Azi Ahmed, Muslimah Inggris Anggota Pasukan Khusus

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 18 Juni 2015 17:31
Azi Ahmed, Muslimah Inggris Anggota Pasukan Khusus
Andai Azi menerima lamaran, dia tidak akan menjadi anggota pasukan khusus yang disegani di dunia itu.

Dream - Azi Ahmed merupakan seorang muslimah keturunan Pakistan yang tinggal Manchester. Orangtuanya memutuskan untuk pindah ke Inggris sebelum dia lahir, dan kala itu ibunya masih berusia 14 tahun.

Ibu Azi adalah sosok wanita Pakistan yang sangat kuat memegang tradisi. Dia sangat berkeinginan untuk segera menikahkan putrinya dengan sosok pria Pakistan yang mapan.

Tetapi, pikiran berbeda justru diberikan oleh sang ayah. Kepada Azi, ayahnya memberikan kebebasan baginya untuk mengambil pilihan.

Sampai suatu saat, hari yang dibayangkan terjadi pula. Seorang pria membawa putranya mengunjungi keluarga Azi untuk menyampaikan satu maksud, melamar Azi.

Tetapi, sang ayah tidak mau mengambil keputusan. Dia memberikan kesempatan kepada Azi untuk mengambil keputusan, dan Azi memberi jawaban menolak lamaran itu.

Keputusan itu ternyata tindakan tepat di masa mendatang bagi Azi. Jika dia menerima lamaran itu, Azi hanya akan menjadi ibu rumah tangga biasa.

Padahal, ketika lamaran terjadi, Azi sudah menjalani pelatihan khusus. Ya, dia sebenarnya tengah dipersiapkan untuk bergabung dalam militer wanita Inggris. Tidak main-main, dia tergabung dalam divisi Special Air Service (SAS), resimen pasukan khusus dalam kesatuan militer Britania Raya.

" Jujur, saya bahkan tidak tahu apa itu SAS," ujar Azi, dikutip Dream dari dailymail.co.uk, Kamis, 18 Juni 2015.

Azi sebenarnya dibesarkan dengan kebiasaan wanita Pakistan. Dia pun telah memiliki sejumlah ketrampilan untuk menjadi wanita Pakistan yang sempurna seperti memasak, merajut, dan lain-lain.

Tetapi, Azi tidak mau dan memilih jalan lain, mendaftar pelatihan militer kemudian dikirim ke barak Chelsea di London. Itu merupakan tempat yang baginya aneh. Tidak ada satupun orang tersenyum di sana.

Azi sempat hampir ditolak masuk ke kesatuan SAS dan diwajibkan untuk menjalani pelatihan militer lebih lama lagi. Dia pun tidak bisa membayangkan bagaimana kerasnya menjalani pelatihan sebagai anggota SAS dibandingkan apa yang sudah dialaminya.

Beberapa hari kemudian, Azi mendapat kabar dia dipanggil kembali. Ternyata dia dinyatakan memenuhi syarat untuk menjadi anggota pasukan khusus terbaik itu.

Dia lalu menjalani latihan demi latihan yang semakin hari semakin keras. Rekan-rekannya pun banyak yang berjatuhan, dan terpaksa dikeluarkan dari kesatuan itu. Tetapi tidak untuk Azi. Dia terus menjalani latihan hingga akhirnya resmi menjadi anggota SAS.

" Saya tidak pernah mengatakan kepada orangtua saya, bahkan sampai mati, bagaimana gadis Pakistan yang baik bisa begitu dekat dengan kekuatan tempur yang paling mengerikan di dunia," terang dia.

Beri Komentar