Foto: Facebook Divisi Humas Polri
Dream - Polisi menyelamat ibu dan bayi dari penyanderaan dalam angkot di Ramawangun, Jakarta Timur, Aiptu Sunaryanto, mendapat penghargaan dari Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol M Iriawan. Iriawan memuji tindakan berani Sunaryanto, meski dalam situasi mencekam.
" Kita tahu kembali Polda Metro Jaya diberikan kepercayaan yang luar biasa, public trust kita meningkat, di mana kita punya satu anggota Aiptu Sunaryanto," kata Iriawan saat memimpin apel pagi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu, 12 April 2017.
Iriawan mengatakan, tindakan Sunaryanto perlu diacungi jempol. Dalam situasi seperti itu, nyawanya pun dalam kondisi terancam. Tetapi, Sunaryanto tidak gentar menyelamatkan nyawa orang lain.
" Luar biasa, dengan dedikasi yang tinggi, dengan pengorbanan yang luar biasa, dengan perhitungan yang matang, yang bersangkutan dapat menyelamatkan rakyat kita dari ancaman kekerasan, yang tidak lain adalah nyawa taruhannya," ucap dia.
Iriawan pun meminta Sunaryanto menceritakan peristiwa yang terjadi saat itu. Dan sang anak buah pun menuruti permintaan itu.
" Izin, Jenderal, dari hasil kejadian menimbulkan hasil negosiasi kelihatannya selama setengah jam tidak ada hasil, sangat alot," ujar Sunaryanto.
Merasa negosiasinya tidak berhasil, Sunaryanto meminta bantuan driver ojek online agar mengamankan massa. Saat itu, massa akan merangsek masuk angkot untuk menghakimi pelaku.
" Akhirnya saya koordinasi dengan masyarakat sekitar, saya minta tolong kepada ojek online dan petugas sosial, 'tolong dong mas bantu saya, itu massa yang ada di belakang angkot agar menjauh, kalau saya lumpuhkan agar tidak mengenai yang lainnya'," kata dia.
Sunaryanto juga meminta beberapa driver ojek online untuk bergerak cepat menarik dan menyelamatkan korban. Hal itu harus dilakukan cepat begitu pelaku berhasil dilumpuhkan.
" Terus saya juga bilang ke ojek online, 'Nanti situasi apapun setelah saya tindak dengan pelumpuhan (penembakan), sebisa mungkin ibunya ditarik, apapun yang terjadi'," kata dia.
Setelah massa menjauh, Sunaryanto berusaha mengalihkan perhatian pelaku. Dia pun menunggu waktu yang tepat untuk melumpuhkan pelaku.
Sebelum menembak, Sunaryanto sempat membaca doa dan bershalawat sebanyak tiga kali. Dia berusaha meyakinkan diri, agar tembakannya tidak meleset.
" Pada akhirnya, pas dia saya alihkan kata-kata dengan tangan, dia agak lengah, terus lengannya agak turun, akhirnya saya lumpuhkan (tembak). Demikian, Jenderal," tutup Sunaryanto.
Mendengar cerita Sunaryanto, Iriawan mengaku bangga dengan anak buahnya itu. Sebab, anggota Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Timur itu telah memberikan kontribusi positif untuk keamanan warga dan institusi Polri.
" Sekali lagi saya dan keluarga besar Polda Metro Jaya merasa bangga dengan saudara, di tempat lain lalu lintas pernah menjatuhkan citra Polri, sementara di PMJ menaikkan citra Polri yang kita cintai," ucap Iriawan.
Advertisement
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib
Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 5 Persen, Prabowo: Masih Tinggi Dibandingkan Seluruh Dunia