Bripka Seladi Tengah Membagikan Uang Yang Didapatnya Dari Pimpinan DPR Kepada Para Pemulung (merdeka.com)
Dream - Masih ingat dengan kisah hebat dan menggetarkan dari seorang polisi asal Malang, Bripka Seladi? Dia memilih menjalankan pekerjaan sampingan sebagai pemulung ketimbang harus menerima suap.
Kisah kejujuran Seladi membuat dua pimpinan DPR RI tersentuh. Mereka kemudian tergerak memberi santunan kepada Seladi.
Dua pimpinan tersebut diketahui yaitu Ketua DPR RI Ade Komaruddin dan Ketua Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo. Keduanya berjanji kepada Seladi akan memberikan gaji pokok masing-masing setiap bulan selama enam bulan.
Tetapi, Seladi ternyata tidak mau menikmati uang itu sendiri. Dia malah.....
Dream - Seladi mengumpulkan semua teman sesama pemulung di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Kelurahan Lowokdoro, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
Seladi lalu memberikan uang santunan yang diterimanya kepada teman-temannya itu pada Minggu, 7 Agustus 2016 kemarin.
" Ben padha ngrasakno (biar sama-sama merasakan). Cuma sedikit, biar untuk beli cabai atau terasi," ujar Seladi, dikutip dari merdeka.com, Rabu, 10 Agustus 2016.
Dream - Selama enam bulan ke depan terhitung mulai bulan ini, Seladi akan menerima uang sekitar Rp4,2 juta per bulan. Dia memilih membagikan uang itu ke sejumlah pemulung.
" Saya ingin semua bisa menikmati, sedikit-sedikit merasakan semua bersama teman-teman pemulung. Saya tidak mau menikmati sendirian," kata dia.
Sembari memberikan uang, polisi yang bertugas di Satpas Satlantas Polresta Malang menyelipkan pesan. Dia berharap generasi muda tidak jatuh dalam kesengsaraan akibat narkoba.
" Hidup sekali jangan dibuat sengsara dengan narkoba. Apapun kondisinya jangan sampai diperdaya, apalagi mengedarkan narkoba," tutur Seladi.
Dream - Pria paruh baya itu berjongkok di tengah lautan sampah. Topi cokelat dipakai terbalik. Kaos tanpa kerah warna biru donker, bergaris-garis pada bagian dada, melekat di badan. Bolong di bagian pundak kanan.
Jika melihat pria ini, sudah pasti Anda menyebut dia adalah pemulung. Memang, dia adalah pemulung sampah. Tapi selain itu, yang juga Anda harus tahu, pria dalam foto di atas adalah angota polisi.
Ya, dialah Bripka Seladi. Anggota Polresta Malang. Selain menjadi anggota polisi, dia juga memulung sampah untuk menambal kebutuhan hidup keluarga.
Satu hal yang harus kita acungi jempol, meski orang berpangkat, dia tak merasa canggung memungut barang bekas.
" Ini rezeki, kenapa harus dibuang-buang. Sampingan saja, satu jam atau dua jam waktu luang saya manfaatkan untuk kegiatan ini," kata Seladi, sebagaimana dikutip Dream dari Merdeka.com, Kamis 19 Mei 2016.
" Kenapa harus malu, ini rezeki juga," tambah pria kelahiran Dampit, Kabupaten Malang, 58 tahun silam ini.
Rabu siang itu, Seladi ditemui wartawan Merdeka saat berada di gudang sampahnya di kawasan Jalan Dr Wahidin, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Di gudang itu, tumpukan sampah menggunung. Kotor dan bau. Dia mengeluarkan sampah dari plastik besar warna hitam, dipilah bersama dua orang yang sehari-hari menemaninya.
Seladi mulai memungut sampah sejak 2006. Namun kini, dia tak lagi melongok dari bak sampah satu ke yang lain. Kini dia hanya mengepul hasil para pemulung lain.
Dream - Hoegeng Iman Santoso. Inilah polisi yang disebut sebagai contoh jenderal jujur yang pernah dimiliki oleh Indonesia. Kapolri yang patut menjadi teladan bagi seluruh anggota Korps Bhayangkara.
Bahkan, Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur memiliki anekdot: hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia. Mereka yakni patung polisi, polisi tidur, dan Hoegeng.
Dan kini, Kapolri ke-5, almarhum Hoegeng mendapat rekor MURI sebagai polisi paling jujur sedunia. Penghargaan itu langsung diberikan oleh Direktur MURI Jaya Suprana kepada istri Hoegeng, Merry Roeslani di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis 5 Maret 2015.
Wanita berusia 90 tahun itu tak kuasa menahan haru atas pemberian rekor penghargaan yang didapat suaminya meski telah tiada. Tampak matanya berkaca-kaca saat menerima piagam dari MURI.
Pria kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah, pada 14 Oktober 1921, tak hanya dikenal jujur. Hoegeng juga tak segan turun ke lapangan melaksanakan tugas sebagai polisi.
Meski berpangkat jenderal, dia tak segan turun ke jalan mengatur arus lalulintas.
Sejak menjadi perwira polisi di Medan, Hoegeng terkenal karena keberanian dan kejujurannya. Dia tak sudi menerima suap sepeser pun. Barang-barang hadiah pemberian penjudi dilemparkannya keluar rumah.
Ya begitulah sosok Hoegeng. Usai pensiun sekali pun meski pernah menjabat sebagai Kapolri, ia tidak memiliki rumah dan kendaraan pribadi.
Advertisement
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Sosok Ferry Irwandi, CEO Malaka Project yang Mau Dilaporkan Jenderal TNI ke Polisi