Brian Acton, Jack Ma, Daniel Kan, Miliarder Yang Menolak Menyerah
Dream - Brian Acton merasa terdampar. Sudah 9 tahun dia bekerja di Yahoo. Padahal jabatannya tak sembarangan, Vice Presiden Engineering. Orang besar di urutan 44 raksasa perusahaan internet itu.
Tapi hari itu, di tahun 2009, pikirannya bimbang. Tak ada lagi gairah bekerja di Yahoo. Bosan dengan rutinitas yang ada. Perasaan sudah jengah.
Dan Acton tahu, dia harus memantapkan diri. Harus mengambil keputusan. Hengkang dari perusahaan idaman semua orang itu. Sayang, tapi harus ditempuh.
Dua tahun dia pupus kejengahan itu. Membunuh bosan dengan bertualang ke Antartika. Sebelum kembali ke kehidupan nyata. Dia butuh uang untuk penyambung hidup.
Mata Acton tertuju ke Silicon Valley, California. Tempat banyak berdiri perusahaan teknologi baru. Kebanyakan Startup. Acton yakin bisa lolos salah satu perusahaan di sana. Dia punya modal besar. Pernah bekerja di Yahoo. Perusahaan startup mana yang sanggup menolak.
Incarannya Facebook dan Twitter. Dengan kepercayaan diri tinggi, Acton melamar ke dua perusahaan itu. Bagai petir di siang bolong, Acton terkejut. Dia sama sekali tak menyangka. Facebook menolaknya. Vonis sama dijatuhkan Twitter.
Lewat akun Twitternya, Acton berbagi kabar sedih itu. Bukan marah, apalagi sampai mengumpat. Di status 140 karakter itu Acton menulis. " Facebook menolak saya. Itu kesempatan yang besar untuk berhubungan dengan orang-orang fantastis. Menatap ke depan untuk petualang hidup baru."
Hingga awal Oktober 2014, Acton kembali ke markas Facebook. Tapi kali ini berbeda. Dia bukan melamar kerja. Jadi tamu undangan khusus Mark Zuckerberg. Si pemilik raksasa sosial media.
Acton juga bukan pengangguran. Dia sudah naik kelas. Pemilik perusahaan yang dibangun bersama Jam Koum. Temannya dulu di Yahoo. Whatsapp, itu nama perusahaan mereka.
Di hari itu, Acton, sedang garis nasib. Facebook kepincut dengan Whatsapp. Perusahaan baru milik dua pelamar kerja yang ditolak Zuckerberg. Nilainya tak main-main. Sampai US$19 miliar dalam bentuk uang tunai dan saham. Semua orang di muka bumi kaget.
Jagat maya bergelora. Semua terperangah dengan keberanian Facebook. Dan ucapan Acton dalam 140 karakter Twitter kembali viral. [Baca: Penolakan Berharga Pendiri WhatsApp]
*****
Kegigihan Acton telah menginspirasi jutaan orang. Dia contoh nyata buah kerja keras. Bukan melempem karena satu atau belasan kegagalan. Orang yang tak putus asa meski ditolak perusahaan idaman.
Orang seperti Acton tak cuma satu. Ada banyak di muka Bumi ini.
Lihat perjuangan Jack Ma. Pria ceking bekas mantan guru Bahasa Inggris ini ikut mengubah garis tangan. Ma Yun, nama aslinya, punya mimpi terpendam. Memang kecil tapi besar untuk orang yang berasal dari keluarga pas-pasan. Ma ingin Bekerja sebagai pegawai restoran ternama asal Negeri Paman Sam, KFC.
Tapi mimpi Ma terkubur. KFC membelakanginya. Tak mau menerima pegawai seperti Ma. Lelaki kelahiran Hangzhou, Tiongkok, ini menolak menyerah. Meski dari keluarganya yang biasa-biasa tak menyurutkan langkahnya menggapai keberhasilan.
Siapa sangka pria yang akrab dengan kegagalan itu kini menjadi salah satu manusia terkaya di muka Bumi. Ma adalah pemilik raksasa Alibaba. Situs jual beli yang mengguncang Wall Street. [Baca juga: Kisah 1001 Malam Gurita Bisnis Jack Ma]
Perjuangan pantang menyerah juga datang dari Daniel Kan. Masa lalunya penuh dengan pengalaman pahit. Puluhan surat-surat lamaran kerja yang dikirim itu nyaris tak berbalas. Dari 35 kantor, hanya dua yang merespons. Itu pun bukan perusahaan impian, kantor keuangan. Pilihan hanya mengajar bahasa Inggris di Korea Selatan atau bekerja di UserVoice, perusahaan startup kecil di San Francisco.
Kan menolak untuk menyerah. Penolakan berubah menjadi pelecut semangat. Singkat cerita, Kan meniti tapak demi tapak sampai menjadi Co-Founder Cruise Automation. Perusahaan ini sukses. Menunjukan eksistensinya dan dilirik perusahaan raksasa General Motor. Tak butuh waktu lama, Cruise Automation dibeli. Dengan harga fantastis. Sampai US$ 1 miliar atau Rp 13,39 triliun. [Baca: Sukses Bos Muda Kan]
Brian Acton, Jack Ma, dan Daniel Kan sadar mereka tak pernah membayangkan menjadi miliarder. Mereka hanya berjuang menolak kegagalan. Seolah sudah catatan takdir, mereka meniti jalan dari nol hinga menjadi triliuner.
(Berbagai sumber)
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati