Tangis Obama untuk Anak-anak Korban Penembakan Brutal

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 6 Januari 2016 19:29
Tangis Obama untuk Anak-anak Korban Penembakan Brutal
Obama memperketat syarat pembelian dan penggunaan senjata api agar tidak digunakan secara bebas.

Dream - Presiden Amerika Serikat Barack Obama membuat aturan baru untuk memperketat pembelian dan penggunaan senjata api bagi warga sipil. Aturan ini didasarkan pada kasus penembakan Sekolah Dasar Sandy Hook yang menewaskan anak-anak di tahun 2012 lalu.

Obama menyerukan pemeriksaan latar belakang secara menyeluruh, untuk menghindari celah penggunaan senjata api secara bebas. Nanti, hanya toko dan agen yang berlisensi saja diperbolehkan menjual senjata api.

" Hari ini, pemeriksaan latar belakang akan diterapkan di toko senjata api. Anda menjalani pemeriksaan latar belakang, Anda bisa membeli senjata," kata Obama.

" Masalahnya, beberapa penjual senjata api telah beroperasi di bawah aturan yang berbeda," kata dia.

Obama juga menyoroti betapa mudahnya orang membeli senjata secara online tanpa melewati pemeriksaan latar belakang. 1 Dari 30 orang yang membeli senjata api secara online memiliki catatan kriminal.

Obama lantas menangis ketika berbicara tentang kasus penembakan anak-anak SD tahun 2012.

" Kami tahu kami tidak bisa menghentikan setiap kekerasan, setiap tindak kejahatan di dunia, tapi mungkin kami mencoba menghentikan satu kejahatan, satu tindak kekerasan," ucap Obama.

" Kami mungkin tidak bisa menyelamatkan semua, tapi kami bisa menyelamatkan sebagian," kata dia.

Penembakan SD Sandy Hook di Newtown, Connecticut, Amerika Serikat terjadi pada 14 Desember 2012. Insiden itu menewaskan 20 anak-anak dan enam orang karyawan sekolah.

Pelaku penembakan itu adalah Adam Lanza. Setelah melakukan penembakan. Lanza kemudian bunuh diri dengan menembakkan sebuah peluru ke kepalanya.

(Ism, Sumber: metro.co.uk) 

 

Beri Komentar