Sopir Bus Salat Di Bak Truk (Facebook.com/Suara Madinah)
Dream - Sopir mungkin merupakan pekerjaan cukup berat dan butuh ketrampilan tinggi. Terlebih untuk mengendalikan truk ukuran besar sejenis Fuso.
Kesibukan pada pekerjaan bukan alasan untuk meninggalkan kewajiban mendirikan salat. Karena lewat salat seorang Muslim berkomunikasi dengan sang Pemberi Rezeki, Allah SWT.
Hal ini disadari oleh seorang sopir truk. Meski pekerjaan yang dia lakukan begitu berat, dia sama sekali tidak meninggalkan salat.
Sopir itu tertangkap kamera tengah mendirikan salat. Tidak di masjid atau mushola, sopir itu salat di dalam bak truk besarnya. Foto itu diunggah pengelola akun Facebook Suara Madinah, kiriman dari Andri Budi.
" Pekerjaan anda bukan alasan untuk tidak ingat pemberi Rizki anda. Seorang bapak yang mengais rezeki untuk keluarganya tidak lupa salat sebagai tiang agamanya walau pekerjaan menuntutnya. Semoga Allah memanjangkan Rezeki beliau dan orang orang yang semisal beliau," tulis pengelola akun.
Foto itu diunggah pada Kamis, 18 Februari 2016 pukul 14.34 WIB. Hingga saat ini, foto tersebut telah disebar sebanyak 1.172 kali dan mendapat 2.765 likes.
Selain itu, foto itu juga mendapat cukup banyak komentar. Salah satunya dari pemilik akun Ade Wijaya.
" Masya Allah, sungguh pemandangan langka, semoga Allah mengokohkan hatinya itu sopir dan kita kita di jalan agamaNya yang lurus sampai ajal menjemput," tulis pemilik akun.
Komentar lain berasal dari pemilik akun Chairil Anwar. " Smg Allah SWT bukakan pintu keberkahan dari rezekinya....Aamiin yra..." tulis pemilik akun. (Ism)
Dream - Kisah nyata ini terjadi di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Rahmat namanya. Ssalah satu pengurus Lembaga Amil Zakat (LAZ) Tabung Amanah Umat (TAmU) yang berkantor di kawasan Bekasi.
Lembaga yang dia kelola itu membuka jasa pemuliasaraan jenazah muslim, gratis. Sebagai seorang pengurus LAZ yang juga menjadi petugas perawatan jenazah, Rahmat banyak memiliki pengalaman.
Satu pengalaman yang membuat dia merasa begitu prihatin adalah tatkala memandikan jenazah seorang banci.
Kisah ini terjadi sekitar lima tahun yang. Waktu itu, Rahmat mendapat telepon dari seseorang yang meminta bantuan memandikan jenazah di kawasan Priok. Orang itu mengaku mendapat nomor telepon Rahmat dari siaran sebuah radio.
" Waktu itu ada tetangganya yang menelepon dan meminta bantuan," ujar Rahmat saat berbincang dengan Dream, Kamis, 18 Februari 2016.
Mendapat kabar itu, Rahmat segera meluncur ke lokasi. Dia sama sekali tidak menaruh curiga tentang siapa sebenarnya sosok jenazah yang akan dia urus.
" Awalnya saya tidak diberitahu. Jadi ke sana dengan asumsi membantu orang yang tidak mampu. Barangkali tidak bisa membayar jasa pemandian," kata dia.
Sesampai di lokasi, Rahmat tetap tidak merasa curiga. Dia hanya mendapat informasi para pengurus masjid dan musala di sekitar lokasi, tidak ada yang mau mengurus jenazah. Mungkin saja, lantaran sudah tahu kebiasaan orang itu semasa hidup.
" Saya lalu kaget, kok yang datang kayak orang-orang salon semua," kata dia.
Tapi, Rahmat berusaha berbaik sangka jenazah adalah sosok pria normal. Dia yang kala itu dibantu oleh seorang sopir, kemudian masuk ke rumah duka dan akan menangani jenazah.
" Pas itu saya dikasih tahu kalau jenazah itu adalah banci," kata dia. Rahmat sempat mengalami kebingungan....
Dream - Rahmat sempat mengalami kebingungan apakah akan melanjutkan prosesi pengurusan jenazah atau tidak. Dia langsung menghubungi ustaz yang menjadi rujukan dan meminta saran.
" Kata ustaz, diurus saja karena itu fardlu kifayah. Tetapi, harus dipastikan dulu apakah alat kelaminnya masih asli atau tidak. Kalau masih ada dan asli, kita mandikan. Kalau tidak, ya jangan dimandikan," ucap Rahmat.
Akhirnya Rahmat memeriksa alat kelamin jenazah itu. Setelah mendapat kepastian alat kelamin masih ada, Rahmat lantas segera memandikan jenazah tersebut.
Dream - Rahmat lantas segera memandikan jenazah tersebut. Rahmat menemukan lagi masalah baru.
" Tapi, ada masalah karena di bagian dadanya ada cairan silikon. Akhirnya cairan itu dikeluarkan. Dadanya palsu tapi alat kelaminnya masih asli," kata dia.
Rahmat menjadi semakin prihatin usai memandikan dan mengkafani jenazah. Tidak ada satupun orang yang mau menyalatkan jenazah itu, termasuk dari para pelayat yang notabene berperilaku seperti jenazah.
Dream - Rahmat pun kemudian menyalatkan jenazah tersebut bersama sopirnya. Pengurusan jenazah bahkan dilakukan sampai pada memakamkan.
Tidak ada warga sekitar yang membantu dia. Pun demikian para pelayat.
" Yang mengantarkan ke pemakaman itu ya banci juga, yang kebanyakan bercanda secara tidak pantas. Bahkan mereka sampai berebut tali pocong," tutur Rahmat.
Lebih lanjut, Rahmat mengatakan pengalaman tersebut menjadi pelajaran yang sangat berharga.
Pelajaran bukan hanya untuk Rahmat, melainkan juga bagi para muslim agar tidak terjebak dalam lingkaran praktik Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).
(Ism)
Advertisement
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal