Muhammad Raihan (New York Post)
Dream - Hidup dengan kondisi ‘khusus’ tak harus berputus asa. Jika dijalani dengan penuh syukur, maka kondisi yang dianggap ‘berbeda’ itu akan menjadi semangat untuk kehidupan.
Mari kita belajar kepada Muhammad Raihan. Bocah 13 tahun asal Kalimantan Utara, yang namanya disorot oleh berbagai media di dunia. Bocah ini menjalani hidupnya dengan tabah, meski mengidap ‘Werewolf Syndrome’.
Kondisi ini membuat sekujur tubuhnya ditumbuhi oleh bulu lebih dari tiga inchi atau sekitar tujuh senti meter. Dalam foto yang diunggah oleh media-media itu, terlihat bulu-bulu itu juga tumbuh di pagian wajah dan punggung.
Raihan, tulis media-media asing itu, menolak pengobatan medis. Kondisi ini justru dianggap sebagai berkah, walaupun ada orang yang menertawakan kondisi tubuh yang ditumbuhi bulu-bulu itu.
“ Aku tak terganggu dengan pandangan seperti itu, beberapa orang menertawakanku, yang lain hanya datang dan meminta berkah,” kata Raihan.
Dianggap sebagai Dewa...
Minta berkah? Ya. Bocah yang tinggal di Desa Mamburung, Tarakan Timur, itu dianggap sebagai titisan ‘Hanuman’, sosok sakti dalam pewayangan, yang juga Dewa dalam Hindu. Karena anggapan itulah banyak orang berbondong ke rumahnya.
Tak hanya warga di kanan-kiri saja. Banyak orang yang datang itu berasal dari desa yang jauh. Mereka datang hanya untuk bertemu dengan Raihan yang mengidap kondisi sangat langka, Werewolf Syndrome, itu.
“ Mereka berpikir aku adalah Dewa atau memiliki kekuatan khusus, tapi perhatian ini tidak apa-apa karena aku tahu aku terlihat berbeda,” kata bocah yatim ini.
Keluarga Raihan sebelumnya telah berusaha melakukan pengobatan medis. Sang ibu, Pardan –seorang janda yang ditinggal mati suaminya 10 bulan silam– telah membawa anaknya ke beberapa dokter.
Namun akhirnya menghentikan usaha itu karena tak membuahkan hasil dan para dokter mengatakan rambut Raihan akan terus tumbuh lebih panjang seiring bertambahnya usia.
“ Beberapa menawarkan pengobatan laser namun biayanya tak terjangkau sehingga kami menghentikannya,” tutur Pardan, ibu Raihan.
Pardan tak hanya pasrah. Dia menguatkan sang anak. Menanamkan kepercayaan dan ketaatan kepada Allah pada Raihan. “ Dia adalah hadiah dari Allah dan kami percaya penampilannya adalah takdir Allah.”
“ Aku telah mengajarinya untuk tidak pernah mengeluhkan kondisinya, melainkan menerimanya dengan rahmat,” tambah perempuan 45 tahun ini.
Dan Raihan merasa diberkati karena memiliki penampilan yang berbeda. Dia ingin menjadi seorang ulama masjid untuk mewujudkan rasa syukur kepada Tuhan. “ Aku diberkati Allah dan ini membuatku bahagia. Aku anak kesayangan-Nya dan ingin mengabdi kepada Allah seumur hidupku.”
“ Aku tak ingin pengobatan medis apapun sebab aku bahagia dengan cara ini,” tutur anak yang tumbuh dalam keluarga alim ini.
(Sumber: New York Post, Daily Mail, Daily Mirror)
Advertisement
Layanan Transaksi 7 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Kembali Normal
Perhatian Buat yang Suka Menyangga HP Pakai Kelingking, Ini Bahayanya!
TemanZayd, Komunitas Kebaikan untuk Anak Pejuang Kanker
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Layanan Transaksi 7 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Kembali Normal
Perhatian Buat yang Suka Menyangga HP Pakai Kelingking, Ini Bahayanya!
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern