Kisah Heroik Serda Mahmud Temukan Jasad Pertama Korban AirAsia

Reporter : Eko Huda S
Jumat, 9 Januari 2015 09:16
Kisah Heroik Serda Mahmud Temukan Jasad Pertama Korban AirAsia
Mahmud turun, merambat tali dari ketinggian 25 meter. Sempat frsutasi karena tak bisa menggapai korban. Akhirnya dia nyemplung ke laut bergelombang 4 meter.

Dream - Serda Mahmud Junianto. Dialah personel Badan SAR Nasional (Basarnas) yang mengambil jasad pertama korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di Laut Jawa. Mahmud memang tergabung dalam tim pencari yang memantau wilayah laut dari helikopter.

Kala itu, tiga hari sudah Mahmud dan tim berputar-putar di atas laut yang diduga kuat sebagai lokasi jatuhnya pesawat yang mengangkut 155 penumpang dan 7 kru itu. Setelah melewati pencarian yang melelahkan, akhirnya Mahmud dan tim melihat objek yang diduga sebagai serpihan pesawat AirAsia.

Mahmud dan tim pencari menduga objek yang dilihat itu adalah bagian pesawat. Temuan pun dilaporkan kepada pemimpin tim. Karena kondisi cuaca memungkinkan, pilot helikopter Basarnas itu kemudian memerintahkan Mahmud untuk turun ke laaut, mengambil objek tersebut.

Burung besi yang ditumpangi tim Mahmud pun bertahan di atas objek yang ditemukan itu. Seutas tambang dijulurkan dari pintu. Dari atas ketingian 25 meter itu, Mahmud merambat turun dengan perlahan.

Dan.... Mahmud sungguh terkejut saat sampai di bawah. Objek yang dikira serpihan pintu itu ternyata adalah tubuh perempuan.

" Pikiran pertama saya adalah, mencoba meraih tubuh itu secepat mungkin. Dia mungkin masih hidup," tutur Mahmud, sebagaimana dikutip Dream dari Today Online. 

Kondisi lautan yang ganas membuat Mahmud nyaris frustasi. Selama 20 menit dia berusaha menggapai tubuh perempuan itu. Karena tak juga mendapatkan tubuh itu, Mahmud nekat terjun ke laut. Dia berenang di tengah ombak setinggi 4 meter, menuju ke tubuh yang ditemukan itu.

" Setiap kali saya mencoba mengambil tubuh itu, gelombang menjauhkannya," tutur Mahmud yang merupakan penyelam Basarnas ini.

Karena khawatir dengan keselamatan jiwa, rekan-rekan lain meminta Mahmud untuk naik kembali ke helikopter. Akhirnya, tubuh itu dievakuasi oleh Tim SAR yang berada di kapal perang Indonesia.

Perempuan itu dievakuasi dalam kondisi tidak bernyawa. Dibawa menuju ke Pagkalan Bun, Kalimantan Tengah, dan kemudian dibawa ke Surabaya untuk proses identifikasi.

" Saya sedih karena gagal membawanya ke daratan, tapi saya telah mencoba sebisa yang saya lakukan," kata Mahmud kepada Channer News Asia. (Ism)

Beri Komentar