Trotoar Dago Dikotori, Wali Kota Bandung Kang Emil Ngamuk

Reporter : Maulana Kautsar
Senin, 13 Februari 2017 19:02
Trotoar Dago Dikotori, Wali Kota Bandung Kang Emil Ngamuk
"Ini pesan dari kami: Salam jari tengah," kata Ridwan Kamil.

Dream - Wali kota Bandung, Ridwan Kamil murka. Pejabat kariba disapa Kang Emil yang biasanya mengunggah kalimat kocak di akun instagramnya, marah setelah melihat tempat duduk di trotoar yang dibangun Pemerintah Kota Bandung dikotori warga tak bertanggung jawab.

Di akun Instagram miliknya, @ridwankamil, dia menulis kalimat pedas diikuti emoticon jari tengah dan wajah memerah marah,

" Buat anda-anda #KelasMenengahNgehe yang menikmati trotoar dago yang baru tapi nyampah seperti ini. Ini pesan dari kami: Salam jari tengah."

Foto kondisi kursi di trotoar itu didapat Kang Emil dari Fadjroel Rachman. Pria yang kini menjabat Komisaris sebuah BUMN tersebut mengaku mendapatkan foto kondisi tempat duduk yang kotor itu dari kawannya.

" Dikirim teman, trotoar Bandung sudah seperti di Barcelona kata kang @ridwankamil tapi sayang oknum warga masih nyampah tak membantu walkotnya berbenah Bandung," tulis Fadjroel di akun Instagramnya, @fadjroelrachman, sehari yang lalu.

Unggahan Kang Emil tersebut menjadi pembahasan di kolom komentar akun Instagram miliknya. Beberapa pemilik akun menceritakan kondisi serupa yang terjadi di kota tempat tinggalnya. Salah satunya akun @prettypus.

" Ga cuma di Bandung aja pak. Se-Indonesia pak gitu gimana bisa indah seperti di luar negeri?" tulis dia.

Tetapi, ada pula akun yang mengingatkan ucapan kemarahan Kang Emil.

" Hati-hati Pak dengan ucapannya. Alangkah baiknya gunakan bahasa yang sopan," tulis @toto.iyan.

Dalam enam hari yang lalu, Ridwan Kamil pernah berfoto di kursi trotoar itu. Dalam foto tersebut, Kang Emil duduk membelakangi para perempuan. Seorang anak kecil diminta memotret mereka.

Kang Emil menulis, " Contoh anak yang selalu menjadi korban kehebohan gaya ibunya. *deudeuh teuing sabar ya nak, karena jika hasil fotonya tidak ber-efek kurus, si anak biasanya suka dicerewetin dan dimarahin. Semoga para mamah-mamah lebih bijaksana."

(Sah)

Beri Komentar