Erupsi Gunung Agung (Twitter)
Dream - Erupsi kembali terjadi di Gunung Agung, di kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengimbau masyarakat untuk meninggalkan radius 6-7,5 kilometer dari gunung aktif tersebut.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulang Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam cuitannya menjelaskan, Gunung Agung sejak semalam sudah mulai mengalami erupsi magmatik.
" Erupsi sejak semalam sudah tipe erupsi magmatik. Bukan tipe freatik," ujarnya di akun Instagramnya, Minggu, 26 November 2017.
Menurut Sutopo, erupsi magmatik itu menyebabkan Gunung Agung terus menerus mengeluarkan asap dan abu vulkanik gelap.
Diungkapkan Sutopo, hujan abu vulkanis telah turun di beberapa desa di sekitar Gunung Agung. Dia mengimbau masyarakat sekitar untuk menggunakan masker saat berada di luar ruangan.
Pada pagi tadi sekitar pukul 06.33 WTA, abu vulkanik terdeteksi bertiup ke selatan dan tenggara. Ini diketahui dari hasil pengamatan dari Polsek Rendang.
Kolam abu erupsi Gunung Agung, jelasnya, lebih besar dan lebih tinggi dibandingkan dengan erupsi freatik sebelumnya. Dari pengamatan pukul 11.59 WITA, erupsi Gunung Agung telah memuntahkan abu vulkanik hingga ketinggi 3 Km dari kawah.
Soal warna kemerahan yang sempat muncul di erupsi Gunung Agung, Sutopo menjelaskan....
Terkait warna kuning kemerahan yang muncul dari erupsi Gunung Agung, Sutopo menjelaskan hal itu adalah efek dari cahaya sinar matahari. Bukan dari lava pijar atu api yang keluar dari kawah Gunung Agung. Sinar matahari itu masuk ke dalam kolom abu vulkanik gunung tersebut.
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMGB) mengeluarkan pernyataan Volcano Observatory Notice for Aviation (VON) colour red.
Erupsi Gunung Agung pada 26/11/2017 pagi. Warna kemerahan itu bukan api atau lava. Tetapi efek dari sinar matahari yang masuk ke dalam kolom abu vulkanik. #BaliTetapAman #bali #balisafe #safebali #Bali volcano pic.twitter.com/YHyhQb9njw
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_BNPB)November 26, 2017
Meski terus dipantau, BNPB mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan tak mudah terpancing oleh isu-isu yang menyesatkan. Tetap tenang. Ikuti semua saran pemerintah," cuitnya.
Advertisement
Hobi Membaca? Ini 4 Komunitas Literasi yang Bisa Kamu Ikuti
Baru Dirilis ChatGPT Atlas, Browser dengan AI yang `Satset` Banget
Bikin Syok, Makan Bakso Saat Dibelah Ternyata Ada Uang Rp1000
Kemenkeu Siapkan Rp20 Triliun untuk Hapus Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan
5 Komunitas Olahraga di Decathlon Summarecon Bekasi, Yuk Gabung!