Tekun Menabung, Nenek Pemulung Ini Berangkat Haji

Reporter : Ahmad Baiquni
Jumat, 4 Agustus 2017 07:02
Tekun Menabung, Nenek Pemulung Ini Berangkat Haji
Selama puluhan tahun, Munip menyisihkan pendapatannya dari memulung dan memijat untuk ongkos haji.

Dream - Kisah Murip, 70 tahun, dalam berhaji layak kita jadikan cermin untuk memantapkan hati. Nenek asal Lamongan ini begitu sabar menabung uang dan harapan, hingga dia bisa melangkahkan kaki di Tanah Suci, memenuhi panggilan Ilahi.

Setiap hari, wanita yang tinggal di Desa Bulubrangsi, Kecamatan Laren ini memenuhi kebutuhan hidup dengan menjadi pemulung. Tentu, jika dipikir rasional, pendapatannya itu akang sangat sulit untuk mengantarkannya ke Mekah.

Tetapi, niat berhaji sudah ada dalam diri Murip sejak masih muda. Saat usianya 30 tahun, Murip berusaha keras menyisihkan sebagian pendapatannya untuk berhaji, sembari terus melafalkan doa agar diberi kesempatan melihat Baitullah.

Susah payah Munip menyisihkan uang hingga terkumpul Rp1 juta. Uang itu dia titipkan pada teman baiknya dan dikelola hingga menumpuk menjadi Rp20 juta pada 2010.

" Kemudian, uang itu saya daftarkan untuk ongkos naik haji," kata Murip, dikutip dari merdeka.com, Kamis 3 Agustus 2017.

Sembari menunggu keberangkatan, Munip terus mencari rezeki dengan memulung sampah setiap hari. Selain itu, dia juga punya keahlian memijat, sehingga bisa menambah penghasilan.

" Dan alhamdulillah, uang Rp20 ribu sampai Rp50 ribu yang saya kumpulkan dari sampah dan memijat, dan saya tabung tiap hari bisa untuk berangkat haji," ucap dia.

Doa dan kesabarannya membuahkan hasil. Munip tercatat sebagai jemaah haji kelompok terbang 18 embarkasi Surabaya.

Kini, Munip telah berada di Madinah. Sebelum terbang, Munip sempat menyampaikan keinginannya saat tiba di Tanah Suci.

" Saya juga mendoakan anak-anak saya agar menjadi anak saleh dan bisa berhaji nantinya," kata Munip.

Beri Komentar