Terungkap Rahasia Waktu Paling Tepat ke Toilet saat di Pesawat

Reporter : Sandy Mahaputra
Minggu, 2 April 2017 16:31
Terungkap Rahasia Waktu Paling Tepat ke Toilet saat di Pesawat
Waktu paling tepat untuk ke toilet saat berada di pesawat adalah saat...

Dream - Sudah pasti terjadi jika dalam perjalanan menggunakan pesawat ada masa untuk pergi ke toilet. Lalu tahukah kamu waktu paling tepat ke toilet saat di pesawat?

Seorang mantan pramugari bernama Erika Roth memberikan saran terbaik untuk pergi ke toilet pada waktu yang tepat seperti dilansir dari Melmagazine.

Ada aturan tak tertulis jika kamu berada di toilet pesawat yang sempit lebih dari 20 menit, maka pintu toilet kamu akan diketuk.

Sebaliknya kamu harus menunggu minimal 5 hingga 10 menit ketika ada orang yang baru masuk ke toilet.

Saat menunggu inilah masa-masa yang akan membuat privasi kamu terganggu begitupun juga orang yang menunggu harus berdiri cukup lama lebih dari 10 menit.

Untuk menghindari hal tersebut, Erika Roth mengatakan bahwa waktu paling tepat untuk ke toilet saat berada di pesawat adalah saat... Selengkapnya klik di sini.

1 dari 3 halaman

Terungkap! Ke Mana Perginya Kotoran Toilet Pesawat

Terungkap! Ke Mana Perginya Kotoran Toilet Pesawat © Dream

Dream - Pernah menggunakan toilet dalam pesawat terbang? Jika pernah, kemana sebetulnya kotoran tersebut akan berakhir? Sebagian orang percaya jika kotoran manusia dari toilet pesawat akan dibuang saat pesawat sedang terbang di udara.

Keyakinan tersebut memang benar sampai ditemukannya sistem toilet modern yang diciptakan James Kemper. Toilet yang mengandalkan daya hisap dan sedikit air tersebut baru dipasang untuk pertama kalinya di pesawat Boeing pada 1982.

Sebelumnya, sistem toilet di dalam pesawat melibatkan sebuah ember atau wadah khusus yang dirancang sedemikian rupa.

Bagi penumpang pesawat di era Perang Dunia II, mungkin toilet ember yang dijuluki 'Elsan' adalah hal yang paling dibenci selama penerbangan.

Toilet Elsan rawan meluap dan memuntahkan 'isinya' keluar ke mana-mana, terlebih saat pesawat mengalami turbulensi atau pilot melakukan manuver ekstrem.

Kru pesawat kadang-kadang suka buang air kecil atau buang air besar ke dalam Elsan, sebelum melemparkannya keluar melalui jendela. Bahkan konon pilot tempur Inggris sering membuang toilet Elsan yang penuh dengan kotoran bersama dengan bom yang dijatuhkan ke tentara Jerman.

Setelah itu muncul toilet berbentuk kotak yang sulit digunakan yang diisi dengan cairan desinfektan berwarna biru bernama Skykem. Namun toilet ini juga rawan bocor.

Baru kemudian muncul toilet ala Kemper yang menggunakan sedikit air namun memiliki daya hisap kuat untuk menampung kotoran sementara sampai pesawat mendarat di bandara.

Sejak itu, teknologi pertoiletan pesawat tidak mengalami kemajuan yang berarti. Namun tetap ada variasi dari toilet James Kemper. Seperti yang digunakan di pesawat Boeing 787 yang punya penutup toilet otomatis.

" Tidak mungkin membuang kotoran dari toilet saat pesawat terbang," jelas Patrick Smith, seorang pilot dan penulis Cockpit Secret. " Baru saat pesawat mendarat di bandara tujuan, cairan biru dan kotoran di dalam toilet disedot oleh truk pengangkut kotoran dan dibuang di tempatnya."

Saat dipindahkan itu, semua kotoran itu sudah berwarna biru dan nyaris berbentuk cair seutuhnya. Pada beberapa kasus, suhu dingin di angkasa membuat cairan kotoran yang sudah tercampur desinfektan itu membeku sehingga disebut kristal biru.

Kendati demikian, meski jarang, ada juga 'kecelakaan kecil' ketika toilet bocor dan memuntahkan isinya keluar.

" Seorang pria di California memenangkan gugatan setelah potongan kristal biru jatuh dari pesawat dan menerjang perahu layarnya," tambah Kapten Smith.

" Dari toilet yang bocor, kotoran bercampur desinfektan membeku dan jatuh seperti bom es. Jika Anda pikir itu kejadian yang buruk, ada yang lebih buruk. Sebuah Boeing 727 mengalami kerusakan mesin setelah menelan sepotong kristal biru yang membeku ketika toiletnya bocor."

(Sumber: The Telegraph)

2 dari 3 halaman

Terungkap! Mengapa Pesawat Tidak Bisa Terbang Tanpa Asbak

Terungkap! Mengapa Pesawat Tidak Bisa Terbang Tanpa Asbak © Dream

Dream - Saat ini, jika ketahuan merokok di pesawat, penumpang akan berurusan dengan pihak maskapai atau bahkan pihak  yang berwajib.

