Alhamdulillah...Tukang Sol Sepatu Beli Camry dan ke Tanah Suci

Reporter : Syahid Latif
Jumat, 29 April 2016 13:02
Alhamdulillah...Tukang Sol Sepatu Beli Camry dan ke Tanah Suci
"Rezeki Allah yang bagi (yang penting) kena sholat, terutama sholat sunat Dhuha," tutur Hamdan.

Dream - Tak perlu malu untuk bekerja. Apapun itu, asal halal. Jika dikerjakan dengan tekun dan ikhlas, pasti akan mendapat berkah dari apa yang kita usahakan.

Simaklah kisah Jamaluddin Hamdan, tukang sol sepatu yang biasa mangkal di Bandar Udara Kuching, Malaysia. Dia tak malu melakukan pekerjaan itu, meski sebagian orang memandang sepele profesi tukang sol sepatu.

“ Saya kerja sebagai tukang sol sepatu ini sebab ingin menolong orang,” kata Hamdan, dikutip Dream dari laman Siakap Keli, Jumat 29 April 2016.

Selain itu, dia memang hobi membetulkan sepatu yang rusak. Sehingga, dia memanfaatkan hobi itu untuk mengais rezeki. “ Dengan kerja seperti ini ada ‘income’ dan (paling penting) bisa tolong orang.”

Menurut pria 49 tahun ini, orang-orang belum tentu langsung membuang sepatu yang rusak, terutama yang berharga mahal. Sebagian lebih memilih membawa sepatu rusak itu ke tukang sol sepatu untuk dibetulkan. “ Rusak sedikit tak akan dibuang kalau kaya tak masalah,” tutur dia.

Berkat ketekunan menjalani profesi sebagai tukang sol sepatu selama 8 tahun, Hamdan sudah bisa membeli mobil mewah Toyota Camry 2.0. Tak hanya itu, dia juga sudah menunaikan ibadah umrah ke Tanah Suci bersama sang istri.

“ Rezeki Allah yang bagi (yang penting) kena sholat, terutama sholat sunat Dhuha antara Subuh dan Zuhur mohon agar rezeki dimurahkan,” ujar Hamdan.

Menurut dia, tidak akan terasa nikmat rezeki yang diperoleh jika tidak menunaikan sholat dengan sempurna. “ Kerja Seperti apa pun, tapi kalau tak sholat rezeki yang diperolehi tidak akan nikmat.”

“ Sebab, kalau kita tinggal satu waktu (sholat) akan rugi seribu waktu, yang penting mohon pada Yang Esa dan kita jangan sombong dan congkak,” tambah Hamdan.

Dia berpesan kepada kaum muda untuk tidak terlalu memilih kerja. Apapun itu, yang penting halal. “ Tukang sepatu ini kadang-kadang orang tak mempedulikan, anak-anak sekarang lebih suka nongkrong dekat kafe rata-rata tak ingin kerja kotor seperti ini.”

1 dari 3 halaman

Tukang Ojek Renta Bertarif Seikhlasnya Pergi Umrah

Tukang Ojek Renta Bertarif Seikhlasnya Pergi Umrah © Dream

Dream - Menjelang akhir tahun lalu, kabar haru datang dari seorang tukang ojek bernama Soleh. Dia merupakan tukang ojek yang sudah berusia 65 tahun.

Soleh membuat haru publik lantaran tidak hanya karena usianya yang sudah lanjut, tetapi karena dia tidak menerapkan tarif setiap kali mengantar penumpang dari Stasiun Palmerah. Setiap kali ditanya tarif, dia selalu berkata 'Terserah. Seikhlas penumpang aja.'

Atas keikhlasan itu, Soleh mendapatkan balasan yang luar biasa besar. Dia bersama istrinya diberangkatkan umrah oleh para netizen dan kemarin sore, Selasa, 26 April 2016 keduanya terbang menuju Tanah Suci.

" Sore ini Pak Soleh, bapak ojek bertarif seikhlasnya, berangkat menuju Tanah Suci," tulis pemilik akun Facebook Dewi Rachmayani, diakses pada Rabu, 27 April 2016.

Kisah Soleh diabadikan oleh Dewi melalui Facebook. Pada awal September tahun lalu, Dewi bertemu dengan Soleh di suatu siang.

Saat itu, Dewi hendak menempuh perjalanan dari Stasiun Palmerah menuju kantornya di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan. Dia sempat membatalkan pesanan ojek online, kemudian ada seorang kakek mengendarai sepeda motor menyodorkan helm kepadanya.

