Imam Muda Masjid Sinai: Mayat Bertumpuk di Atas Tubuhku

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 28 November 2017 12:00
Imam Muda Masjid Sinai: Mayat Bertumpuk di Atas Tubuhku
Abdel Fattah merasa harus melanjutkan khotbahnya karena temanya cukup luhur, 'Muhammad, Nabi Kemanusiaan'.

Dream - Imam muda Masjid Al Rawda di Kota Bir Al Abed, Sinai Utara, Mesir, Mohammed Abdel Fattah, 26 tahun, berharap bisa segera pulih dan diizinkan pulang. Dia sangat ingin melanjutkan khotbahnya yang sempat terpotong oleh tragedi penembakan pada Jumat pekan lalu.

Saat tragedi berdarah itu terjadi, Abdel Fattah baru saja naik ke mimbar dan menyampaikan khotbahnya selama dua menit. Tiba-tiba, muncul 30 orang bersenjata masuk ke dalam masjid, meledakkan bom bunuh diri.

Korban yang selamat menyaksikan mereka yang tidak tewas dan berusaha melarikan diri ditembak mati. Para milisi bersenjata membakar sejumlah kendaraan untuk memblokade akses agar aparat keamanan tidak dapat menuju masjid.

Abdel Fattah, salah satu korban selamat, saat ini sedang menjalani proses pemulihan di sebuah rumah sakit di kota Al Husayniya di Delta Sungai Nil. Dia ingin segera pulih sehingga bisa kembali ke rumahnya pekan ini dan melanjutkan khotbah Jumatnya.

Dia sudah menjadi imam di Masjid Al Rawda selama dua tahun. Sementara khotbahnya yang terpotong pada Jumat pekan lalu mengandung tema sangat luhur, yaitu 'Muhammad, Nabi Kemanusiaan'.

" Saya baru dua menit menyampaikan khotbah ketika saya mendengar dua ledakan di luar masjid, kemudian saya melihat para jemaah berlari ketakutan," kata Abdel Fattah, dikutip dari Independent.

" Lalu orang-orang (para pelaku) masuk ke masjid dan mulai menembaki semua orang yang masih berdiri," dia melanjutkan.

Sang imam terjatuh dari mimbar ketika terjadi ledakan dan terinjak-injak oleh jemaah yang berusaha menyelamatkan diri. Sesaat kemudian, sejumlah jasad menumpuk di atas tubuh Abdel Fattah.

" Begitu penembakan terjadi, saya terjatuh. Saya tidak bisa menyaksikan atau merasakan apapun kecuali ada dua atau tiga jasad berlumuran darah menindih tubuh saya," ucap dia.

Serangan brutal dilancarkan kelompok teroris tanpa mengindahkan kesucian jemaah Jumat. Sebanyak 305 jemaah tewas dan 128 lainnya mengalami luka parah pada tragedi memilukan tersebut.

Beri Komentar