Mengenal Wanita Saudi Pertama Fotografer Piala Dunia

Reporter : Sandy Mahaputra
Kamis, 14 Agustus 2014 14:14
Mengenal Wanita Saudi Pertama Fotografer Piala Dunia
Dia adalah wanita Saudi dan Arab pertama yang menjadi fotografer olahraga dalam stadion. Dia juga yang wanita Saudi pertama yang menjadi wartawan foto di Piala Dunia.

Dream - Manal Al-Dabbagh, merupakan seorang wanita profesional serba pertama. Dia adalah wanita Saudi dan Arab pertama yang menjadi fotografer olahraga dalam stadion. Dia juga wanita Saudi pertama yang menjadi wartawan foto di Piala Dunia.

Al-Dabbagh telah membuktikan ia sebagai fotografer olahraga handal di dunia sepakbola Arab Saudi dan negara lainnya di dunia. Dia berharap langkahnya itu akan menaklukan dunia fotografi olahraga yang didominasi kaum pria itu.

Berbicara kepada surat kabar Al-Madinah, Al-Dabbagh menceritakan awal mula terjun di dunia fotografi. Sama seperti siswa lainnya, setelah tamat sekolah menengah atas, dia melanjutkan kuliah jurusan psikologi.

Tapi sambil kuliah, Al-Dabbagh belajar fotografi dan akhirnya memperoleh sertifikat dari Filipina, Mesir dan Uni Emirat Arab.

Yang semula hanya sekedar hobi ternyata bisa menjadi karier bagi dirinya. Puncak karier Al-Dabbagh adalah saat dia menjadi wartawan foto pada turnamen sepak bola paling akbar di seluruh dunia, yakni Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.

" Saya memilih fotografi karena saya suka fotografi dan olahraga. Aku punya keberanian untuk mendapatkan foto di tengah-tengah aksi dan menunjukannya pada dunia," kata Al-Dabbagh.

Al-Dabbagh mengatakan dia tidak menghadapi kesulitan dalam kariernya. " Semua bisa diajak bekerja sama saat melakukan liputan pertama kalinya di Stadion Abha, Bahrain. Termasuk juga para pemain," imbuhnya.

" Bahkan semua pemain Saudi menyambut saya, termasuk kapten Sami Al Jaber dan pemain lainnya seperti Yasser Al Qahtani. Dia bahkan menyatakan dukungannya terhadap karier saya."

Dimintai pendapatnya soal wanita Saudi bekerja di bidang fotografi, terutama fotografi olahraga, Al-Dabbagh menegaskan negara teluk dan wanita Arab dapat menggapai karier yang tinggi selama ada persaingan yang jujur di antara mereka.

" Masa depan adalah untuk semua. Tidak ada perbedaan antara pria dan wanita. Wanita hanya perlu kepercayaan diri untuk membuktikan diri di bidang ini," tuturnya.

Saat ditanya tentang absen di Piala Dunia 2014 Brasil, Al-Dabbagh mengatakan meskipun mendapatkan persetujuan untuk berpartisipasi di dalamnya, ia tidak bisa berangkat karena ada kekhawatiran tentang keamanan. (Ism)

Beri Komentar