Sepanjang perjalanan, Dewi sempat berbincang dengan Soleh. Kakek itu menceritakan pengalamannya setiap hari mengojek dan hanya mendapat uang sekitar Rp60.000.

Dewi terharu lantaran sesampai di depan kantornya, Soleh tidak mau mengatakan berapa tarif yang harus dibayar penumpang. Dewi mendesak agar Soleh menyebut angka.

" Kalau 20 ribu kemahalan nggak Neng?" kata Soleh kala itu.

Dewi sempat ingin menangis mendengar jawaban tersebut. Dia lalu menyerahkan uang sebesar Rp150.000 dan bergegas pergi agar tangisnya harunya tidak diketahui Soleh. (Ism) 

2 dari 3 halaman

Kisah Pilu Putri 11 Tahun Jemput Ajal Saat Telepon Ayah

Kisah Pilu Putri 11 Tahun Jemput Ajal Saat Telepon Ayah © Dream

Dream - Kejadian memilukan menimpa seorang anak perempuan berusia 11 tahun ketika dia tewas disambar petir. Saat insiden terjadi, dia sedang berbicara dengan ayahnya melalui telepon seluler.

Korban bernama Arina sedang memasukkan kambing ke dalam kandang di Chernoyarsk, Rusia ketika ayahnya menghubunginya. Ketika itu wilayah Chernoyarsk sedang dilanda badai petir.

Pada saat yang sama kakeknya yang khawatir cucunya itu tidak balik ke rumah, keluar mencari Arina. Namun kakeknya terkejut bukan kepalang ketika menemukan Arina terbaring dalam kondisi tak bernyawa.

Arina mengalami luka bakar hingga 90 persen di tubuhnya. Meskipun sempat dilarikan ke rumah sakit, namun dia gagal diselamatkan.

Selama ini Arina dan adiknya tinggal bersama kakeknya di desa karena ibu dan ayahnya bekerja di kota.

Sementara itu polisi telah menemukan bukti bahwa Arina sedang menjawab panggilan telepon dari ayahnya ketika peristiwa nahas itu terjadi.

Milana, adik Arina, mengatakan, sambaran petir tersebut sampai melumerkan ponsel yang dipegang kakaknya.

" Ketika badai terjadi, ayah menghubunginya. Namun ketika dia menjawab, kilat menyambar ponsel itu, '' kata Milana.

(Sumber: mynewshub.cc)

3 dari 3 halaman

Kisah Haru Tukang Sol Sepatu Masuk Surga

Kisah Haru Tukang Sol Sepatu Masuk Surga © Dream

Dream - Seorang ulama masyhur di Mekkah berkisah tentang riwayat ini. Adalah Abu 'Abdurrahman Abdullah ibn al Mubarak al Hanzhali al Marwazi yang ketika itu ia baru menjalankan ritual ibadah haji, lalu beristirahat sejenak, dan tertidur.

Dalam tidurnya ia bermimpi melihat dua Malaikat yang turun dari langit, dan mendengar percakapan keduanya.

" Berapa orang yang datang tahun ini (untuk haji) ?" tanya satu malaikat kepada malaikat lainnya.

" Tujuh ratus ribu jama'ah" jawab Malaikat yang ditanya.

" Berapa banyak dari mereka yang diterima ibadah hajinya ?"

" Tidak satupun"

Percakapan itu membuat sang Abdullah al Mubarak bergemetar.

" Apa?" ia menangis dalam mimpinya. " Semua orang-orang ini telah datang dari belahan bumi yang jauh, dengan kesulitan yang besar dan keletihan di sepanjang perjalanan, berkelana menyusuri padang pasir yang luas, dan semua usaha mereka menjadi sia-sia?"

Sambil gemetar, ia melanjutkan mendengar percakapan kedua malaikat itu.

" Namun ada seseorang, yang meskipun tidak datang menunaikan ibadah haji, akan tetapi ibadah hajinya diterima dan seluruh dosanya telah diampuni. Berkat dia seluruh ibadah haji mereka diterima oleh Allah"

" Kenapa bisa begitu ?"

" Itu kehendak Allah"

" Siapa orang tersebut ?"

" Sa'id ibn Muhafah tukang sol sepatu di Kota Dimasyq (Damaskus)"

Lalu apa yang membuatnya orang tersebut mendapat tempat di sisi Allah SWT? Anda akan belajar dari kisah harunya di tautan ini ... (Ism)


Kirimkan blog atau website kamu ke komunitas@dream.co.id, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin dipublish
2. Sertakan link blog/web
3. Foto dengan ukuran high-res (tidak blur)

Beri Komentar