Tertarik Islam Nusantara, Ulama 4 Negara Dirikan Jam'iyah NU

Reporter : Maulana Kautsar
Rabu, 11 Mei 2016 13:02
Tertarik Islam Nusantara, Ulama 4 Negara Dirikan Jam'iyah NU
Perwakilan ulama dari empat negara yaitu Libanon, Yunani, Lithuania, serta Rusia berencana akan mendirikan cabang NU. Mereka akan menyebarkan wawasan Islam Nusantara di masing-masing negara.

Dream - Wawasan Islam Nusantara yang digawangi Nahdlatul Ulama (NU) menarik perhatian para ulama dunia. Ini lantaran wawasan tersebut menawarkan gagasan yang menjembatani antara ajaran Islam dengan nilai-nilai kebudayaan.

Atas pandangan tersebut, Perwakilan ulama dari empat negara peserta International Summit of the Moderate Islamic Leaders (ISOMIL) berencana akan membentuk Jam'iyah Nahdlatul Ulama (NU). Empat negara yang akan menjadi tempat berdirinya Jam'iyah NU adalah Libanon, Yunani, Lithuania, serta Rusia.

Menurut Rektor Universitas Kulliyatud Da’wah, Libanon, Syeikh Abdul Nasheer Jabri, nilai-nilai dasar yang dikembangkan NU selaras dengan ajaran Nabi Muhammad SAW dalam membangun peradaban manusia. Dia menilai, NU melalui Islam Nusantara telah banyak mempraktikan prinsip moderasi dan toleransi.

" Paradigma Islam moderat ala NU ini harus terus dikampanyekan oleh berbagai pihak. Karena misi ini adalah hal yang sangat prinsipil dalam Islam. Islam moderat NU ini bukan milik kelompok tertentu, atau negara tertentu, tetapi memang inilah Islam sesungguhnya yang diajarkan Nabi,” kata Nasheer, usai gelaran ISOMIL PBNU di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa, 10 Mei 2016.

Nasheer melihat, selama ini banyak kelompok yang berorientasi pada perebutan kekuasaan dan membenturkan negara dengan Islam. Kelompok-kelompok itu kerap menebar konflik dan misi perang.

" Islam bukanlah hizb, bukan partai atau pasukan perang. Sebab Islam bukan fikrul harb, tidak berorientasi pada peperangan. Islam adalah fikrul ummah, yang berorientasi pada pengembangan peradaban ummat, mewujudkan kesejahteraan, membina masyarakat dalam beribadah, membangun ketertiban umum," ucap dia.

Ketua Umum PBNU, KH Sa’id Aqil Siradj menyambut baik dibentuknya NU di empat negara itu. Dia mengartikan, tawaran NU tentang wawasan dan pengalaman Islam Nusantara perlahan mulai disambut oleh dunia sebagai paradigma Islam yang layak diteladani.

" Islam Nusantara akan menjadi spirit bersama para peserta Deklarasi Nahdlatul Ulama, sebagai sumbangsih bagi peradaban Islam yang menghargai budaya yang telah ada serta mengedepankan harmoni dan perdamaian," kata dia.

Sebelum empat negara itu, para ulama Afghanistan telah terlebih dahulu membentu perwakilan NU. Pendirian NU di Afghanistan telah menjadi prototipe dan percontohan tentang berkembangnya Islam yang damai dan toleran.

Beri Komentar