Mbah Satinah (Komunitas Ketimbang Ngemis Yogyakarta)
Dream - Mbah Satinah. Usianya boleh saja senja. Sudah 90 tahun, atau bahkan lebih. Tapi lihatlah semangatnya. Tak kalah dengan anak muda yang masih bertubuh kokoh. Nenek asal Kulonprogo ini masih giat bekerja untuk menyambung hidup.
Sehai-hari, Mbah Satinah bekerja sebagai pemotong batang cabai di Pasar Beringharjo, Yogyakarta. Dulu, saat masih muda, dia bekerja sebagai kuli panggul di pasar ini. Namun, kini fisiknya tak mampu lagi untuk mengangkat barang berat. Jadi, “ Aku milih yang ringan saja,” tutur dia.
Jarak antara Kulonprogo dan Beringharjo cukup jauh. Oleh karena itu, Mbah Satinah pulang hanya dua minggu sekali saja dalam seminggu.
Sehari-hari, dia menginap di emperan toko bersama beberapa orang yang senasib dengannya. Di sanalah mereka bercengkerama. Mbah Satinah juga menjalankan salat di emperan itu.
Soal penghasilan, tidak menentu. Tapi yang jelas, jauh di bawah upah minimum kota (UMK) Yogyakarta. Namun dia tetap semangat. Tak mau menyerah.
Di pasar inilah keringatnya selalu menetes, sejak usianya masih 10 tahun. Dan dia akan terus bekerja. “ Sampai saya nggak mampu kerja.” Selengkapnya baca di sini. (Ism)
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu