Kisah Bertemu Jodoh di `Dunia Gelap` Itu Dibukukan

Reporter : Puri Yuanita
Minggu, 27 Agustus 2017 09:01

Pamela Lim (Foto: Happiness Notebook)

Dia menjadikan profesi itu untuk bertahan hidup dan mencari uang untuk menutup utangnya yang menggunung.

Dream - Punya utang memang tidak menyenangkan, terutama jika jumlahnya sangat besar.

Tanya saja Pamela Lim. Wanita asal Singapura ini punya utang 500.000 dolar Singapura (setara Rp4,9 miliar) saat berusia 29 tahun!

Parahnya lagi, saat itu dia tidak punya rumah, tidak ada pekerjaan, dan sangat membutuhkan uang.

Saat itulah Lim memutuskan untuk beralih ke profesi paling tua di dunia dari dunia gelap. Apalagi kalau bukan menjadi seorang pekerja tuna susila.

Dia menjadikan profesi itu untuk bertahan hidup dan mencari uang untuk menutup utangnya yang menggunung.

Dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan Happiness Notebook, Pamela yang kini berusia 43 tahun, berbicara terus terang tentang masa lalunya itu.

Awal perjalanan miris itu dimulai pada tahun 2004 ketika bisnis event organizer yang dia jalankan bangkrut. (ism)

1 dari 2 halaman

Terpaksa Menjual 'Jasa'

© Dream

Dream - Bisnis itu meninggalkan utang senilai 50.000 dolar Singapura. Masalah keuangannya menjadi makin parah saat dia bergabung dengan investasi cepat-kaya yang dikelola seorang teman. Akibat tertipu, Lim kehilangan pekerjaannya sebagai resepsionis.

Pada saat itu, utangnya melonjak drastis menjadi 500.000 dolar Singapura. Dia bahkan terpaksa mencuri perhiasan ibunya untuk digadaikan.

" Saya bertengkar dengan keluarga saya karena masalah uang. Saya bahkan mencuri dan menggadaikan perhiasan ibu karena putus asa demi beberapa ribu dolar."

" Saudara saya marah dan mengambil kunci rumah saya. Saya menganggur, tidak punya uang, dan tidak punya rumah. Saya putus asa, dan terpaksa melakukannya (prostitusi)," katanya.

Bermaksud mencari seseorang untuk berbagi penderitaannya, dia mengunjungi warung internet dan menggunakan aplikasi chatting IRC.

Namun pria yang ditemuinya sering membuat komentar cabul atau kata-kata tidak senonoh kepadanya.

Lim pun menyadari dia bisa menghasilkan uang dari para pria itu dan tidak memiliki pilihan selain mulai menjual 'jasa'.

Dia mengaku menjadi pekerja tuna susila selama 8 bulan dan berhasil memiliki 50 pelanggan. Tiga di antaranya adalah pelanggan tetap.

Meskipun membenci pekerjaannya, Lim tak punya pilihan lain sebelum bertemu dengan Eric, salah satu pelanggan yang sekarang jadi suaminya.

" Eric sangat baik hati. Sering membelikan makanan dan mengajak saya periksa ke dokter. Saya merasa nyaman setiap berada bersamanya," kenang Lim.

2 dari 2 halaman

Bertemu dengan Suami

© Dream

Dream - Eric mengatakan dia tidak bisa menolak untuk jatuh cinta dengan Lim meski dia tahu profesi istrinya itu.

" Saya punya 'feeling' bahwa kita ditakdirkan untuk bersama. Saya tidak peduli dengan masa lalunya. Masa lalu adalah masa lalu. Ini kehidupan, bukan? Kita semua pasti punya masalah," kata dia.

Ketika Lim mencoba untuk bunuh diri, Eric lah yang menolong dan membawanya ke pusat rehabilitasi mental. Mereka akhirnya menikah setelah Lim dinyatakan hamil anak Eric.

Lim kemudian memutuskan untuk menulis otobiografinya pada tahun 2015 yang berjudul Love Heals: How I Turn My Life Around.

Buku yang diterbitkan tahun lalu itu Lim tulis setelah banyak orang mengatakan, mereka terinspirasi oleh ceritanya.

Ibu dari tiga anak laki-laki itu saat ini menjalankan bisnis pemasaran digital, namun masih berutang lebih dari 400.000 dolar Singapura (setara Rp3,9 miliar).

Lim menambahkan dia menerbitkan buku ini karena dia berharap ceritanya bisa membantu orang lain.

" Saya menyadari bahwa cerita saya memiliki tujuan yang lebih besar: untuk memberi harapan kepada wanita yang dipaksa terjun ke dalam dunia prostitusi," kata dia.

(ism, Sumber: worldofbuzz.com)