Tapi, bagi penumpang pesawat kawakan, merokok adalah kebiasaan lama yang kini sudah dilarang. Larangan merokok diciptakan karena dulu penumpang bisa merokok di dalam pesawat.

Kendati demikian, maskapai penerbangan masih menyediakan asbak di toilet, menjaga jika ada penumpang yang ingin merokok. Penyediaan asbak ini merupakan persyaratan wajib di pesawat.

Maskapai takut perokok menjadi panik dan membuang rokok sembarangan, dengan menjatuhkannya di wastafel atau keranjang sampah kertas.

Daripada menimbulkan kebakaran atau membuat panik penumpang lain, lebih baik pesawat memiliki metode pembuangan puntung rokok yang aman.

Penerbangan domestik Amerika Serikat sudah melarang penumpang merokok sejak tahun 1988. Setelah itu sebagian besar penerbangan di seluruh dunia mengikutinya pada akhir tahun 1990-an.

Larangan merokok ini biasanya diberlakukan sangat ketat, dengan peringatan berulang-ulang pada speaker di atas kepala kita dan gambar tanda larangan merokok.

Kisah unik terkait merokok di pesawat terjadi pada 2009 lalu di Inggris. Penerbangan British Airways Boeing 747 ke Kota Meksiko sempat mendarat darurat setelah diketahui tidak ada asbak di dalam pesawat.

Penerbangan ini baru bisa melanjutkan perjalanannya setelah dipasang asbak yang diambil dari pesawat lain.

" Ini merupakan persyaratan wajib di bawah aturan penerbangan. Pesawat harus memiliki asbak karena merokok tidak diizinkan selama penerbangan. Jika ada orang yang merokok di dalam pesawat, maka harus ada tempat untuk mematikan rokok dengan aman," kata juru bicara British Airways kepada MailOnline waktu itu.

Penerbangan pesawat bebas asap rokok sudah berjalan sekitar 17 tahun. Larangan merokok dan penyediaan asbak di toilet lahir gara-gara puntung rokok menyebabkan kecelakaan pesawat pada 1973. Aturan tersebut dibuat untuk jaga-jaga ada penumpang yang nekat merokok dalam penerbangan.

Pada 1973, 123 orang tewas ketika sebuah pesawat dari Rio de Janeiro ke Paris harus melakukan pendaratan darurat karena ada asap di kabin.

Asap ini diduga disebabkan oleh rokok yang menyala yang dilemparkan ke dalam keranjang sampah kertas di toilet. Banyak penumpang yang sudah meninggal karena menghirup asap tersebut sebelum kecelakaan terjadi.

Kode Keamanan Federa AS menyatakan: Terlepas dari apakah merokok diperbolehkan di dalam pesawat, toilet harus memiliki asbak tersendiri yang bisa dilepas dan diletakkan di tempat yang mudah terlihat atau dekat pintu masuk toilet. Badan Keselamatan Penerbangan Eropa memiliki pedoman yang sama.

Peraturan ini merupakan bagian dari daftar keselamatan minimal utama dan menjadi syarat bagi setiap pesawat untuk bisa terbang.

3 dari 3 halaman

Terungkap! Kenapa Ada Lubang Kecil di Tiap Jendela Pesawat

Terungkap! Kenapa Ada Lubang Kecil di Tiap Jendela Pesawat © Dream

Dream - Anda pengguna moda transportasi pesawat terbang mungkin mengetahui hal ini. Jika diperhatikan secara cermat, setiap jendela pesawat umumnya memiliki sebuah lubang kecil di bagian bawahnya. Lantas apas sebenarnya fungsi lubang tersebut?

Rupanya, lubang kecil yang terletak di bagian bawah kaca jendela itu adalah sebuah fitur keamanan yang sangat penting.

Dilansir dari Travel and Leisure, lubang kecil tersebut disebut juga dengan 'lubang napas'. Lubang tersebut digunakan untuk mengatur jumlah tekanan yang lewat di antara panel dalam dan luar jendela itu.

Karena jika Anda perhatikan dengan jeli, kaca pesawat tidak hanya memiliki satu panel, melainkan ada dua hingga lebih sehingga membuat kaca semakin kuat.

Dengan kata lain, kegunaan lubang kecil ini adalah untuk memastikan saat terjadi suatu tekanan dari luar jendela, maka panel luarlah yang akan menanggung tekanan tersebut. Sehingga penumpang masih bisa bernapas dengan baik.

Selain itu, lubang tersebut juga memiliki fungsi untuk membantu kaca terhindar dari embun yang terjebak di antara panel kaca.

Meski jendela pesawat berlubang, Anda tak perlu khawatir. Sebab, lubang napas dengan ukuran kecil itu tidak akan membahayakan penumpang saat panel luar mengalami tekanan udara yang cukup besar.

Di samping itu, lubang tersebut juga tak akan menarik debu ke dalam pesawat karena jendela memiliki panel yang rapat. (Ism) 

Beri Komentar