana nanti yang datang laki-laki dan perempuan datang mereka tidak boleh pacaran. Harus dengan muhrimnya," ujar Dedi.
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik